"Lensa kontak tidak membuat silinder semakin parah. Asalkan penggunaan lensa kontak sesuai dengan kebutuhan.”

 Gangguan penglihatan, seperti mata minus dan silinder bisa diatasi dengan penggunaan kacamata. Selain itu, penggunaan lensa kontak juga dinilai lebih praktis penggunaannya dibandingkan menggunakan kacamata. Namun, benarkah penggunaan lensa kontak membuat silinder semakin parah?

Nyatanya, selama kamu menggunakan jenis lensa kontak yang sesuai dengan kebutuhan, kondisi mata silinder pada mata tidak akan menjadi lebih buruk. Untuk itu, yuk simak lebih banyak mengenai jenis lensa kontak yang bisa digunakan oleh pengidap silinder.

Apa Itu Mata Silinder?

Mata silinder adalah gangguan mata yang disebabkan akibat lengkungan kornea atau lensa mata yang tidak sempurna. Hal ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur pada semua jarak, baik jarak dekat maupun jarak jauh.

Ada beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap mata silinder, seperti:

• Penglihatan yang kabur atau terganggu.
• Cepat mengalami kelelahan pada mata.
• Tidak nyaman pada bagian mata.
• Sakit kepala.
• Gangguan penglihatan pada malam hari.
• Sering mengecilkan mata untuk melihat.

Segera lakukan pemeriksaan mata jika kamu mengalami beberapa gejala yang terkait dengan gangguan mata. Penanganan lebih dini membuat gangguan mata yang kamu alami menjadi lebih mudah untuk diatasi.

Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan lengkungan kornea atau lensa mata tidak sempurna. Namun, hal ini bisa terjadi akibat riwayat keluarga dengan mata silinder.

Nah, beberapa faktor ini juga bisa memicu kamu mengalami mata silinder, seperti:

• Memiliki penyakit mata.
• Cedera mata.
• Setelah menjalani operasi bagian mata.

Banyak mitos yang berkembang mengenai mata silinder. Membaca dalam cahaya redup dan menyaksikan layar gadget memang berisiko membuat penyakit mata, tetapi kondisi ini tidak akan memperburuk kondisi mata silinder.

Lensa Kontak bagi Pengidap Silinder

Tujuan pengobatan mata silinder tentunya untuk mendapatkan penglihatan yang cerah dan tidak terganggu. Ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, salah satunya penggunaan kacamata atau lensa kontak.

Jika penggunaan kacamata mampu mengatasi gangguan mata silinder, apakah penggunaan lensa kontak juga bisa digunakan bagi pengidap mata silinder? Jawabannya bisa. Alat bantu pengelihatan ini tidak akan membuat kondisi mata silinder semakin parah asalkan kamu menggunakan lensa kontak yang sesuai dengan kondisi mata.

Lensa bagi pengidap silinder dikenal sebagai toric contact lenses. Lensa ini berbeda dengan lensa biasa karena dibentuk dengan cara tertentu. Jika pada lensa biasa berbentuk bulat, maka toric contact lenses, memiliki bentuk geometris. 

Tentunya untuk memilih toric contact lenses, kamu membutuhkan resep dari dokter agar kamu bisa menggunakan kontak lensa yang sesuai.

Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat akan menggunakan toric contact lenses, yaitu:

• Pastikan Kamu Menggunakan Ukuran yang Sesuai

Penggunaan toric contact lenses harus memiliki ukuran yang sesuai. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam pemilihan lensa jenis ini agar tetap nyaman saat dipakai. Seperti ukuran ketebalan lensa kontak, pemotongan lensa yang tepat, hingga berat lensa yang digunakan.

Toric contact lenses juga memiliki garis tengah yang menjaga garis pandang tetap terlihat dengan jelas. Jika lensa tidak pas atau tergelincir, maka kejernihan visualnya akan terganggu.

• Lama Penggunaan Toric Contact Lenses

Lama penggunaan jenis lensa ini sangat beragam. Ada kontak lensa yang sekali pakai hingga beberapa bulan pemakaian dengan perawatan yang tepat. Bahkan, toric contact lenses juga ada yang memiliki warna yang bisa membuat penampilan kamu semakin baik.

Sumber: halodoc .com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna