Informasi Kesehatan

Mata Kedutan Mendadak, Ini Faktor Penyebabnya

Mata_Kedutan_Mendadak,_Ini_Faktor_Penyebabnya.jpg

Sering Keliru, Ini Perbedaan Gejala Campak dan Alergi

“Walaupun terkadang gejalanya mirip, campak dan alergi memiliki…

Ini Alasan GERD Kerap Muncul Usai Hari Raya Lebaran

“Pola makan yang kurang sehat dapat menjadi salah…

Prosedur CPR untuk Selamatkan Pasien Henti Jantung

“CPR adalah prosedur pertolongan pertama yang sangat penting,…

“Tak sedikit orang menganggap mata kedutan karena mitos, misalnya mendapatkan kabar baik dan keberuntungan. Namun, ternyata kondisi ini juga bisa terjadi karena masalah kesehatan tertentu, mulai dari mata kering sampai konjungtivitis.”

Mata kedutan memang umum terjadi secara spontan, biasanya berdurasi sekitar 1 sampai 2 menit. Kedutan juga lebih sering terjadi pada salah satu sisi mata, tetapi bisa pula muncul pada kedua mata. 

Kedutan pada mata memang bisa mereda dengan sendirinya tanpa perlu adanya penanganan medis. Hanya, beberapa orang mengalami kondisi ini secara berulang bahkan hingga mengganggu aktivitas, sehingga perlu mendapatkan pengobatan. 

Apa Sebenarnya Penyebab Mata Kedutan?

Memiliki istilah medis blefarospasme, mata kedutan bisa menunjukkan gejala yang berbeda pada setiap orang yang mengalaminya. Berdasarkan tingkat keparahan dari penyebabnya, mata kedutan terbagi menjadi tiga jenis:

1. Kedutan minor

Kedutan kecil atau minor pada kelopak mata kerap terjadi pada orang yang sering merasa stres, kelelahan, mengonsumsi minuman beralkohol dan kafein berlebihan, hingga kebiasaan buruk merokok. 

Masalah kesehatan ini juga dapat terjadi karena iritasi yang menyerang kornea atau bagian konjungtiva mata. Adapun, istilah yang disebutkan barusan merupakan selaput yang melapisi area kelopak mata. Jenis kedutan ini sering kali tidak berbahaya dan tidak menimbulkan nyeri. 

2. Blefarospasme jinak

Blefarospasme esensial jinak merupakan kondisi kedutan pada mata yang menjadi tidak terkendali atau kronis. Umumnya, jenis kedutan ini terjadi pada dua mata dengan penyebab yang belum pasti. 

Meski begitu, terdapat beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah ini, yaitu:

  • Peradangan yang terjadi pada permukaan kelopak mata atau konjungtivitis.
  • Mata kering.
  • Masuknya kelopak mata pada bagian dalam mata atau entropion.
  • Peradangan pada kelopak mata yang terjadi karena infeksi bakteri atau blefaritis.
  • Munculnya inflamasi atau peradangan pada lapisan tengah mata atau uveitis. 

Mengonsumsi minuman dengan kandungan alkohol dan kafein secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko munculnya kedutan ini. Blefarospasme esensial jinak sendiri cenderung lebih sering muncul pada lansia berusia 50 sampai 70 tahun, dan lebih rentan menyerang wanita daripada pria. 

Ketika seseorang mengalaminya, gejala yang muncul mulanya adalah kelopak mata yang berkedip atau berkedut secara terus-menerus. Apabila tidak segera mendapat penanganan dan kondisi cenderung memburuk, gangguan ini bisa membuat penglihatan mengabur, bahkan kedutan pada area wajah. 

3. Hemifacial spasm, penyebab mata kedutan

Jenis kedutan lainnya adalah hemifacial spasm atau wajah yang mengalami kejang. Ini merupakan kedutan yang sangat jarang terjadi, dan melibatkan kelopak mata serta otot yang ada pada area sekitar mulut. 

Tak sama seperti dua bentuk kedutan lainnya, hemifacial spasm cenderung hanya terjadi pada salah satu sisi wajah. Penyebab dari penyakit mata ini sering kali berupa pembuluh darah yang menekan saraf yang ada pada wajah.

Penyebab medis lainnya

Beberapa kondisi mata kedutan juga bisa muncul karena adanya masalah pada otak dan sistem saraf. Adapun, masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan mata berkedut, antara lain:

  • Bell’s palsy, kelumpuhan yang terjadi pada otot wajah sehingga wajah terlihat tidak simetris.
  • Distonia, kondisi gerakan yang mengakibatkan otot mengejang secara tidak terkendali, sehingga membuat area tubuh yang mengalaminya terpelintir.
  • Penyakit Parkinson, masalah kesehatan yang mengakibatkan anggota tubuh bergetar, kesulitan bicara, gangguan keseimbangan, dan otot kaku. 
  • Multiple sclerosis, kelainan yang terjadi pada tulang belakang, saraf pada otak, dan mata.
  • Sindrom Tourette yang muncul dengan gejala berupa gerakan atau suara spontan dan berulang. 

Tak hanya itu, kedutan juga bisa muncul karena efek samping dari konsumsi obat tertentu. Ini terutama pada jenis obat yang berfungsi mengatasi epilepsi dan psikosis. 

 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.