“Diabetes adalah penyakit yang memengaruhi penggunaan glukosa di dalam tubuh. Gejalanya bervariasi tergantung jenisnya, umumnya mayoritas pengidapnya merasakan gejala yang mirip karena efek gula darah.”
Diabetes adalah penyakit yang memengaruhi cara tubuh menggunakan gula darah (glukosa). Glukosa penting untuk kesehatan tubuh karena zat ini menjadi sumber energi yang penting untuk sel-sel yang membentuk otot dan jaringan tubuh. Selain itu, glukosa juga menjadi sumber bahan bakar utama otak.
Penyebab penyakit diabetes bervariasi berdasarkan jenisnya. Namun, apapun jenis diabetes yang terjadi, penyakit ini bisa menyebabkan kelebihan gula dalam darah. Gejala diabetes juga bervariasi tergantung pada seberapa banyak gula darah tubuh meningkat. Beberapa orang, terutama yang mengidap prediabetes atau diabetes tipe 2, terkadang tidak mengalami gejala diabetes. Simak apa saja gejala awal diabetes yang bisa pengidapnya alami berikut ini!
Gejala diabetes yang paling umum, seperti rasa haus dan kelelahan yang terus-menerus, seringkali tidak pengidap lihat sebagai sesuatu yang berbahaya. Jika kamu mengalami satu atau beberapa gejala diabetes berikut ini, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter segera.
Kamu sudah minum segelas demi segelas air, tapi masih merasa membutuhkan lebih banyak cairan. Selain itu, rasanya juga kamu lebih sering haus dari biasanya. Gejala ini bisa terjadi pada pengidap diabetes karena otot dan jaringan lain di tubuh mengalami dehidrasi.
Ketika kadar gula darah naik, tubuh mencoba menarik cairan dari jaringan lain untuk mengencerkan gula dalam aliran darah. Maka dari itu, tubuh berusaha menyembuhkan dehidrasi dengan mengirim sinyal ke otak untuk minum lebih banyak air.
Karena lebih banyak cairan yang kamu konsumsi, akan lebih banyak cairan yang harus tubuh keluarkan. Ini sebabnya pengidap diabetes akan sering ingin buang air kecil.
Selain itu, tubuh juga mungkin mencoba menghilangkan kelebihan gula melalui buang air kecil. Hal ini bisa terjadi karena ginjal tidak bisa mengeluarkan gula dari tubuh dalam jumlah banyak sehingga harus keluar melalui urine.
Kamu mungkin masih merasa lapar bahkan setelah makan. Ini terjadi karena jaringan tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari makanan yang kamu makan.
Jika tubuh resisten terhadap insulin atau jika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, gula dari makanan mungkin tidak bisa masuk ke jaringan tubuh untuk menyediakan energi. Hal ini bisa menyebabkan otot dan jaringan lain seolah memberikan pesan lapar supaya kamu makan lebih banyak lagi.
Anomali yang terjadi pada pengidap diabetes adalah penurunan berat badan meskipun ia terus-menerus merasa lapar. Gejala diabetes ini sering muncul pada pada pengidap diabetes tipe 2.
Jika tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari makanan yang kamu konsumsi, tubuh memecah sumber energi lain yang tersedia di dalam tubuh. Hal ini termasuk simpanan lemak dan protein tubuh. Jika ini terjadi, berat badan bisa turun secara drastis tanpa ada usaha dari pengidap.
Gula adalah salah satu sumber energi utama tubuh. Jika kamu mengalami diabetes, ketidakmampuan tubuh mengubah gula darah menjadi energi bisa menyebabkan kelelahan. Ini adalah salah satu gejala dari hipoglikemia atau darah tinggi.
Pengidap diabetes akan cenderung merasa perasaan lelah yang sedang hingga ekstrem. Cara untuk menangani rasa gejala diabetes ini adalah memastikan bahwa pengidap mendapatkan tidur cukup setiap harinya dan mengurangi konsumsi gula.
Kadar gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan penglihatan kabur. Hal ini terjadi karena cairan bisa berpindah ke saluran mata. Gejala diabetes ini biasanya hilang setelah kadar gula darah telah kembali normal.
Namun, hal ini tidak sama dengan retinopati diabetik, yang terjadi seiring waktu pada orang dengan gula darah tinggi kronis. Untuk informasi yang lebih detail, kamu juga bisa mencari tahu tentang Gangguan Penglihatan pada Pengidap Diabetes.
Jika seseorang mengalami diabetes tipe 2, tubuh kesulitan melawan infeksi. Ketika kadar gula terlalu tinggi seperti pada pengidap diabetes, bakteri bisa berkembang biak lebih cepat.
Kadar gula darah yang tinggi juga bisa menghambat kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dan goresan karena kadar gula darah yang tinggi berdampak negatif pada sel darah putih, yang bertanggung jawab menyembuhkan luka.