Informasi Kesehatan

Paru-Paru Basah

paru-paru.jpg

Komplikasi Penyakit Asam Lambung

Komplikasi Penyakit Asam Lambung Komplikasi dapat terjadi jika penyakit…

Ketahui Penyebab Rematik di Usia Muda

Rematik terjadi ketika otot atau persendian mengalami peradangan…

Payudara Sakit saat Ditekan? Hati-Hati Bisa Menandai 10 Kondisi Ini

“Payudara terasa sakit bisa disebabkan oleh berbagai macam…

Apa Itu Paru-Paru Basah?

Paru-paru basah merupakan istilah umum untuk sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Kondisi ini terjadi ketika paru paru terisi dengan cairan, bukan udara.

Cairan di paru-paru basah bisa berupa nanah dari infeksi, cairan yang menumpuk di paru paru akibat penyakit jantung, atau darah dari penyakit paru-paru atau jantung. Paru paru basah adalah kondisi serius yang terjadi ketika tubuh tidak menerima cukup oksigen dari paru-paru. 

Selain itu, paru-paru basa bisa menjadi komplikasi dari infeksi paru-paru, cedera, atau penyakit serius. Kondisi tersebut berkembang dengan cepat dan bisa berakibat fatal.

Penyebab Paru-Paru Basah

Kondisi paru-paru basah terjadi ketika kantung udara kecil yang menukar oksigen dan karbondioksida (alveoli) rusak karena penyakit atau cedera. Saat kamu menghirup udara ke paru-paru, udara memasuki saluran yang mengantarkannya ke alveoli. 

Kemudian, oksigen melewati pembuluh darah kecil di alveoli dan masuk ke aliran darah. Dari sana, oksigen diangkut ke jantung, hati, ginjal, otak, dan organ lainnya. 

Ketika alveoli terganggu, cairan seperti nanah atau darah dapat menumpuk di kantung, sehingga membuat paru-paru sulit terisi udara. Kondisi tersebut mengganggu transfer oksigen dan karbondioksida di paru paru

Ada berbagai kondisi dan penyakit yang dapat menyebabkan paru paru basah, di antaranya:

  • Infeksi virus atau bakteri, seperti pneumonia, flu, atau COVID-19.
  • Sepsis atau syok septik.
  • Cedera paru traumatis, termasuk luka bakar.
  • Inhalasi kimia.
  • Menghirup muntahan atau makanan secara tidak sengaja.
  • Pankreatitis akut.

Faktor Risiko Paru-Paru Basah

Beberapa faktor risiko paru-paru basah yaitu:

  • Merokok.
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Menggunakan oksigen untuk kondisi paru-paru dalam jangka panjang.
  • Menjalani operasi atau kemoterapi yang berisiko tinggi.
  • Obesitas.
  • Memiliki protein darah rendah.

Gejala Paru-Paru Basah

Gejala dan tanda paru paru basah juga bisa bervariasi, tergantung penyebab dasarnya, yaitu berupa:

  • Masalah pernapasan, termasuk sesak napas yang parah, pernapasan yang cepat dan dangkal, atau nyeri saat bernapas.
  • Detak jantung cepat. Kesulitan bernapas dapat membuat jantung bekerja lebih keras.
  • Batuk, bisa berupa batuk kering atau batuk berdahak.
  • Ada bunyi pada pernapasan, yang disebut juga rales atau crackles, yang terdengar saat dokter memeriksa paru-paru dengan stetoskop.
  • Kelelahan. Tingkat oksigen yang lebih rendah dalam darah dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelelahan berlebihan.
  • Sianosis. Bibir dan kuku berubah menjadi kebiruan karena penurunan kadar oksigen dalam darah.

Dalam kasus paru-paru basah disebabkan oleh infeksi parah seperti sepsi, gejalanya juga dapat berupa tekanan darah rendah atau demam. 

Diagnosis Paru-Paru Basah

Mengutip American Lung Association, ada beberapa jenis pemeriksaan untuk mendiagnosa paru-paru basah, yaitu:

  • Tes darah. Untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah dan melihat apakan ada infeksi, dan jika ada, dapat dokter dapat mencari tahu jenisnya. 
  • Pemeriksaan oksimetri nadi. Tes ini menggunakan sensor yang terpasang di ujung jari atau daun telinga, untuk mendeteksi berapa banyak oksigen yang masuk ke dalam darah.
  • X-ray. Untuk mengetahui bagian mana dari paru paru yang memiliki akumulasi cairan, dan mungkin untuk menunjukkan apakah jantung mengalami pembesaran.
  • CT scan. Tes ini untuk memberikan informasi rinci tentang struktur di jantung dan paru-paru.
  • Ekokardiogram, menggunakan ultrasonografi untuk menguji kerja jantung. Tes dapat ddokter lakukan pada jantung saat ada tanda dan gejala yang berkaitan dengan paru paru basah bisa serupa dengan yang ditemukan pada beberapa penyakit jantung. 

