Informasi Kesehatan

Bumil, Ini Jenis Tes dan Pentingnya Manfaat Cek Lab Kehamilan

kapan-cek-lab-ibu-hamil-dilakukan.jpg

Ini 5 Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil

Sejumlah penelitian telah memperlihatkan beragam manfaat cokelat untuk…

Berbagai Cara Memperbaiki Posisi Bayi Sungsang Secara Alami

Posisi bayi sungsang yaitu bayi berada pada posisi…

Ini Tips Memilih Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan yang Tepat

“Penting untuk memilih dokter spesialis kandungan dan kebidanan…

“Pemeriksaan cek lab kehamilan penting untuk dilakukan untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Ada banyak jenis pemeriksaannya, anatara lain tes darah, skrining infeksi, deteksi kelainan genetik, tes NIPT, dan tes TORCH.”

Selama masa kehamilan, cek lab kehamilan adalah salah satu perawatan rutin yang penting untuk ibu hamil lakukan. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan yang bisa berdampak buruk selama kehamilan, atau setelah melahirkan nanti. 

Hasil cek lab dapat memberikan informasi tentang risiko kesehatan yang mungkin dihadapi ibu hamil selama kehamilan. Ini juga sekaligus membantu dokter dalam merencanakan perawatan, dan tindakan yang sesuai untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Jenis Cek Lab Ibu Hamil

Berikut berbagai jenis cek lab kehamilan beserta manfaatnya yang perlu kamu tahu:

1. Pemeriksaan darah menyeluruh

Cek darah menyeluruh bisa membantu mengetahui kadar sel darah pada tubuh ibu hamil. Melalui tes ini, ibu hamil bisa mengetahui apakah jumlah sel darah merah ibu cukup normal atau terlalu sedikit. Sel darah merah yang rendah dapat menjadi gejala awal anemia.

Selain itu, tes darah menyeluruh juga akan menunjukkan jumlah darah putih dan platelet dalam tubuh. Jika jumlah sel ini meningkat, ada kemungkinan ibu mengalami infeksi.

Pemeriksaan ini juga bisa mengetahui kadar zat besi serta zat gizi lain pada tubuh, sehingga dokter bisa mengetahui apakah ada kecenderungan ibu kekurangan gizi atau tidak.

2. Kadar gula darah

Ibu hamil juga harus melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah secara teratur. Pemeriksaannya untuk mencegah berkembangnya penyakit diabetes. 

Diabetes gestasional memengaruhi beberapa wanita selama kehamilan. Sekitar 10-15 persen wanita hamil mengalami kondisi ini.

Masalah kesehatan ini bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami hipertensi dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada janin.

3. Golongan darah

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ibu memiliki golongan darah A, B, AB, atau O. Tes golongan darah hanya dilakukan satu kali.

Mengetahui golongan darah bermanfaat untuk memudahkan pertolongan segera jika suatu saat ibu membutuhkan pendonor. Misalnya, bila ibu mengalami perdarahan hebat selama kehamilan atau kelahiran.

Selain itu, pemeriksaan golongan darah ini untuk melihat rhesus antibodi. Lewat pemeriksaan ini akan ketahuan kemungkinan rhesus antibodi yang dapat berdampak bagi janin.

Perlu kamu ketahui, jika darah ibu memiliki rhesus negatif dan bayi ibu positif, ada kemungkinan tubuh ibu akan memproduksi antibodi terhadap darah bayi. Antibodi ini dapat melewati plasenta dan menghancurkan sel darah bayi.

Ini kemudian mengarah pada kondisi ‘penyakit rhesus’, atau ‘penyakit hemolitik pada bayi baru lahir’. Ini biasanya tidak akan menimbulkan masalah pada kehamilan pertama, tetapi bisa memengaruhi kehamilan berikutnya dengan bayi RhD positif.

4. Tes skrining infeksi

Pemeriksaan darah yang ibu lakukan di awal kehamilan juga akan mencari beberapa infeksi yang bisa memengaruhi bayi Anda yang belum lahir. Tes pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit menular ini biasanya bisa ibu lakukan pada kunjungan antenatal pertama. 

Beberapa tes tersebut meliputi:

  • Rubella (campak jerman).
  • Sipilis.
  • Hepatitis B.
  • Hepatitis C.
  • HIV (human immunodeficiency virus).
  • Varicella.
  • Sitomegalovirus.

    5. Deteksi kelainan genetik

    Banyak kelainan genetik yang bisa ibu ketahui sebelum lahir. Itulah mengapa dokter bisa menawarkan tes genetik selama kehamilan bila ibu dan pasangan memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik.

    Contoh kelainan genetik yang bisa dokter diagnosis, antara lain:

    • Penyakit sel sabit.
    • Thalasemia.
    • Cystic fibrosis.
    • Hemofilia A.

      6. Skrining Alfa-Fetoprotein (AFP)

      Cek lab kehamilan lainnya yang penting untuk ibu hamil adalah skrining AFP untuk mengukur protein dalam darah. AFP adalah protein yang biasanya diproduksi oleh hati janin yang bisa kamu temukan dalam cairan ketuban.

