Ada beragam jenis obat herbal sesak napas yang dapat Anda gunakan di rumah, mulai dari jahe, jintan hitam, hingga akar manis. Berbagai bahan alami ini telah lama dipercaya mampu mengatasi dan meredakan sesak napas.
Pada umumnya, sesak napas disebabkan oleh gangguan pada organ paru-paru atau jantung, mulai dari asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi COVID-19, aritmia, hingga gagal jantung.
Selain itu, orang yang menderita gangguan psikis, seperti gangguan kecemasan, juga bisa mengalami sesak napas ketika serangan panik muncul.
Ada banyak jenis obat herbal yang dipercaya berkhasiat untuk mengatasi sesak napas. Obat herbal tersebut berasal dari bahan-bahan alami yang dapat Anda temukan dengan mudah di pasaran.
Berikut ini adalah beberapa macam obat herbal yang bisa menjadi pilihan Anda untuk meredakan sesak napas:
Manfaat jahe untuk kesehatan ada banyak, salah satunya adalah mampu meredakan gejala sesak napas, terutama yang disebabkan oleh asma.
Manfaat ini didukung oleh penelitian yang membuktikan bahwa senyawa gingerol dan shogaol di dalam jahe dapat melegakan saluran pernapasan. Dengan demikian, berbagai gejala asma, mulai dari mengi, batuk, hingga sesak napas akan mereda.
Cara memanfaatkan jahe sebagai obat herbal sesak napas cukup mudah. Anda bisa membuat minuman jahe hangat dengan merebus jahe yang telah diiris tipis bersama secangkir air selama 10–20 menit.
Setelah itu, Anda juga bisa menambahkan perasan air lemon atau madu sesuai selera agar minuman jahe tersebut terasa lebih menyegarkan.
Beberapa riset menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak jintan hitam, yang dikenal juga sebagai habbatussauda, dapat mengurangi frekuensi terjadinya serangan asma dan gejala yang menyertainya, termasuk sesak napas.
Bahkan, antioksidan di dalam jintan hitam juga diduga berpotensi untuk menjaga fungsi paru-paru dan mengurangi peradangan pada paru-paru akibat efek paparan radikal bebas.
Ginseng mengandung zat yang bersifat antiradang, antioksidan, dan antibakteri. Hal ini membuat ginseng baik dikonsumsi untuk meredakan sesak napas yang disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan pada paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan pneumonia.
Meski demikian, efektivitas dan tingkat keamanan konsumsi ginseng sebagai obat herbal sesak napas masih perlu diteliti lebih lanjut.
Akar manis (licorice) merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap dikonsumsi dalam bentuk teh herbal. Kandungan zat glycyrrhizin di dalamnya memiliki efek antiradang dan antibakteri.
Kandungan tersebut membuat akar manis berkhasiat untuk meredakan berbagai gejala gangguan saluran pernapasan, tak terkecuali sesak napas.
Selain dengan beberapa bahan alami di atas, makanan sehat yang kaya akan kandungan vitamin C dan beta karoten juga diketahui mampu meredakan sesak napas.
Anda dapat memperoleh asupan kedua nutrisi tersebut dari beberapa jenis buah dan sayuran, seperti jeruk, lemon, stroberi, aprikot, brokoli, wortel, paprika, daun suji, dan bayam.
Berbagai bahan alami di atas memang berkhasiat meredakan sesak napas. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya. Sebab, efektivitas dan tingkat keamanan bahan alami tersebut sebagai obat herbal sesak napas belum diketahui secara pasti dan masih perlu diteliti lebih lanjut.
Tak hanya itu, konsumsi obat herbal sesak napas bersamaan dengan obat lainnya dikhawatirkan dapat menimbulkan efek interaksi obat. Contohnya, ginseng atau jahe berisiko menyebabkan perdarahan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin.
Agar lebih aman, Anda disarankan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mencoba mengonsumsi obat herbal sesak napas, terutama jika Anda memiliki kondisi atau masalah kesehatan tertentu.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.