Selain itu, cairan dari paru-paru dapat dokter ekstraksi dan periksa di laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi.

Pengobatan Paru-Paru Basah

Sayangnya hingga saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan paru-paru basah. Adapun pengobatan sebatas mengelola gejala saja.

Meningkatkan kadar oksigen dalam darah untuk mencegah kerusakan organ dan mengobati luka atau kondisi yang menyebabkan berkembangnya paru-paru basah, merupakan tujuan utama pengobatan. 

Selain itu, mungkin melibatkan bantuan pernapasan, obat-obatan, atau terapi lain. Perawatan pada setiap orang mungkin juga berbeda-beda. 

Berikut perawatan yang bisa dokter lakukan:

1. Bantuan pernapasan

Tergantung pada tingkat keparah paruparu basah, tubuh mungkin memerlukan dukungan tambahan untuk bernapas atau untuk meningkatkan aliran oksigen.

Pada kasus yang lebih ringan, pengidap mungkin hanya membutuhkan oksigen tambahan melalui masker yang dokter pasang di hidung dan mulut.

Orang dengan paru-paru basah yang lebih parah mungkin memerlukan ventilator. Alat tersebut membantu mendorong udara ke dalam paru paru dan membantu memaksa sebagian cairan keluar dari alveoli. 

Jika ventilator tidak cukup untuk mengoksigenasi darah secara memadai, perangkat seperti oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO) dapat dokter berikan. Alat tersebut berfungsi sebagai paru-paru buatan. 

Melalui ECMO, darah dipompa ke dalam mesin, di mana oksigen ditambahkan dan karbondioksida dikeluarkan, kemudian dipompa kembali ke dalam tubuh. Selanjutnya, dokter akan memosisikan tubuh ke posisi telungkup untuk membantu lebih banyak oksigen masuk ke paru-paru.

2. Obat-obatan

Pengobatan dapat meredakan gejala paru paru basah dengan mengobati penyebab dasar dan mencegah komplikasi. Paru paru basah dapat kamu obati dengan obat-obatan seperti:

  • Antibiotik untuk mengobati infeksi.
  • Obat penenang untuk mengatasi kecemasan dan memudahkanmu bernapas dengan ventilator atau sendiri.
  • Obat pengencer darah untuk mencegah dan menghentikan penggumpalan darah agar tidak berkembang atau bertambah parah.
  • Jenis obat nyeri sesuai kebutuhan.
  • Obat penurun asam untuk mencegah ulkus stres yang dapat menyebabkan pendarahan usus. 

3. Perawatan paru-paru basah lainnya

Perawatan tambahan yang mungkin dokter rekomendasikan untuk menangani paru paru basah meliputi:

  • Manajemen cairan untuk memantau dan menyeimbangan cairan dalam tubuh agar tekanan darah tetap teratur dan membantu oksigen mencapai organ.
  • Dukungan nutrisi jika menggunakan ventilator untuk memastikan pengidap mendapat nutrisi yang tepat.
  • Terapi fisik untuk menjaga kekuatan otot dan mencegah luka. Jenis terapi ini dapat mempersingkat waktu penggunaan ventilator dan meningkatkan pemulihan setelah seseorang meninggalkan rumah sakit.

Pencegahan Paru-Paru Basah

Jika kamu berisiko tinggi mengalami paru paru basa, kamu dapat melakukan pencegahan untuk menjaga diri sendiri.

Langkah-langkah pencegahan paru paru basah meliputi:

  • Minum obat sesuai petunjuk, jika kamu memiliki kondisi jantung.
  • Dapatkan vaksinasi secara rutin.
  • Temui dokter secara teratur jika memiliki masalah pada pernapasan.
  • Konsumsi makanan sehat rendah garam.
  • Hindari merokok. 
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Bicarakan dengan dokter jika kamu berencana melakukan aktivitas fisik yang dapat menyebabkan paru-paru basah.

Komplikasi Paru-Paru Basah

Paru paru basah dapat menyebabkan komplikasi. Bentuk komplikasi tergantung pada penyebabnya.

Secara umum, jika paru paru basah berlanjut, tekanan pada arteri pulmonalis dapat meningkat. Akhirnya, jantung menjadi lemah dan mulai gagal, serta tekanan di jantung dan paru paru meningkat.

Komplikasi edema paru dapat meliputi:

  • Kesulitan bernafas.
  • Pembengkakan kaki dan daerah perut.
  • Penumpukan cairan di selaput yang mengelilingi paru paru (efusi pleura).
  • Pembengkakan hati. 

    Sumber : halodoc. com

    Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn