Informasi Kesehatan

Ini Gejala Gangguan Kepribadian yang Perlu Diwaspadai

F81164E1-087E-4FE1-A539-B263FA56F3F2.png

Ini Ciri-Ciri Introvert yang Menarik untuk Diketahui

“Orang dengan kepribadian introvert bukan berarti pemalu dan…

Apa Itu Social Butterfly? Ini Ciri-Ciri dan Cara Berteman Dengannya

“Ciri-ciri social butterfly adalah seseorang yang mudah bergaul,…

Langkah Mudah untuk Mengatasi Banyak Pikiran

“Banyaknya pikiran yang muncul terus-menerus seringkali dapat membuat…

"Gejala gangguan kepribadian bisa beragam pada setiap pengidapnya. Namun, kondisi ini umumnya menyebabkan emosi yang tidak stabil, impulsif dan kesulitan untuk menerima perubahan."

Gangguan kepribadian merupakan masalah mental yang mengganggu pola pikir, perasaan dan cara berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini sering kali sulit untuk didiagnosis karena gejalanya tidak kentara awalnya.

Selain itu, gejala gangguan kepribadian juga amat beragam, sehingga gejalanya bisa bervariasi pada setiap pengidapnya. Namun, ada beberapa ciri yang bisa kamu perhatikan dari kondisi ini. Simak penjelasannya lebih lanjut di sini!

Gejala Gangguan Kepribadian

Nah, berikut gejala gangguan kepribadian secara umum:

1. Emosi tidak stabil

Mayoritas pengidap gangguan kepribadian memiliki emosi yang tidak stabil. Dalam satu waktu, pengidapnya bisa merasa sangat bahagia dan bergairah.

Pada saat yang sama, emosinya tiba-tiba bisa berubah menjadi sangat sedih atau marah.

Perubahan emosi ini terjadi dalam waktu singkat dan sulit untuk diprediksi. Perilaku ini tentu saja bisa menghambat pengidap gangguan kepribadian untuk memiliki hubungan sosial yang baik. 

2. Perilaku merugikan diri

Ketidakstabilan emosi bisa memicu pengidap untuk melakukan perilaku abnormal. Tindakannya bahkan bisa merugikan diri sendiri atau orang lain.

Sebagai contoh, mereka bisa menyakiti diri sendiri, mengonsumsi obat terlarang atau mengeluarkan kata-kata negatif kepada orang lain.

Mengapa mereka melakukannya? Tindakan ini seringkali menjadi cara mereka untuk mengatasi stres atau mengungkapkan emosi yang kuat.

3. Kesulitan berinteraksi dengan orang lain

Pengidap gangguan kepribadian umumnya sulit berinteraksi dengan orang lain. Mereka cenderung merasa canggung, malu dan tidak nyaman dalam situasi tertentu. 

Bukan itu saja, karena perilakunya, pengidap gangguan mental juga kerap memiliki masalah dalam menjaga hubungan dengan orang lain.

Hal ini lah yang semakin menyulitkan mereka untuk berinteraksi dan bisa memengaruhi kehidupannya. 

4. Tidak memahami jati dirinya

Pada umumnya, seseorang yang telah dewasa memahami jati dirinya seperti apa. Namun, hal ini tidak terjadi pada pengidap gangguan kepribadian.

Mereka mengalami ketidakstabilan dalam identitasnya. Artinya, mereka tidak yakin siapa mereka sebenarnya dan merasa kebingungan tentang nilai-nilai, minat, dan tujuan hidupnya sendiri. 

Pengidapnya juga kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam hidup. Mereka lebih rentan mengalami stres jika terjadi perubahan.

Bukan hanya itu, mereka juga cenderung melawan perubahan daripada menghadapinya.

5. Impulsif

Sebagian besar pengidap gangguan kepribadian memiliki sifat impulsif. Mereka sering cepat bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya.

Alhasil, orang dengan gangguan ini sering melakukan tindakan yang merugikan diri dan orang lain.

Sebagai contoh, pengidap gangguan ini dapat membeli barang-barang secara impulsif padahal mereka tidak membutuhkannya.

Atau mereka juga tidak berpikir panjang untuk mengeluarkan banyak uang demi kesenangannya sendiri. 

6. Hubungan yang tidak stabil

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sifat emosional dan impulsif membuat pengidap gangguan ini sulit memiliki hubungan yang awet. 

Ketika memiliki hubungan pertemanan atau romansa, kondisinya seringkali penuh gejolak.

Mereka bisa merasa sangat dekat dan terikat pada seseorang pada satu waktu, tetapi kemudian berpindah menjadi sangat jauh dan marah pada orang yang sama.

7. Takut diabaikan dan ditinggalkan

Meski hubungannya sering bergejolak, pengidap gangguan ini sebenarnya takut diabaikan dan ditinggalkan. 

Mereka bisa melakukan segala cara untuk menjaga hubungan dan menghindari konflik, bahkan jika itu berarti mengabaikan kebutuhan dan keinginan pribadinya sendiri. 

Ketika diabaikan dan ditinggalkan, mereka bisa sangat cemas bahkan putus asa. Nah, kondisi ini juga bisa memicu untuk melakukan hal negatif. 

8. Kosong dan hampa

Gejala lainnya yaitu sering merasa kosong dan hampa. Mereka merasa merasa bahwa hidupnya tidak memiliki tujuan atau makna. Lambat laun, kondisi ini bisa menimbulkan stres, kecemasan hingga depresi. 

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.