Informasi Kesehatan

Tips Mengontrol Gula Darah Saat Puasa bagi Penderita Diabetes

tips-mengontrol-gula-darah-saat-puasa-bagi-penderita-diabetes-0-alodokter.jpg

Bunda Merasa Stres setelah Melahirkan? Ini 6 Cara Mengatasinya

Merasa kelelahan, mudah marah, dan sedih tanpa sebab yang…

Manfaat Bunga Lawang bagi Kesehatan

Kandungan Nutrisi Bunga Lawang Bunga lawang hampir tidak…

Bumil, Ini 5 Cara Sederhana untuk Mengatasi Sakit Gigi

“Sakit gigi saat kehamilan bisa terjadi karena hormon.…

Selain menahan lapar dan haus, mengontrol gula darah merupakan kewajiban penderita diabetes di bulan puasa. Jika hal ini diabaikan, misalnya makan berlebihan saat berbuka atau lupa minum obat, risiko terjadinya hiperglikemia pada penderita diabetes akan meningkat.

Tidak hanya hiperglikemia, penderita diabetes yang lalai dalam mengontrol gula darah juga berisiko mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Hal ini berbahaya, apalagi jika terlambat ditangani. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu mengetahui tips mengontrol gula darah saat puasa.

Tips Mengontrol Gula Darah Saat Puasa

Tidak semua penderita diabetes diizinkan untuk menunaikan ibadah puasa. Puasa bagi penderita diabetes bisa dilakukan asalkan kadar gula darahnya memang terkontrol dengan baik. Boleh atau tidaknya penderita diabetes berpuasa juga harus mendapatkan persetujuan dari dokter.

Jika telah dinyatakan boleh berpuasa, penderita diabetes perlu memperhatikan pola makan dan minum obatnya agar gula darahnya tetap terkontrol. Kenapa momen berpuasa penting menjadi perhatian?

Saat puasa, penderita diabetes lebih berisiko mengalami peningkatan atau penurunan kadar gula darah drastis yang bisa menimbulkan gejala yang berbahaya. Belum lagi jika penderita diabetes tidak minum cukup air putih, risiko dehidrasi juga bisa meningkat.

Supaya gula darah tetap terkontrol, risiko komplikasi dapat dicegah, dan puasa berjalan dengan lancar, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Pilih menu sahur yang tepat

Menu sahur untuk penderita diabetes sebaiknya terdiri dari makanan dengan indeks glikemik rendah. Makanan tersebut lebih lambat diserap oleh tubuh dan mampu menjaga kadar gula darah tubuh tetap stabil selama puasa. Makanan berprotein juga baik dikonsumsi saat sahur karena tidak berdampak banyak pada kadar gula darah.

Pilihan menu sahur yang bisa dikonsumsi adalah nasi merah dengan lauk telur dadar, sayur sop daging ayam, cah brokoli wortel, atau balado ikan sarden. Bahan makanan tersebut juga bisa diolah menjadi beragam menu makanan lainnya, kok. Jangan lupa, sajikan juga buah apel, pir, atau kiwi, ya.

2. Perhatikan menu berbuka puasa

Biasanya, umat muslim mengawali momen berbuka puasa adalah makan tiga buah kurma. Namun, karena perlu membatasi makan manis, penderita diabetes cukup makan satu buah kurma saja saat berbuka puasa. Kurma akan membantu mengembalikan energi tanpa membuat gula darah meningkat drastis.

Untuk makan beratnya, pilihlah menu buka puasa dengan nutrisi yang seimbang. Contohnya, nasi merah dengan lauk ayam brokoli teriyaki, ikan goreng, atau telur balado buncis. Gunakanlah minyak sehat saat memasak, ya.

Hindari konsumsi takjil yang terlalu manis, seperti es buah dengan SKM, es cendol, atau pisang coklat goreng, karena dapat meningkatkan kadar gula darah. Konsumsi gorengan juga perlu dibatasi karena tinggi garam dan lemak jenuh.

3. Atur porsi makan dengan baik

Selain pilihan makanannya, porsi juga harus diatur dengan baik. Jangan sampai karena rasa lapar dan haus yang terasa tidak tertahankan, makan sahur atau berbuka puasa jadi kalap, ya.

Penderita diabetes harus ingat kalau makan dalam jumlah berlebihan bisa membuat kadar gula darahmu melonjak seketika. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa menyebabkan perut kembung dan peningkatan berat badan.

4. Minum air putih yang cukup

Terapkan pola minum air putih 4–2–2, yaitu 4 gelas air putih saat berbuka, 2 gelas sebelum tidur malam, dan 2 gelas saat sahur. Pola ini dinilai efektif untuk menjaga cairan tubuh selama berpuasa dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi saat puasa dapat memicu hormon stres yang dapat meningkatkan gula darah.

Hindari minuman berkafein, seperti teh dan kopi, saat sahur karena dapat membuat frekuensi buang air kecil meningkat dan tubuh kehilangan cairan dengan cepat.

5. Perhatikan waktu minum obat

Waktu minum obat saat puasa dapat memengaruhi kadar gula darah, lho. Obat antidiabetes yang diresepkan 2 kali sehari lebih disarankan dikonsumsi saat berbuka puasa dan malam hari sebelum tidur. Sebab, konsumsi obat ini di waktu sahur sdapat menyebabkan hipoglikemia di siang hari.

Sementara itu, untuk obat antidiabetes yang diresepkan 1 kali sehari, gunakan saat berbuka puasa guna mencegah peningkatan gula darah secara drastis.

6. Hindari olahraga berat

Jangan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi saat berpuasa. Olahraga dapat membuat kadar gula darah menurun drastis, sehingga risiko terjadinya hipoglikemia bisa semakin tinggi. Cukup lakukan olahraga ringan dan tidak perlu memaksakan diri, ya.

Selain memastikan kadar gula darah terkontrol, penderita diabetes juga perlu memperhatikan kondisi kesehatannya. Jika selama puasa muncul tanda-tanda gula darah rendah, seperti tubuh gemetar, berkeringat, atau linglung tidak perlu memaksakan diri untuk melanjutkan puasa, ya.

Jika memungkinkan, cek gula darah atau berbukalah dengan teh manis. Untuk memastikan keamanan puasa bagi penderita diabetes atau ingin mengetahui cara mengontrol gula darah yang sesuai dengan kondisi kesehatan, berkonsultasilah dengan dokter.

 

 

 

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.