      Protein ini akan melintasi plasenta dan memasuki darah. Tingkat AFP yang tidak normal bisa menjadi pertanda:

      • Cacat pada dinding perut janin.
      • Down Syndrome atau kelainan kromosom lainnya.
      • Cacat tabung saraf terbuka, seperti spina bifida.
      • Kehamilan kembar (lebih dari satu janin memproduksi protein).

      7. Tes hemoglobin

      Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil. Masalah kesehatan tersebut terjadi karena meningkatnya volume darah. 

      Anemia tidak hanya bisa membuat ibu cepat lelah, tapi yang lebih fatalnya lagi adalah ibu berisiko mengalami perdarahan saat hamil atau melahirkan akibat kekurangan zat besi. Nah, dalam cek lab ibu hamil, ibu bisa melakukan tes hemoglobin untuk mendeteksi anemia.

      8. Tes TORCH

      Pemeriksaan TORCH juga menjadi salah satu cek lab ibu hamil yang direkomendasikan. Pemeriksaan ini merupakan sekelompok tes darah untuk mendeteksi toxoplasmosis, rubella cytomegalovirus, herpes simpleks, dan HIV.

      Biasanya, dokter menganjurkan ibu hamil untuk menjalani tes TORCH pada kunjungan pertama setelah kehamilan.  

      9. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Laboratory)

      Pemeriksaan VDRL adalah jenis pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi sifilis atau tidak di dalam tubuh. Ibu hamil perlu melakukan tes VDRL untuk mencegah penularan penyakit ini pada janin. 

      Bumil dengan sifilis dapat menyebabkan anak lahir dengan kondisi sifilis kongenital. Anak yang terkena kondisi ini bisa mengalami kegagalan organ dan berakibat kematian.

      10. NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing)

      Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kelengkapan salinan kromosom pada janin. Lewat pengambilan sampel darah, dokter akan memeriksa serta mendeteksi kemungkinan potensi sindrom Down lewat jumlah kromosom janin.

      11. Tes urine atau urinalisis

      Selain untuk mengecek kehamilan, tes urine pada ibu hamil juga bisa bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan perkembangan penyakit.

      Melalui pemeriksaan urinalisis, dokter ataupun profesional medis bisa mengetahui perkembangan penyakit diabetes, infeksi ginjal ataupun gejala penyakit hati. 

      12. Pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam)

      Pemeriksaan BTA dilakukan untuk mengetahui kemungkinan ibu mengidap tuberkulosis atau tidak. Ini tidak hanya untuk mendeteksi dan mencegah kemungkinan terburuk infeksi pada ibu melainkan juga kesehatan janin dalam kandungan.

      13. Pemeriksaan darah malaria

      Jenis pemeriksaan ini terutama dilakukan untuk ibu yang tinggal di daerah endemi malaria. Namun untuk bumil yang tidak tinggal di daerah endemi tetap perlu melakukan pemeriksaan darah malaria bila terdapat indikasi.

      Selain melakukan pemeriksaan kehamilan, ibu juga perlu mendukung tumbuh kembang Si Kecil dari awal kehamilan. Ketahui di sini tanda hamil trimester awal untuk mengoptimalkan kebutuhan nutrisi Si Kecil: Ini 13 Ciri-Ciri Kehamilan di Minggu Pertama yang Perlu Diketahui.

      Manfaat Cek Lab Kehamilan

      Mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan darah selama masa kehamilan? Sebagai bagian dari perawatan cek lab kehamilan, tes darah merupakan pemeriksaan yang penting ibu lakukan. Tujuannya untuk mencari tahu kondisi kesehatan ibu serta janin dalam kandungan. 

      Berikut adalah manfaat cek lab kehamilan:

      1. Mendeteksi penyakit lebih dini

      Dokter dapat memantau kesehatan janin dengan lebih baik melalui cek lab kehamilan. Misalnya dengan melakukan pemeriksaan darah dapat mengungkapkan informasi tentang kesehatan janin, seperti kadar oksigen dan nutrisi yang janin peroleh. 

      Cek lab kehamilan juga dapat mendeteksi ketidaknormalan yang memerlukan tindakan medis segera mungkin, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi komplikasi.

      2. Menentukan pengobatan yang tepat 

      Bila ditemukan adanya penyakit tertentu dari hasil laboratorium, dokter akan lebih mudah menentukan pengobatan yang tepat. Sebaliknya, penyakit yang tidak terdeteksi selama kehamilan dapat memicu komplikasi berbahaya. Ini tidak hanya berisiko bagi ibu, tetapi juga pada janin dalam kandungan.

      3. Melindungi janin dari penyakit berbahaya

      Melalui tes ini juga, dokter bisa mendeteksi adanya penyakit atau infeksi yang bisa memengaruhi ibu dan janin, seperti hepatitis B, sifilis, dan HIV. Tes ini bisa memeriksa adanya kemungkinan ibu memiliki risiko kesehatan tertentu yang dapat menurun ke anak. Informasi mengenai ini dapat membantu dokter mencegah masalah kesehatan tersebut sampai berkembang dan mengganggu kondisi janin.

      4. Memberikan ketenangan kepada orang tua

      Ada banyak pemeriksaan yang akan dilakukan selama cek lab kehamilan. Informasi mengenai update kesehatan ini akan membantu ibu untuk dapat menjalani kehamilan dengan lebih tenang. Pada akhirnya ibu dan ayah dapat mempersiapkan persalinan secara maksimal.

      Sumber : halodoc. com

      Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.