“Pada bulan puasa, tidak jarang seseorang memilih untuk begadang hingga sahur. Namun, begadang saat puasa perlu dihindari karena bisa berdampak buruk pada tubuh.”
Bulan Ramadan bisa mendorong perubahan pada jadwal sehari-hari. Tidak hanya waktu makan dan waktu ibadah, waktu tidur juga bisa berubah.
Seringkali, kegiatan harian menjadi terlalu padat sehingga kekurangan waktu untuk beristirahat. Tidak jarang, banyak orang yang memilih untuk begadang menunggu sahur.
Begadang saat puasa sebenarnya bukan kebiasaan yang baik untuk kamu lakukan karena memiliki dampak yang signifikan pada tubuh. Terlebih dari itu, melakukan hal ini bisa menghilangkan manfaat berpuasa untuk kesehatan.
Dampak Begadang saat Puasa bagi Tubuh
Tidak tidur dari waktu buka puasa hingga waktu sahur bisa memunculkan risiko terjadinya beberapa kondisi kesehatan, yaitu:
1. Diabetes tipe 2
Penelitian menunjukkan bahwa masalah terkait tidur bisa berdampak pada prediabetes, diabetes, resistensi terhadap insulin, serta resistensi terhadap glukosa.
Hal ini bisa terjadi karena ritme jam biologis tubuh akan terganggu ketika seseorang tidak tidur. Kemudian, karena ada gangguan di jam biologis, kerja insulin juga bisa terganggu sehingga memicu diabetes dalam tubuh seseorang.
2. Penurunan kinerja otak
Tidak hanya berdampak pada fisik, begadang saat puasa juga bisa berdampak pada kemampuan kognitif seseorang. Kurang tidur bisa mengurangi konsentrasi dan reaksi tubuh melambat.
Selain itu, kemampuan berpikir kritis dan konstruktif juga bisa terasa sulit. Oleh karena itu, setelah begadang sangat memungkinkan bagi seseorang untuk terlihat melamun dan linglung.
3. Kelelahan di siang hari
Waktu tidur merupakan saat tubuh mengumpulkan kembali energi yang telah hilang karena aktivitas sehari-hari. Saat terlelap, tubuh akan memasuki tahap paling dalam bernama deep sleep.
Di fase ini, tubuh akan bekerja untuk menyalurkan darah ke otak, mengeluarkan hormon, dan mengaktivasi sistem imun. Semua aspek ini akan bekerja sama untuk memperbaiki kerusakan atau keluhan yang sedang terjadi di dalam tubuh.
Ini sebabnya jika kamu begadang, kamu akan merasa kelelahan keesokan harinya. Ketika ditambah dengan asupan nutrisi yang terbatas selama puasa, kamu akan kekurangan energi untuk berkegiatan secara normal.
4. Perubahan suasana hati
Apakah kamu sering merasa lebih mudah marah atau terganggu saat kamu lelah? Nah, hal ini umum terjadi ketika seseorang kurang tidur. Begadang sangat berpengaruh kepada kadar hormon kortisol di dalam tubuh, tepatnya hormon yang memengaruhi stres.
Selain hormon, kurang tidur juga berkaitan dengan kecemasan yang dapat mengganggu suasana hati. Maka dari itu, setelah begadang kamu mungkin merasa suasana hatimu lebih buruk dari biasanya.
5. Berat badan bertambah
Begadang dan berat badan memiliki keterkaitan yang cukup erat. Bahkan, kurang tidur dalam waktu yang lama juga bisa meningkatkan risiko obesitas. Keterkaitan antara dua hal ini terjadi karena peran hormon.
Tiga hormon yang bisa memengaruhi nafsu makan seseorang adalah hormon kortisol, grelin, dan leptin. Kurang tidur bisa membuat tubuh menjadi lebih mudah lapar sehingga berat badan bertambah lebih cepat.
6. Kemungkinan hipertensi yang tinggi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi terjadi ketika tekanan darah seseorang lebih dari 130/80 mmHg. Seseorang berpotensi tinggi untuk mengalami kondisi ini karena begadang dalam kurun waktu yang lama bisa mengganggu proses metabolisme pada tubuh.
Secara normal, tekanan darah seseorang akan menurun 10-20 persen ketika terlelap. Jika pada waktu ini tubuh malah terjaga, tekanan darah bisa naik dan menyebabkan hipertensi.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.