"Usai melahirkan, wanita rentan mengalami sindrom Baby Blues Syndrome. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa berdampak negatif tidak hanya pada ibu tapi juga bayi yang baru lahir."
Meskipun kelahiran sang buah hati memberi kebahagiaan tak terkira bagi orangtua, tidak sedikit ibu yang malah mengalami kesedihan atau gangguan mood yang parah pasca melahirkan. Kondisi ini bernama baby blues syndrome atau postpartum distress syndrome.
Baby blues syndrome merupakan kondisi mental berupa munculnya perasaan cemas dan sedih berlebihan yang sering dialami wanita pasca melahirkan. Namun, kondisi ini biasanya hanya berlangsung selama 14 hari pertama.
Meski begitu, sindrom baby blues tidak boleh dianggap sepele karena bisa berdampak pada kesehatan ibu dan bayi. Karena itu, cari tahu cara mengatasinya di sini!
Sebenarnya mengapa baby blues bisa terjadi? Sindrom ini sering diduga terjadi karena kondisi hormon di dalam tubuh wanita yang berubah. Saat hamil, wanita mengalami banyak perubahan dari bentuk fisik dan non fisik yang termasuk hormon di dalamnya juga emosional. Setelah melahirkan, ada perubahan hormon di dalam tubuh yang memengaruhi perasaan ibu.
Penurunan kadar estrogen dan progesteron atau hormon lainnya dapat menyebabkan ibu menjadi mudah lelah, perubahan emosi, hingga depresi.
Selain hormon, kelelahan karena merawat Si Kecil yang baru lahir pun dapat menjadi penyebab sindrom baby blues. Perasaan depresi juga bisa muncul akibat perubahan pola tidur selama masa merawat bayi.
Alasan lain mengapa seorang ibu bisa mengalami kondisi mental ini adalah karena kurangnya dukungan, baik dalam bentuk dukungan secara emosional maupun bantuan, dari keluarga inti maupun dari lingkungan sekitar.
Baby blues pada ibu bisa muncul dengan beberapa gejala, seperti:
Jadi, bila kamu pernah bertanya-tanya mengapa ibu baru melahirkan sering menangis? Mungkin saja ibu tersebut mengalami sindrom baby blues.
Tidak hanya sering menangis, ibu yang mengalami kondisi tersebut pun akan mudah merasa cemas, mudah tersinggung, bahkan tidak memerhatikan keadaan anak atau takut menyentuh anak.
Namun, tidak hanya bisa terjadi pada ibu, sindrom tersebut juga bisa terjadi pada ayah. Yuk, Mengenal Lebih Dekat Baby Blues Syndrome pada Ayah.
Lantas, baby blues bisa berlangsung sampai bayi umur berapa? Umumnya, sindrom ini hanya berlangsung sementara, yaitu sekitar dua hari sampai tiga minggu sejak kelahiran bayi.
Itulah mengapa baby blues dianggap sebagai sindrom gangguan ringan yang bisa muncul dalam minggu pertama setelah melahirkan. Kondisi ini dapat berlangsung dalam rentang waktu kira-kira 2 minggu setelah persalinan.
Namun, bila tidak segera mendapat penanganan tepat, maka bisa terjadi gangguan depresi yang lebih berat, yaitu post partum depression.
Munculnya sindrom baby blues memang umum terjadi pada ibu usai melahirkan. Namun ini bisa memberikan dampak negatif tidak hanya bagi ibu, tapi juga bayi yang baru lahir. Apa dampak baby blues untuk bayi baru lahir?
Pertama, bayi menjadi sulit tidur. Ia bisa merasakan kecemasan atau kegelisahan ibunya. Selama masa kehamilan hingga setelah melahirkan, ada ikatan emosional antara bayi dan ibu.
Itulah mengapa ketika ibu merasa sedih atau cemas, bayi pun juga bisa merasakannya. Hal itu akan membuat Si Kecil ikut gelisah dan tidak bisa tidur. Selain itu, baby blues juga bisa memengaruhi produksi ASI ibu.
Bila ibu merasa stres, sedih dah cemas, tubuh tidak bisa memproduksi ASI dengan baik. Jumlah ASI yang berkurang tentu saja akan memengaruhi tumbuh kembang bayi.
Sindrom ini juga bisa berdampak pada psikologis Si Kecil. Pasalnya, selama mengalami baby blues, bayi akan sulit untuk berinteraksi dengan ibunya.
Bila terus dibiarkan, hal ini bisa membuat bayi menjadi pendiam atau pasif. Ketika ia beranjak besar, anak juga bisa tumbuh menjadi penakut dan sulit mengambil tantangan baru.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:
Itulah cara mengatasi baby blues syndrome.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.