Art therapy atau terapi seni adalah salah satu jenis psikoterapi yang menggunakan seni sebagai media utamanya. Terapi ini sudah digunakan sejak lama sebagai cara untuk menenangkan dan meningkatkan kesadaran diri bagi seseorang yang memiliki tekanan psikologis atau gangguan mental.
Art therapy terdiri dari berbagai jenis metode, mulai dari terapi tari, terapi drama, terapi musik, terapi menulis, dan terapi kelompok suportif ekspresif. Teknik yang digunakan dalam art therapy pun beragam, bisa berupa mewarnai, melukis, mencoret-coret abstrak, kolase, fotografi, memahat, atau kerajinan tanah liat.
Art therapy bisa dilakukan oleh pasien dari segala usia, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Pasien yang membutuhkan art therapy biasanya mengalami beberapa keadaan atau kondisi tertentu, seperti:
Para peneliti percaya bahwa emosi, pikiran, dan perilaku saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Nah, melakukan sesuatu yang kreatif akan membantu seseorang untuk memahami dirinya sendiri lebih dalam dan mengidentifikasi pikiran serta perasaannya yang mungkin memengaruhi perilakunya.
Terlebih, tidak semua orang bisa dengan leluasa menyampaikan emosinya melalui ucapan. Jadi, terapi seni diharapkan dapat membantu mereka untuk mengerti dan mengkomunikasikan perasaannya dengan baik.
Terapi seni akan membuat seseorang lebih tenang dan rileks. Inilah alasan mengapa perasaan akan jauh lebih baik setelah menjalani terapi seni. Selain itu, beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dari terapi ini adalah:
Berbagai penelitian menyatakan bahwa terapi seni akan mengurangi tekanan psikologis, mengurangi gejala trauma, dan menurunkan tingkat depresi. Bahkan, terapi ini juga dapat mendukung keberhasilan pengobatan penyakit dan berdampak positif pada orang dengan disabilitas.
Dalam mejalani art therapy, tidak diperlukan kemampuan khusus dalam bidang seni, kok. Terapi ini bisa dilakukan oleh siapa saja dengan kondisi medis yang disebutkan di atas. Kendati begitu, sayangnya terapi ini belum terbukti efektif untuk semua jenis kondisi kesehatan mental, contohnya skizofrenia.
Terapi seni juga tidaklah sama dengan kelas seni, ya. Kelas seni difokuskan pada teknik pengajaran dan menciptakan suatu karya. Sedangkan terapi seni, pasien bebas berkreatifitas untuk mengekspresikan perasaan yang sedang dirasakan.
Art therapy dapat dilakukan dalam sesi personal atau secara berlompok, baik bersama pasangan, keluarga, maupun orang yang memiliki masalah serupa. Terapi seni juga bisa dijalani bersamaan dengan metode psikoterapi lainnya, seperti terapi kelompok atau terapi perilaku kognitif.
Di awal sesi art therapy, terapis akan bertanya mengenai latar belakang, termasuk riwayat medis dan peristiwa tertentu, gejala yang dirasakan, serta tujuan yang ingin dicapai melalui terapi. Setelah itu, pasien akan diminta melakukan beberapa metode untuk memulai terapi, baik itu dengan menggambar, melukis, atau media lain.
Saat sesi berlangsung, terapis akan menanyakan pertanyaan seputar seni dari sudut pandang pasien dan bagaimana perasaan pasien setelah melakukannya. Hal ini bertujuan untuk menilai sejauh mana dampak melakukan kreatifitas terhadap suasana hati pasien.
Nah, itulah informasi tentang art therapy yang perlu kamu tahu. Seni bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai terapi untuk mengatasi berbagai tekanan psikologis dan gangguan kesehatan mental.
Jika kamu sedang berada di masa-masa sulit yang membuatmu merasa tertekan atau terdiagnosis penyakit mental dan ingin mencoba art therapy, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater, ya.
Sumber: Alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.