Informasi Kesehatan

Jumlah Kalori Pizza Bikin Gagal Diet, Ini Faktanya!

5e79ac7be84d3.jpg

6 Manfaat Manicure Pedicure bagi Kesehatan

Manfaat Manicure Pedicure Kesehatan tangan dan kaki perlu selalu dijaga…

Efektifkah Masker Charcoal untuk Mengatasi Jerawat?

“Masker charcoal dipercaya efektif dalam mengatasi jerawat. Masker…

Apakah Sabun Mandi Boleh untuk Cuci Muka?

Cuci muka sudah rutin sih, tapi sabun yang digunakan…

“Pizza sering kali dilabeli sebagai makanan tidak sehat. Hal tersebut mengingat jumlah kalorinya yang banyak, atau sekitar 285 kalori dalam setiap potongnya.” Pizza merupakan salah satu makanan favorit banyak orang di Indonesia, bahkan dunia. Mengingat rasanya yang lezat, variasi topping yang banyak, dan keju yang asin, tidak heran jika kamu bisa ketagihan menyantapnya. 

pizza sering kali diberi label sebagai makanan tidak sehat, karena mengandung banyak kalori, natrium, dan karbohidrat. Tidak heran jika banyak orang yang gagal diet setelah mengkonsumsi pizza. Lantas, berapa jumlah kalori pizza sebenarnya?

Jumlah Kalori Pizza 

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat bahwa satu potong pizza keju (107 gram), memiliki jumlah nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori: 285 kal.
  • Lemak: 10,4 gram (g).
  • Natrium: 640 miligram (mg).
  • Karbohidrat: 35,6 g.
  • Serat: 2,5 g.
  • Gula: 3,8 g.
  • Protein: 12,2 g.

Kalori dan nutrisi pizza bervariasi berdasarkan jenis keju yang digunakan, topping yang ditambahkan, metode memasak, kepadatan roti, dan ukuran irisan pizza. Misalnya, sepotong kecil (sekitar ?) pizza keju menu standar mengandung sekitar 200 kalori. Sedangkan sepotong pizza keju yang diklaim “spesial” oleh suatu produsen bisa berjumlah 300 kalori.

Melihat besarnya jumlah kalori pizza dalam setiap potongnya, tidak heran jika makanan ini bisa menggagalkan diet seseorang. 

Menambah Berat Badan dan Lemak Perut

Seperti semua makanan, jenis pizza yang melewati banyak pemrosesan sering kali mengandung bahan yang tidak sehat. Pizza beku dan makanan cepat saji seperti ini dapat mengandung bahan-bahan seperti pengawet, pewarna, dan lemak yang tidak sehat. 

Setiap pizza menggunakan bahan tepung terigu olahan. Tepung jenis ini rendah serat, sehingga menyebabkan kurang mengenyangkan jika dikonsumsi dibandingkan dengan tepung gandum utuh.

Makanan seperti pizza (dan makanan siap saji lainnya) telah dikaitkan dengan penambahan berat badan. Untuk orang yang sedang diet dan menurunkan berat badan, tentu sebaiknya menghindari konsumsi pizza.

Sebuah studi yang terbit di National Institute of Healthmeneliti sebanyak 1.352 orang.  Ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 70 gram makanan siap saji seperti pizza setiap hari, lebih cenderung memiliki lebih banyak lemak perut, dibandingkan mereka yang mengkonsumsi di bawah 70 gram per hari.

Tinggi Kalori, Karbohidrat, Natrium, dan Gula

Sebagian besar jenis pizza tinggi kalori dan natrium, karena biasanya diberi keju, daging asin, dan topping berkalori tinggi lainnya. Belum lagi beberapa pizza mengandung tambahan gula pada roti, topping, dan saus tertentu.

Perlu diketahui, terlalu sering mengonsumsi makanan olahan yang mengandung banyak gula tambahan, terbukti meningkatkan risiko penyakit kronis. Seperti obesitas dan penyakit jantung. 

Menikmati sepotong pizza cepat saji atau pizza beku hanya sesekali, mungkin tidak akan mempengaruhi berat badan secara langsung. Namun, jika mengonsumsinya terlalu sering dan dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan penambahan berat badan. Selain itu, waspadai juga peningkatan risiko kondisi kesehatan kronis lain yang dapat diakibatkan dari sering makan pizza. 

Kecuali, jika kamu membuat pizza sendiri di rumah dengan menggunakan pilihan bahan yang sehat dan segar. Apalagi jika kamu membuat sendiri rotinya dengan tepung gandum utuh, dan makanan utuh lainnya. Maka kamu bisa memastikan sendiri bahwa pizza buatanmu sehat untuk dikonsumsi. 

 

Sumber: haloodc. com 

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.