Informasi Kesehatan

Yang Perlu Diketahui tentang Ruam Popok dan Cara Mengatasinya

61ad64cd50251.jpg

Amankah Konsumsi Paracetamol untuk Ibu Menyusui? Cek Faktanya

"Paracetamol adalah obat yang paling umum untuk menurunkan…

Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Baru

Menjadi orang tua memang bukanlah hal yang mudah,…

Cara Mempersiapkan Si Sulung untuk Menerima Adik

“Beberapa ibu kadang bingung cara untuk menyampaikan dan…

Ruam popok sering kali terjadi pada bayi, terutama sekitar usia 9-12 bulan. Ruam semacam ini kadang memang sulit dihindari. Jangan khawatir ruam popok merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan mudah.

Ruam popok adalah peradangan kulit bayi pada area yang tertutup popok atau umumnya terjadi di sekitar bokong.

Penyebab Ruam Popok

Gejala ruam popok ditandai dengan kulit bayi yang tampak memerah di sekitar bokong, lipatan paha, paha, dan alat kelamin. Rasa nyeri dari ruam popok dapat menjadikan si Kecil makin rewel. Terlebih lagi, bagian kulit yang tertutup popok jika disentuh atau dibersihkan kerap membuat bayi menangis.

Ruam popok umumnya disebabkan sejumlah kondisi seperti:

  • Popok bayi terlalu basah dan kotor karena urine atau tinja.
  • Kulit bayi menjadi sensitif akibat paparan bahan kimiawi yang terdapat di popok.
  • Infeksi jamur dan bakteri.
  • Asupan makanan padat yang baru pertama kali diberikan kepada bayi terutama yang bersifat asam, seperti lemon atau nanas. Sebaiknya makanan padat hanya diberikan ketika usia bayi lebih dari 6 bulan.
  • Bayi yang mengonsumsi antibiotik dan bayi yang menyusui dari ibu yang sedang mengonsumsi antibiotik.

Lakukan Penanganan Sejak Dini

Tindakan penanganan dini perlu dilakukan agar ruam popok tidak makin menyebar ke bagian kulit lain dan mengganggu kenyamanan si Kecil. Beberapa cara merawat bayi baru lahir atau bayi yang sudah lebih besar dari ruam popok, seperti :

  • Mencuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengganti popok bayi.
  • Cek popok si Kecil setiap beberapa jam. Jangan biarkan popok bayi basah dan kotor dengan menggantinya dengan popok baru.
  • Sebelum mengganti popok baru, bersihkan kulit bayi menggunakan air bersih dan pembersih kulit khusus. Jika akan memandikan, sebaiknya gunakan air hangat sekitar 10-15 menit.
  • Hindari menggosok ruam popok dengan bahan yang mengandung alkohol atau pewangi. Tepuk-tepuk kulit bayi secara hati-hati dengan handuk atau kain lap bersih dan lembut sampai kering.
  • Pastikan area yang terkena ruam popok telah kering dan bersih seluruhnya sebelum mengenakan bayi popok yang baru.
  • Sesekali biarkan bayi tidak menggunakan popok selama beberapa saat.

Petroleum Jelly untuk Membantu Mengatasi Ruam Popok

Setelah membersihkan area yang terkena ruam popok dengan air dan kain lembut, Anda dapat menggunakan petroleum jelly. Manfaat petroleum jelly akan membentuk lapisan pelindung pada kulit, sehingga dapat membantu menghindari iritasi, sekaligus mengurangi gesekan pada kulit yang mengalami ruam popok.

Selain itu, petroleum jelly mampu menjaga kelembapan serta merawat kesehatan kulit si Kecil. Setelah itu, baru gunakan popok bersih pada bayi.

Sebaiknya hindari krim steroid pada ruam popok, kecuali rekomendasi dokter. Selain itu, pemakaian bedak juga sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan. Bedak yang mengenai wajah bayi dan sering terhirup, dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Tuangkan bedak ke telapak tangan Anda dan oleskan tipis-tipis, paparkan merata di area ruam popok.

Ruam popok tidak selalu berkaitan dengan kesalahan dalam merawat bayi. Ruam bisa saja muncul jika terjadi iritasi pada kulit. Lakukan langkah-langkah mengatasi dan mencegah ruam popok di atas. Konsultasi dengan dokter jika ruam popok semakin mengganggu kenyamanan si Kecil.

 

Sumber: alodokter. com 

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.