Informasi Kesehatan

Apa itu Ereksi? Mengenal Ereksi Normal dan Cara Mencegah Gangguannya

Mengenal-Apa-Itu-Disfugsi-Ereksi.png

Cegah Penyakit Kronis, Ini 8 Manfaat Buah Langsat bagi Kesehatan

"Buah langsat mengandung antioksidan yang bisa mencegah penyakit…

Ini Rekomendasi Obat Tenggorokan Gatal Ampuh yang Ada di Apotik

"Solusi tepat untuk mengatasi tenggorokan gatal adalah mengonsumsi…

Kejang pada Otot, Kenali Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya

Kejang pada otot yang terjadi secara mendadak dapat…

“Ereksi paling sering dialami ketika mendapatkan rangsangan seksual, tetapi juga bisa juga terjadi secara acak. Biasanya terjadi beberapa menit hingga setengah jam dan dipengaruhi oleh banyak faktor.”

Apa itu ereksi? Ereksi adalah respons fisik pria ketika penis mengalami pembesaran otot karena terisi dengan darah. Proses ini membuat penis menjadi tegang dan membesar.

Ereksi merupakan proses alami pada pria dewasa sebagai bagian normal dari fungsi seksual mereka. Untuk menjaganya, kamu membutuhkan kesehatan fisik, mental, dan emosional yang baik.

Ketahui di bawah ini fakta selengkapnya terkait dengan ereksi normal dan cara mencegah gangguan pada area tersebut!

Fakta Seputar Ereksi Normal

Proses terjadinya ereksi normal dimulai dari rangsangan psikologis atau fisik yang direspon oleh otak dengan merilis senyawa nitrat oksida. Senyawa itu merangsang relaksasi otot di sekitar pembuluh darah penis.

Relaksasi yang dialami oleh pembuluh darah tersebut meningkatkan aliran darah di area penis secara signifikan. Hal ini yang pada akhirnya membuat pembuluh darah mengembang dan penis jadi mengeras. 

Terdapat beberapa fakta menarik seputar ereksi normal yang bisa kamu ketahui, antara lain:

1. Memiliki tiga tahapan

Ereksi normal terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

  • Penis lunak atau lembek. Kondisi ini terjadi ketika tidak ada gairah atau rangsangan seksual melalui penglihatan, sentuhan, atau fantasi. Di fase ini, aliran darah menuju dan dari penis seimbang.
  • Penis membesar. Rangsangan seksual menyebabkan otak dan saraf mengubah pembuluh darah dan jaringan lain pada penis, sehingga suplai darah ke penis lebih banyak daripada yang keluar. Penis perlahan mulai membesar.
  • Penis ereksi. Di fase ini, rangsangan visual, imajiner, atau sentuhan masih berlanjut. Otak dan saraf terus mengirimkan lebih banyak darah ke penis dan membatasi aliran darah dari penis. Penis menjadi ereksi penuh, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan seksual.

2. Sifatnya bervariatif

Orang dapat mengalami ereksi kapan saja dan merupakan bagian dari respons terhadap gairah seksual. Sifatnya bervariatif, artinya, frekuensinya akan tergantung dari usia dan kondisi kesehatan seseorang.

3. Durasinya berbeda

Ereksi cepat tidak melulu menandakan adanya masalah kesehatan pada seseorang. Durasi ketegangan penis ini bervariasi, normalnya dapat berlangsung dari beberapa menit hingga setengah jam.

4. Dipengaruhi oleh faktor tertentu

Meski ereksi cepat tidak melulu menandakan adanya gangguan, masalah ini dapat terjadi karena beberapa faktor pemicu. Misalnya, kelelahan, penggunaan alkohol, perasaan tidak percaya diri, atau terlalu grogi.

 

5. Terkadang memerlukan langkah medis

Stres atau masalah hubungan memang dapat menyebabkan kesulitan ereksi. Namun, keduanya tidak memerlukan kunjungan ke dokter, karena kamu bisa melakukan koping mandiri di rumah.

Penanganan medis dibutuhkan ketika kamu mengalami ereksi berkepanjangan tanpa rangsangan seksual. Segera cari pertolongan jika hal tersebut berlangsung dalam beberapa jam.

Tips Mencegah Gangguan Ereksi  

Ada beberapa tips mencegah gangguan ereksi guna meningkatkan kualitas hubungan seksual antar pasangan. Ini beberapa caranya:

1. Menerapkan pola hidup dan diet sehat

Caranya dengan rutin berolahraga, hindari merokok, dan batasi konsumsi alkohol. Sebab, ketiganya dapat meningkatkan gangguan yang berpotensi menyebabkan disfungsi ereksi, seperti obesitas dan penyakit kardiovaskular.

Studi berjudul Diet and men’s sexual health yang terbit pada Sexual Medicine Reviews juga menyimpulkan bahwa, disfungsi ereksi (DE) lebih jarang terjadi pada orang yang menjalani diet Mediterania.

Pola makan Mediterania dilakukan dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Hindari ikan, daging, dan makanan olahan yang mengandung tinggi kalori.

 

2. Mengonsumsi flavonoid

Sebuah studi Sexual dysfunction among young men: overview of dietary components associated with erectile dysfunction yang terbit pada The Journal of Sexual Medicine menemukan, pria berusia 18-40 tahun yang mengonsumsi 50 miligram (mg) atau lebih flavonoid per hari memiliki penurunan risiko DE sebanyak 32%.

Flavonoid meningkatkan aliran darah dan konsentrasi oksida nitrat dalam darah. Keduanya berperan dalam mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Ada banyak jenis flavonoid yang berasal dari:

  • Coklat hitam.
  • Buah-buahan dan sayur-sayuran.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Teh. 
  • Anggur. 

3. Hindari alkohol dan rokok

Dalam sebuah penelitian tahun 2018 yang melibatkan 84 pria dengan ketergantungan alkohol, ditemukan sebanyak 25% di antaranya mengidap disfungsi ereksi.

Sementara rokok, kandungan nikotin di dalamnya dapat merusak sistem pembuluh darah, sehingga mempengaruhi suplai darah ke penis. Penurunan suplai darah itu yang menjadi penyebab masalah DE.

4. Menjaga berat badan ideal

Menurunkan berat badan dapat membantu mencegah disfungsi ereksi. Sebab, obesitas meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah dan diabetes, yang keduanya merupakan penyebab utama DE.

5. Perhatikan kesehatan pembuluh darah

Tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan trigliserida tinggi semuanya dapat merusak arteri menuju ke penis. Masalah ini menghambat aliran darah ke organ tersebut, sehingga pria kesulitan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi.

Dalam kasus yang parah, pengidap DE perlu mengonsumsi obat-obatan. 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.