Sariawan di vagina adalah luka terbuka yang muncul di area vagina. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, hingga kanker vulva. Oleh karena itu, cara mengatasi sariawan di vagina harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Kematian jaringan kulit di sekitar vagina akibat peradangan akan menimbulkan sariawan di vagina. Setiap wanita yang aktif secara seksual maupun tidak, bisa mengalami kondisi ini. Namun, sariawan vagina tergolong jarang terjadi pada remaja dan wanita muda.
Sariawan di vagina bisa menimbulkan berbagai gejala berikut:
Namun, terkadang sariawan di vagina tidak menyebabkan gejala sama sekali.
Sariawan di vagina bisa disebabkan oleh infeksi maupun noninfeksi. Berikut ini adalah beberapa penyebab sariawan di vagina:
Infeksi merupakan penyebab umum terjadinya sariawan di vagina. Infeksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi menular nonseksual dan infeksi menular seksual.
Infeksi menular nonseksual yang kerap menimbulkan sariawan di vagina adalah:
Sementara itu, infeksi menular seksual (IMS) yang bisa menyebabkan sariawan di vagina adalah:
Namun, perlu diingat, tidak semua kasus sariawan di vagina disebabkan oleh infeksi menular seksual. Anda perlu mewaspadai sariawan di vagina jika merasakan gejalanya, meskipun Anda tidak aktif secara seksual.
Beberapa penyakit akibat peradangan dan autoimun juga dapat memicu terbentuknya sariawan di vagina. Penyakit-penyakit tersebut adalah:
Salah satu gejala kanker vulva adalah munculnya sariawan di vagina yang disertai rasa gatal. Kanker ini bisa terjadi pada wanita di segala usia, tetapi lebih sering diderita oleh lansia.
Selain sariawan di vagina, kanker vulva juga dapat ditandai dengan munculnya rasa sakit pada kulit yang luka, perdarahan di luar siklus menstruasi, sakit saat buang air kecil, hingga perubahan warna kulit di area vagina yang terkena kanker.
Selain beberapa penyakit di atas, terbentuknya sariawan di vagina juga bisa disebabkan oleh iritasi kulit akibat menggaruk vagina atau penggunaan produk perawatan tubuh yang berbahan keras, infeksi virus penyebab diare, atau tonsilitis.
Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan memastikan penyebab sariawan di vagina dengan memeriksa riwayat kesehatan Anda. Dokter mungkin juga akan menanyakan riwayat hubungan seksual atau obat-obatan apa saja yang sedang maupun telah dikonsumsi dalam beberapa bulan terakhir.
Untuk menguatkan hasil diagnosis, dokter juga dapat merekomendasikan beragam tes berikut ini:
Setelah hasil pemeriksaan keluar, dokter dapat merekomendasikan pengobatan sesuai penyebab yang mendasari terjadi sariawan di vagina.
Jika sariawan di vagina disebabkan oleh infeksi, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik atau antivirus berikut ini:
Sementara itu, sariawan di vagina yang bukan disebabkan oleh infeksi dapat diobati dengan obat-obatan berikut ini:
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang muncul akibat sariawan di vagina, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sariawan di vagina:
Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami luka seperti sariawan di vagina, terutama jika disertai dengan rasa sakit yang tak tertahankan, gatal, perdarahan, demam, atau perubahan ukuran luka yang signifikan. Semakin cepat sariawan di vagina ditangani oleh dokter, semakin kecil pula risiko terjadinya komplikasi.
Sumber: alodokter .com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna