“Meski dianggap normal, kondisi bayi sering kaget saat tidur tetap harus diwaspadai. Sebab, kondisi ini bisa menjadi sinyal untuk berkomunikasi dengan ibu ketika bayi merasa tidak nyaman.”
Secara alami, bayi yang baru saja lahir sudah dapat menunjukkan refleks, biasanya dapat berupa gerakan yang tiba-tiba. Kondisi bayi sering kaget saat tidur sebenarnya merupakan hal yang lumrah terjadi karena disebabkan oleh refleks alami ini. Namun, ibu tetap perlu mewaspadai kondisi ini.
Kaget saat tidur pada bayi dapat disebabkan oleh kejutan dari suara keras, gerakan tiba-tiba, atau merasa seperti jatuh. Bayi mungkin akan merentangkan tangan dan kaki secara tiba-tiba ketika kaget. Kejadian inilah yang bisa menyebabkan bayi akan menangis. Respons kejutan yang tidak disengaja ini disebut juga refleks Moro.
Umumnya, penyebab bayi sering kaget saat tidur bervariasi. Faktor penyebabnya akan bergantung pada karakteristik bayi serta lingkungan sekitar.
Namun, berikut adalah faktor-faktor umum yang dapat memicu refleks Moro bayi:
Refleks Moro yang menjadi penyebab bayi sering kaget ini umumnya menghilang pada usia 6 hingga 7 bulan. Akan tetapi, ibu harus waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika masalah ini berlanjut pada bayi yang berusia lebih dari 7 bulan. Ada kemungkinan besar bahwa efek kejutan dari refleks Moro tidak dapat sepenuhnya berhenti.
Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat bayi yang sering kaget:
Setelah mengetahui bahaya dari bayi yang sering kaget saat tertidur, ibu tentu harus waspada dan memahami cara mengatasinya. Risiko refleks ini juga dapat membuat bayi tidak bisa tidur karena akan menangis dalam waktu yang lama.
Ini juga menjadi sinyal untuk berkomunikasi dengan orang tua ketika bayi merasakan ketidaknyamanan. Meski dianggap normal, kondisi bayi kaget saat tidur tetap harus diperhatikan oleh ibu.
Nah, berikut adalah beberapa saran atau hal yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi bayi yang sering kaget saat tidur.
Bayi yang dibedong terlalu erat mungkin mengalami kesulitan tidur dan akan mengganggu tidurnya. Namun, bukan berarti ibu tidak bisa membungkus bayi dengan selimut. Ibu masih bisa melakukannya karena membedong bayi membuatnya merasa nyaman, seperti di dalam kandungan.
Ibu juga bisa membedong bayi dengan kain yang lembut dan tidak terlalu tebal agar tidak mengurangi ruang gerak bayi saat tidur. Saat dibedong, leher dan kepala bayi harus tetap terbuka.
Usahakan agar tubuh bayi dekat dengan ibu agar ia merasa aman dan nyaman saat tidur. Selain itu, ibu juga bisa meletakkan bayi di pangkuan atau menggendong bayi sampai ia tertidur.
Jangan membuat gerakan tiba-tiba ketika ibu ingin meletakkannya di tempat tidur. Kondisi ini akan menyebabkan bayi kaget dan terbangun.
Cobalah untuk menjaga lampu tetap redup atau pada intensitas yang merata. Jika ada kebisingan luar yang tidak dapat dihindari (seperti lalu lintas) pertimbangkan untuk menggunakan mesin white noise atau musik yang menenangkan untuk meredamnya.
Jika ibu harus bergerak di sekitar bayi saat mereka tidur, lakukan dengan setenang mungkin. Tetap berhati-hati dan waspadai pemicu spesifik untuk si kecil, khususnya.
Bayi yang terkejut menunjukkan bahwa dia tidak dapat menikmati tidurnya karena takut atau tidak nyaman di sekitarnya. Pijatan lembut dapat digunakan sebagai pilihan untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak. Ibu bisa memijat lembut bagian tubuh seperti tangan, kaki, dada, dan punggungnya sebelum tidur.
Sumber: Halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.