Informasi Kesehatan

Terlalu Stres Bekerja? Hati-Hati Gangguan Kesehatan Lambung!

maag.jpg

Waspada, Ini Hama yang Sering Berkeliaran di Musim Hujan

  “Musim hujan biasanya lebih disukai banyak orang…

Ini Risiko dan Efek Samping Lakukan Tanam Bulu Mata

“Prosedur tanam bulu mata memiliki risiko efek samping…

8 Penyakit yang Rentan Menyerang Tulang dan Sendi

“Sendi dan tulang, termasuk sendi peluru menjadi bagian…

“Tuntutan pekerjaan yang tinggi kerap membuat para pekerja mengalami stres. Tingkat stres yang tinggi bisa memicu banyak masalah kesehatan fisik, seperti sakit maag.”

 Para pekerja kantoran kerap dihadapkan pada berbagai tantangan yang sulit di dunia kerja. Mulai dari banyaknya pekerjaan dengan tenggat waktu yang singkat, tuntutan untuk menjadi dinamis serta bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang ada, dan lain-lain. Tidak heran bila ada banyak pekerja yang akhirnya menjadi stres akibat terlalu sibuk bekerja.

Namun, tahukah kamu bahwa stres tidak hanya bisa berdampak buruk pada kesehatan mental? Sebab, masalah mental ini bisa memicu keluhan fisik, salah satunya sakit maag. 

Faktanya, stres merupakan salah satu faktor yang bisa memicu maag kambuh. Yuk, simak pengaruh stres akibat terlalu sibuk bekerja pada kesehatan lambung di sini.

Penyebab Stres di Dunia Kerja dan Dampaknya yang Merugikan

Menurut Hellriegel, D., & Slocum (2011) dalam buku Organizational behavior, thirteenth edition, stres kerja adalah suatu perasaan berbentuk ketegangan pada fisik yang dirasakan oleh seseorang, karena terdapatnya tuntutan yang melebihi kemampuan dirinya. 

Perasaan tersebut nyatanya umum dialami di kalangan para pekerja, lho. Melansir dari BjPsych Bulletin, ada sebanyak 440.000 orang di Inggris mengeluhkan stres, depresi, atau kecemasan terkait pekerjaan yang membuat mereka sakit.

Praktik manajemen yang memicu stres termasuk tuntutan pekerjaan yang tidak realistis, kurangnya dukungan, perlakuan tidak adil, tidak bebas mengambil keputusan, kurangnya penghargaan, ketidakseimbangan antara upaya dan penghargaan, peran yang saling bertentangan, kurangnya transparansi, dan komunikasi yang buruk. 

Namun, penyebab stres yang dialami oleh para pekerja muda ternyata bisa berbeda, dengan stres yang dialami oleh orang dewasa. Hal itu karena terdapat perkembangan psikososial yang berbeda antara orang dewasa muda dan tua.

Sebuah studi yang meneliti 18 orang pekerja muda yang berusia 17-29 tahun menemukan, bahwa para pekerja muda memandang stres kerja sebagai akibat dari tiga hal. Di dalamnya termasuk kurangnya kesempatan belajar, interaksi sosial yang buruk, dan kurangnya kesempatan untuk melakukan inisiatif. 

Selain itu, durasi kerja yang panjang juga bisa menjadi penyebab stres pada seorang pekerja. Namun, hal itu mungkin tidak berlaku bagi workaholic atau mereka yang senang bekerja. Sedangkan bagi orang yang perfeksionis, sifat untuk selalu sempurna bisa menyebabkan jam kerja yang panjang, sehingga bisa menyebabkan stres.

Terlepas dari apa pun penyebabnya, stres kerja merupakan masalah yang tidak boleh disepelekan. Pasalnya, perasaan tersebut tidak hanya bisa menyebabkan penyakit fisik seperti sakit maag, tapi juga tekanan psikologis dan penyakit mental. 

