“Pada dasarnya sakit tenggorokan bukanlah sebuah kondisi yang mengancam kesehatan. Keluhannya tidak harus selalu diatasi oleh konsumsi obat-obatan. Cara mengatasi sakit tenggorokan juga bisa dengan pengobatan rumahan yang cukup sederhana. Mulai dari konsumsi air putih hingga perbanyak istirahat.”
Jika sakit tenggorokan yang kamu alami semakin parah dan tak kunjung sembuh, segera diskusikan kondisimu dengan dokter tepercaya di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat!
Sakit tenggorokan sebenarnya tidak selalu harus diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan. Sebab, terdapat beberapa perawatan rumahan untuk meredakan gejalanya secara alami. Maka dari itu, sebaiknya ketahuilah beberapa cara alami untuk mengatasi sakit tenggorokan tersebut. Tujuannya tentu saja agar gejalanya tidak semakin parah. Penasaran apa saja caranya? Yuk simak ulasannya di sini!
Sebelum membahas terkait bagaimana cara mengatasi sakit tenggorokan, kamu juga perlu mengetahui apa saja penyebab kondisi tersebut. Sebab, sakit tenggorokan tak hanya dapat disebabkan oleh faktor tunggal saja, banyak kondisi yang bisa memicu keluhan ini.
Mulai dari penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, alergi, bahkan hingga COVID-19. Nah, berikut adalah penjabaran dari beberapa penyebab tersebut, yaitu:
Sakit tenggorokan merupakan salah satu gejala umum akan infeksi beberapa virus, misalnya seperti:
Sejumlah infeksi bakteri bisa menjadi penyebab sakit tenggorokan. Contoh yang paling umum adalah Streptococcus pyogenes (grup A streptococcus) yang menyebabkan radang tenggorokan.
Selain infeksi virus dan bakteri, terdapat beberapa penyebab lain yang juga dapat memicu terjadinya sakit tenggorokan. Berikut adalah beberapa penyebab lain tersebut, antara lain:
Sakit tenggorokan di tengah pandemi COVID-19 juga tak boleh dianggap remeh. Terutama jika keluhan ini tidak kunjung membaik, dan disertai oleh gejala COVID-19 lainnya. Misalnya seperti demam, batuk kering, hidung beringus, hingga anosmia. Pasalnya, kondisi ini bisa menandai adanya serangan virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab penyakit COVID-19.
Pada kebanyakan kasus, sakit tenggorokan biasanya bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan. Kondisi ini biasanya membaik dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Selain menggunakan obat-obatan, ada beragam cara mengatasi sakit tenggorokan yang bisa dicoba.
Mau seperti apa cara mengatasi sakit tenggorokan secara alami? Nah, berikut cara mengatasi tenggorokan menurut ahli di National Institutes of Health US dan National Health Service UK, yaitu:
Cara terbaik untuk mencegah sakit tenggorokan adalah dengan menghindari kuman yang menyebabkannya dan mempraktikkan gaya hidup yang bersih. Contohnya seperti menghindari menyentuh wajah sebelum mencuci tangan, mencuci tangan dengan air dan sabun secara rutin, menutup hidung dengan tisu setiap kali bersin, hingga menghindari menggunakan alat makan bergantian. Selain itu, pastikan juga untuk menghindari bertemu orang yang sedang sakit dan membersihkan benda-benda personal dengan baik.
Nah, itulah beberapa cara mengatasi sakit tenggorokan yang bisa kamu coba di rumah. Jika cara-cara di atas tidak efektif, atau gejala sakit tenggorokan makin berkembang, cobalah konsumsi obat-obatan. Namun, sebaiknya periksakan dirimu terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan. Tujuannya agar penyebab dari sakit tenggorokan dapat benar-benar diketahui, sehingga dokter dapat meresepkan penggunaan obat-obatan yang tepat.
Obat-obat yang bisa dikonsumsi contohnya paracetamol, acetaminophen, atau ibuprofen. Pastikan juga untuk tidak mengonsumsi antibiotik tanpa resep dan anjuran dokter. Sebab, sebagian besar sakit tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bukan bakteri.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.