Informasi Kesehatan

Ini Keunggulan Pressed Juice Dibandingkan Jus Biasa

Ini_Keunggulan_Pressed_Juice_Dibandingkan_Jus_Biasa.jpg

Bukan Radang, Ini Penyebab Tenggorokan Sakit Saat Menelan

“Kebanyakan orang berpikiran bahwa tenggorokan yang terasa sakit…

Waspada! Inilah Penyebab dan Faktor Risiko Bronkitis Kronis

Bronkitis kronis merupakan kondisi medis serius yang dapat…

Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis yang Sering Diabaikan

Tuberkulosis adalah penyakit yang sangat mudah menular. Berikut…

“Salah satu perbedaan mendasar dari pressed juice dan jus biasa terletak pada alat yang dipakai. Kandungan nutrisi dalam pressed juice juga lebih tinggi, karena terdiri dari sari buah dan sayuran.”

Pressed juice adalah minuman yang terbuat dari sari buah dan sayur. Minuman ini tidak mengandung bahan tambahan, seperti air, gula, susu, dan bahan pengawet lain yang berpotensi membahayakan.

Pressed juice diolah dengan mesin khusus yang bekerja dengan menekan buah dan sayuran untuk mengambil sarinya. Minuman ini menjadi pilihan peserta diet atau pelaku pola hidup sehat untuk mendetoksifikasi racun dalam tubuh. 

Perbedaan Jus Biasa dan Pressed Juice

Ada beberapa perbedaan mendasar antara jus biasa dan pressed juice, antara lain:

1. Mesin jus biasa mengandung panas 

Jus biasa diolah menggunakan blender atau juicer dengan pisau tangan yang memutar dengan kecepatan tinggi. Proses ini menghasilkan panas yang berisiko mengoksidasi buah dan sayuran di dalamnya. Dampaknya, menurunkan kandungan nutrisi dan gizi, serta enzim baik.

2. Tinggi gula

Jus biasa dibuat dengan tambahan air dan perasa, seperti, sirup, gula, atau susu agar lebih nikmat. Jika tidak, air dalam jus akan membuat rasa asli buah dan sayuran menjadi hambar. Penggunaan pemanis buatan ini berisiko menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berdampak pada hiperglikemia.

3. Rasanya tidak autentik

Tak hanya hambar, rasa autentik dari buah dan sayuran juga akan terpengaruh oleh pemanis buatan. Karena kandungan itu, nutrisi dan gizi yang seharusnya baik untuk tubuh, manfaatnya jadi tidak akan optimal.

4. Penurunan jumlah nutrisi

Penurunan jumlah nutrisi tak hanya dipicu oleh pemanis atau perasa buatan. Penyebab lainnya, yakni logam pisau yang tajam dan panas dari putaran blender. Proses itu menyebabkan oksidasi dan merusak dinding sel buah dan sayuran.

5. Ekstraksi tidak maksimal

Blender atau juicer tidak mampu mengeluarkan sari buah dan sayur. Alat ini masih menyisakan ampas yang mengandung nutrisi. Ampas yang sebenarnya mengandung tinggi vitamin justru terbuang sia-sia.

Keunggulan Pressed Juice Ketimbang Jus Biasa

Perbedaan mendasar dari pressed juice dan jus biasa adalah mesin untuk mengolahnya. Pada jus biasa, blender atau juicer menghasilkan panas, sehingga nutrisi buah dan sayurnya menghilang akibat proses oksidasi.

Agar kesehatan tubuh dapat terjaga dengan baik, kamu membutuhkan 400 gram buah dan sayur setiap hari. Agar lebih praktis, kisaran angka itu dapat terpenuhi dengan mengonsumsi 250 mililiter pressed juice.

Tergantung dari buah dan sayurannya, pressed juice mengandung banyak vitamin, antioksidan, mineran, enzim, dan nutrisi. Kandungan dari minuman sehat ini  mampu menjaga kesehatan pencernaan dan tubuh secara menyeluruh.

Sementara pressed juice, minuman ini menggunakan slow juicer, sehingga tidak menimbulkan panas. Manfaatnya, mampu mengoptimalkan kandungan baik di dalam buah dan sayuran.

Untuk lebih jelasnya, ini keunggulan pressed juice ketimbang jus biasa:

1. Mengandung 100 persen buah dan sayur asli

Karena tidak mengandung tambahan air dan perasa, seperti, sirup, gula, atau susu, nutrisi di dalam buah dan sayur tetap terjaga dengan baik. Rasanya juga alami dan tidak merubah kualitas kandungan.

2. Tidak memakai pemanis buatan

Jika jus biasa menggunakan pemanis buatan untuk menambah rasa, mengonsumsi pressed juice tetap terasa seperti menikmati buah dan sayuran dalam bentuk cair. Rasa autentik tidak berubah, pun bau dari kandungannya.

3. Kandungan gizi tetap utuh

Mesin khusus tidak memicu oksidasi buah dan sayuran akibat proses pemanasan. Tekanannya juga lebih minim, sehingga kandungan dalam buah dan sayuran tetap utuh. Cara kerjanya dengan menekan sampai keluar sari dari buah dan sayuran untuk mendapatkan vitamin, serat, serta protein.

4. Penuh dengan nutrisi

Karena tidak menghasilkan panas, kandungan vitamin dan mineral dalam sayur dan buah bisa terjamin kualitasnya. Selain itu, antioksidan di dalamnya juga lebih lengkap, sehingga mampu bekerja melindungi tubuh dengan lebih baik.

5. Mudah diserap oleh tubuh 

Jika jus biasa masih mengandung serat-serat halus sisa proses buah dan sayuran, pressed juice hanya mengandung sari dalam bentuk air. Karena itu, tubuh jadi lebih mudah menyerap dan mencernanya. 

Cara Membuat Pressed Juice yang Sehat dan Enak

Pertama-tama, kamu perlu menyiapkan mesin khusus. Selanjutnya, siapkan buah, sayuran, dan rempah yang diperlukan, seperti:

  • 2 genggam daun bayam.
  • 1 buah mentimun kupas.
  • 1 buah nanas madu.
  • 1 jahe berukuran 3 sentimeter.

Selanjutnya, cuci buah, sayuran, dan rempah sampai bersih dan masukkan semua bahan itu ke dalam mesin. Siapkan juga wadah untuk menampung jus dan ampasnya. Setelah selesai, masukkan ke kulkas.

Sebelum memutuskan untuk memilih mesin khusus, kamu perlu memperhatikan watt atau daya listriknya. Jangan sampai memutus aliran listrik karena daya yang terlalu tinggi. Selain itu, lihat juga daya tampungnya.

Tips selanjutnya, yakni pilih produk yang gampang dibersihkan. Pilih alat yang mengeluarkan ampas ke dalam wadah terpisah. Alat jenis ini memiliki fitur pembersihan sendiri dan mudah dibongkar.

Itulah perbedaan signifikan antara pressed juice dan jus biasa. Salah satu risiko yang tak bisa dihindari adalah lonjakan gula darah akibat tambahan gula dan pemanis buatan.

 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.