Menurut Robbins & Judge (2017) dalam buku Organizational Behavior, Seventeenth Edition, stres dalam bekerja bisa melibatkan tiga aspek yaitu:

  • Fisiologis, merupakan perubahan di dalam metabolisme tubuh berupa meningkatnya detak jantung, gangguan pernapasan, tekanan darah, otot kaku hingga masalah pada sistem pencernaan. 
  • Psikologis, merupakan masalah kesehatan mental seseorang seperti adanya ketidakpuasan dengan masalah pekerjaan, merasa tegang dan tertekan dalam bekerja, cemas saat mengerjakan tugas, mudah tersinggung, merasa bosan dalam lingkungan bekerja, serta melakukan tindakan lainnya. 
  • Perilaku, merupakan perubahan dalam kinerja, contohnya seperti menjadi malas bekerja, mudah berperilaku agresif, perubahan produktivitas, hingga mengonsumsi zat-zat terlarang.

Tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental para pekerja, stres juga akhirnya akan memengaruhi kualitas pekerjaan seseorang dan menurunkan produktivitas. 

Hubungan Antara Stres dengan Kesehatan Lambung

Nah, salah satu dampak buruk stres pada kesehatan fisik adalah munculnya masalah lambung. Ketika seseorang mengalami stres, sistem saraf simpatik, yaitu bagian dari sistem saraf otonom tubuh yang mengatur fungsi tubuh seperti detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah, merespons dengan mengaktifkan respons “fight or flight“. 

Respons tersebut membuat hormon stres kortisol dilepaskan, sehingga membuat tubuh waspada dan siap menghadapi ancaman. Ketika stres mengaktifkan respons “fight or flight” di sistem saraf pusat, hal itu bisa memengaruhi sistem pencernaan dengan:

  • Menyebabkan spasme otot di kerongkongan.
  • Meningkatkan asam di perut, yang menyebabkan sakit maag.
  • Membuat kamu merasa mual.
  • Menyebabkan diare atau sembelit.

Selain itu, para pekerja juga cenderung memiliki gaya hidup yang tidak teratur saat stres. Pekerjaan yang menumpuk dan deadline di depan mata membuat para pekerja cenderung melewatkan jadwal makan, mengonsumsi makanan cepat saji yang tidak sehat, dan mengonsumsi kafein secara berlebih. 

Nah, semuanya itu berkontribusi pada kambuhnya sakit maag dan gangguan pencernaan lain. Jadi, penting untuk mengendalikan stres dengan baik guna mencegah dan mengatasi gangguan pencernaan.

Baca juga: 7 Cara Sederhana untuk Mencegah Sakit Maag

Tips Mengatasi Stres Kerja

Mengingat stres bisa memicu banyak masalah kesehatan, penting untuk melakukan langkah-langkah untuk ‘recovery’, yaitu proses mengembalikan gejala stres kerja ke tingkat pra-stres. Penting untuk dicatat, proses tersebut tidak hanya penting dilakukan ketika kamu sedang kewalahan dengan pekerjaan saja. Namun, jadikanlah recovery sebagai kebiasaan atau latihan rutin untuk menjaga produktivitas. 

Berikut adalah beberapa cara untuk recovery dari stres kerja:

  • Lepaskan Diri secara Psikologis dari Pekerjaan

Setelah menjalani hari yang panjang dan melelahkan di kantor, penting untuk beristirahat. Saat beristirahat, lepaskanlah diri kamu sepenuhnya baik secara fisik dan psikologis dari pekerjaan. Berhentilah memikirkan pekerjaan dan lakukanlah hal-hal yang bisa meningkatkan suasana hati. Contohnya seperti bermain video game, dan lain-lain.

  • Ambil Istirahat Sejenak Saat Bekerja

Recovery stres tidak hanya bisa terjadi setelah liburan panjang. Penelitian menunjukkan bahwa mengambil waktu istirahat pendek, sekitar 10 menit selama hari kerja ternyata sangat efektif untuk memulihkan stres kerja.

  • Lakukan Aktivitas Recovery sesuai Preferensi

Ada pekerja yang memulihkan diri mereka dari stres dengan makan siang dan ngobrol bersama teman-teman. Namun, bagi pekerja lain yang tidak terlalu suka bersosialisasi, hal itu mungkin bisa membuat mereka lebih stres. Jadi lakukanlah aktivitas yang kamu sukai untuk recovery.

  • Lakukan Kegiatan yang Aktif untuk Recovery

Rebahan atau bermalas-malasan sambil menonton film memang bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi stres. Namun, tahukah kamu bahwa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas yang lebih aktif bisa memulihkan stres lebih efektif. Contohnya, berolahraga, melakukan hobi tertentu, belajar sesuatu yang baru, dan lain-lain.

 

Sumber: Halodoc. com

 Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.