Informasi Kesehatan

Diabetes karena Faktor Genetik, Ini Cara Mengatasinya

5e9406fad418b1.jpg

Siklus Menstruasi Tidak Normal, Kapan Harus ke Dokter?

Beberapa wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak normal.…

Mengenal Klasifikasi Hipertensi dan Faktor Risiko yang Memengaruhinya

"Hipertensi dibagi menjadi beberapa klasifikasi sesuai dengan tingkat…

Ini Fakta Tentang Sayur Organik yang Perlu Anda Ketahui

Saat ini, semakin banyak supermarket atau pedagang yang…

Diabetes memang identik dengan penyakit yang menyerang orangtua. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu lagi mengolah gula darah yang diserap dari makanan menjadi energi, sehingga terjadi penumpukan di dalam tubuh. Ya, seiring dengan bertambahnya usia, beberapa fungsi tubuh pun akan mengalami penurunan, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terserang berbagai penyakit, termasuk diabetes. 

Namun, ternyata masih ada beberapa hal lain yang turut menyebabkan seseorang rentan mengalami diabetes. Bukan hanya soal pola makan dan pola hidup yang sehat, diabetes juga bisa terjadi karena masalah keturunan atau genetik. Meski begitu, bukan berarti kamu akan langsung mengidap diabetes jika salah satu atau kedua orangtuamu pernah mengalami kondisi yang sama. Hanya saja, kamu menjadi lebih berisiko untuk mengalaminya. 

Diabetes karena Gaya Hidup dan Genetik

Memang, tidak mudah untuk memisahkan antara risiko gaya hidup dengan risiko genetik. Pasalnya, pilihan gaya hidup pun berpengaruh pada keluarga. Misalnya, kamu memiliki orangtua yang pasif dan malas berolahraga, biasanya ini akan menurun pada generasi keturunannya. Begitu pula dengan orangtua yang membiasakan pola makan yang tidak sehat yang turut diwariskan pada anaknya. 

Ada sebuah studi yang menyatakan bahwa peluang atau risiko anak mengalami diabetes akan lebih besar apabila ibunya mengidap penyakit ini. Bahkan, risiko akan semakin besar jika kedua orangtuanya adalah pengidap diabetes. Pada dasarnya, ada beberapa jenis mutasi gen yang berperan untuk mengendalikan risiko diabetes pada seseorang, yaitu produksi insulin, produksi glukosa, regulasi insulin, dan kadar glukosa pada tubuh. 

Inilah mengapa, jika kamu memiliki salah satu atau kedua orangtua yang memiliki riwayat diabetes, penting untuk melakukan deteksi dini untuk mengetahui seberapa besar risiko penurunan atau pewarisan penyakit ini pada diri kamu.

Biasanya, dokter akan menyarankan kamu untuk melakukan pemeriksaan diabetes dan melihat faktor lain yang mungkin berkaitan. Ini termasuk tekanan darah tinggi, indeks massa tubuh, riwayat adanya diabetes gestasional, dan peningkatan trigliserida serta tingkat kolesterol dalam darah. Dengan begitu, kamu bisa melakukan tindakan antisipasi atau pencegahan agar tidak terserang diabetes. 

Bagaimana Tindakan Pencegahan yang Bisa Dilakukan?

Meski kamu memiliki risiko untuk mengalami diabetes, tetapi tetap bisa melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari penyakit satu ini. Pastinya dengan bijak dalam memilih makanan dan mengutamakan untuk selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang menunjang kesehatan tubuh. Jangan lupa untuk selalu berolahraga untuk menjaga berat badan tetap pada kisaran yang ideal. 

Hindari mengonsumsi terlalu banyak makanan manis, apalagi yang mengandung pemanis buatan dan kamu tidak mengimbanginya dengan aktivitas fisik. Ini akan menyebabkan tubuh kewalahan dalam menyerap gula darah jika kamu tidak rajin bergerak, maka gula yang seharusnya diolah dan diubah menjadi energi justru akan tersimpan dalam bentuk lemak. 

Akibatnya, akan terjadi kenaikan berat badan yang signifikan dan ini memicu hadirnya berbagai penyakit, termasuk diabetes, kolesterol, tekanan darah tinggi, dan jantung. Pastikan pula kamu memiliki cukup waktu untuk beristirahat, karena begadang tidak pernah memiliki dampak baik untuk tubuh. Ini hanya akan membuat kondisi emosi kamu tidak stabil, sehingga akan makan berlebihan untuk mengendalikan rasa kantuk yang datang.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.