Informasi Kesehatan

Kenali 5 Jenis Terapi yang Umum Dilakukan dalam Rehabilitasi

ini4jenisterapirehabiltasimedisyangperludiketahuihalodoc.jpg

11 Manfaat Teh Daun Kelor untuk Kesehatan Tubuh

Teh daun kelor bisa jadi pilihan teh herbal…

Mau Tahu Berapa Lama Obat Sirup Bisa Disimpan? Ini Penjelasannya

“Obat sirup bisa disimpan sesuai masa berlaku pada…

Mengenal Pola Makan Gluten Free dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

“Pola makan gluten free adalah diet yang tidak…

“Dalam rehabilitasi ada beberapa jenis terapi yang digunakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Beberapa jenis terapi tersebut yaitu terapi okupasi, terapi bicara, dan terapi fisik.”

Terapi rehabilitasi sering kali diperlukan untuk pasien yang terluka parah, pasca menjalani operasi, atau mengalami stroke. Dokter merekomendasikan rehabilitas agar mereka yang membutuhkan dapat pulih dengan baik, mendapatkan kekuatan kembali, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti sebelumnya. 

Ada beragam jenis terapi rehabilitasi sesuai kebutuhan dan penyakit yang dialami. Secara umum, ada dua jenis terapi rehabilitasi, yaitu rawat inap dan rawat jalan. Dalam dua kategori tersebut, dokter dan terapis akan menargetkan tubuh atau pikiran untuk menyembuhkan fisiologis ataupun psikologis. 

Jenis Terapi Rehabilitas yang Umum Dilakukan

Berikut ini beberapa jenis terapi yang umum dilakukan untuk rehabilitasi:

1. Terapi okupasi

Terapi okupasi bertujuan untuk membantu individu agar bisa menjalani pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, termasuk merawat diri sendiri dan menjalani aktivitas secara mandiri. Misalnya, makan, berpakaian, menyikat gigi, dan bekerja. 

Orang-orang yang membutuhkan terapi okupasi yaitu:

  • Anak-anak penyandang cacat fisik.
  • Orang dewasa dengan gangguan depresi.
  • Orang yang kehilangan kemampuan memegang garpu atau benda lainnya karena cedera.
  • Lansia dengan keterbatasan fisik.
  • Orang yang mengalami cedera tulang belakang. 

2. Terapi fisik

Terapi fisik atau fisioterapi dilakukan untuk membantu dan mengobati orang yang mengalami rasa sakit, kesulitan bergerak, atau kesulitan menjalani kehidupan secara normal. Tujuan terapi fisik yaitu memperbaiki gerakan, memberikan rehabilitasi setelah stroke, cedera, atau pembedahan. 

Tidak jarang juga terapi fisik dilakukan untuk membantu pemulihan setelah melahirkan, pemulihan cedera terkait olahraga, mengajarkan cara menggunakan alat bantu jalan dan tongkat, serta mengelola penyakit kronis seperti penyakit jantung atau radang sendi. Terapi fisik umumnya meliputi:

  • Latihan peregangan khusus untuk menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan mobilitas.
  • Pijat, terapi panas atau dingin, untuk meredakan nyeri otot dan kejang.
  • Latihan menggunakan anggota tubuh buatan. 
  • Berlatih menggunakan alat bantu, seperti tongkat, kruk, alat bantu jalan atau kursi roda.
  • Latihan keseimbangan dan cara berjalan.
  • Penguatan kardiovaskular.

3. Terapi bicara

Terapi ini dilakukan untuk merawat individu yang memiliki masalah bicara. Terapi bicara atau terapi wicara, dapat membantu mengobati berbagai masalah yang berkaitan dengan bahasa, komunikasi, suara, menelan, dan kelancarannya. 

Strategi yang digunakan oleh terapis yaitu latihan bahasa untuk melatih keterampilan komunikasi, terapi artikulasi (mendemonstrasikan cara menggerakkan lidah untuk menciptakan suara tertentu), dan terapi makan serta menelan (latihan lidah, bibir, dan rahang untuk memperkuat otot mulut serta tenggorokan).

Beberapa masalah yang dapat diatasi dengan terapi bicara yaitu: 

  • Cerebral palsy.
  • Cleft palate.
  • Down syndrome yang menyebabkan kesulitan minum, menelan, atau berkomunikasi. 
  • Anak-anak dengan masalah bicara, seperti gagap atau cadel.
  • Orang dewasa dengan kondisi tertentu yang menyebabkan kesulitan bicara, seperti stroke, kanker leher atau kepala.
  • Pengidap parkinson atau demensia.

4. Terapi pernapasan

Terapi pernapasan digunakan untuk membantu individu yang mengalami gangguan atau kesulitan bernapas. Cara kerja terapi rehabilitasi ini yaitu dengan membantu pengidap mengatasi gangguan pernapasan, mempertahankan saluran udara tetap terbuka. Bila perlu, pengidapnya diajari cara menggunakan inhaler dan oksigen tambahan dengan benar. 

5. Rehabilitasi kognitif

Terapi ini juga dikenal dengan rehabilitasi perilaku kognitif. Jenis terapi ini dilakukan untuk meningkatkan daya ingat, kemampuan berpikir, dan penalaran. 

 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.