Informasi Kesehatan

Ini 11 Penyebab Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur

MenstruasiNormal_S.jpg

Berdarah Saat Berhubungan Seks, Ini Penyebabnya

Berdarah saat berhubungan seksual tidak hanya memicu rasa…

Berbagai Tips Mencegah Kulit Dehidrasi saat Puasa

“Gejala dehidrasi akibat menjalani ibadah puasa bisa terlihat…

Sakit Lutut Tiba-tiba, Waspada Terjangkit Asam Urat

“Sakit lutut adalah gangguan yang menjadi pertanda asam…

“Jangan abaikan siklus menstruasi yang tidak teratur karena kondisi ini bisa menjadi pertanda suatu penyakit. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur di antaranya sindrom ovarium polikistik (PCOS), masalah tiroid, hingga kelebihan berat badan.”

Siklus menstruasi seorang wanita rata-rata berlangsung selama 28 hari. Meski begitu, normal jika siklusnya lebih pendek atau sedikit lebih lama. Setelah melewati masa pubertas, siklus menstruasi akan semakin teratur dalam jangka waktu yang sama. 

Namun, kamu harus was-was kalau siklus menstruasi tidak teratur setiap bulannya. Sebab bisa saja kondisi ini menandai adanya masalah kesehatan. 

Nah, ada banyak faktor yang bisa membuat siklus menstruasi wanita tidak teratur. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi biasa sampai kondisi yang lebih serius. Supaya kamu lebih waspada, ketahui berbagai penyebab siklus menstruasi tidak teratur berikut ini. 

Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur

Terlewatnya menstruasi atau menstruasi yang tidak teratur umumnya dialami oleh ibu hamil, ibu menyusui, wanita yang menggunakan KB dan wanita yang sudah mendekati masa menopause. Jika kamu sedang tidak ada dalam situasi tersebut, berikut penyebab menstruasi tidak teratur yang mesti kamu waspadai:

1. Sindrom ovarium polikistik

Menurut buku berjudul Polycystic Ovarian Disease yang terbit pada Start Pearls, menstruasi tidak teratur adalah tanda paling umum dari sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang terjadi ketika kista tumbuh di ovarium. 

Pengidap PCOS memiliki kadar androgen yang tinggi, yaitu hormon seks pria. Hal ini dapat menghentikan ovulasi, sehingga menyebabkan menstruasi tidak teratur. Pengidap PCOS juga mungkin mengalami pendarahan hebat saat menstruasi tiba.

2. Masalah tiroid

Hipotiroidisme atau kelenjar tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala berupa kelelahan, kepekaan terhadap dingin, dan penambahan berat badan.

3. Fibroid rahim

Masalah lain yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur adalah fibroid rahim. Fibroid adalah tumor otot yang berkembang di dinding rahim. Sebagian besar fibroid sebenarnya tidak bersifat ganas. Namun, ukurannya dapat berkisar dari sekecil biji apel hingga seukuran jeruk bali. Alhasil, kondisi ini bisa menimbulkan nyeri panggul, punggung bawah dan nyeri saat berhubungan intim. 

4. Endometriosis

Penyakit yang satu ini terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim malah tumbuh di luar rahim. Endometriosis dapat menyebabkan kram menstruasi yang sangat menyakitkan, perdarahan hebat, menstruasi tidak teratur dan pendarahan hebat saat menstruasi. 

Mau tahu masa subur pada wanita? Baca selengkapnya di artikel ini: “Kapan Masa Subur Wanita Berlangsung? Ini Cara Menghitungnya.”

5. Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan dapat memengaruhi kadar hormon estrogen dan insulin, yang bisa mengganggu siklus menstruasi. Kenaikan berat badan juga bisa menjadi tanda PCOS dan hipotiroidisme yang keduanya bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur. 

6. Penurunan berat badan ekstrem

Tak sedikit wanita yang melakukan diet ekstrem untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Cara diet yang tidak sehat ini justru bisa membuat menstruasi tidak teratur bahkan berhenti menstruasi. Pasalnya, kekurangan kalori dapat mengganggu produksi hormon yang dibutuhkan untuk proses ovulasi.

7. Olahraga berlebihan

Rutin berolahraga memang dianjurkan untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun, olahraga berlebihan justru bisa mengganggu hormon yang bertanggung jawab untuk menstruasi. Ini karena olahraga berlebih dapat mengeluarkan lebih banyak kalori daripada kalori yang masuk. Alhasil, tubuh tidak mendapatkan cukup kalori untuk melakukan proses ovulasi.

8. Stres

Apakah akhir-akhir ini kamu sering stres dan menstruasi tidak teratur? Kalau iya, kedua kondisi tersebut mungkin saling berkaitan. Stres dapat mengganggu bagian otak yang mengontrol hormon yang mengatur siklus menstruasi. Oleh sebab itu, coba cari koping stres yang paling efektif supaya menstruasi kamu kembali teratur. 

Mau tahu cara ampuh meredakan stres? Baca di artikel ini: “Ini Cara Menghilangkan Stres yang Mudah dan Ampuh”.

9. Konsumsi obat-obatan

Ada beberapa jenis obat yang dapat mengganggu siklus menstruasi. Contohnya seperti terapi penggantian hormon, pengencer darah, obat tiroid, obat epilepsi, antidepresan, obat kemoterapi aspirin dan ibuprofen. 

10. Kanker serviks dan endometrium

Salah satu penyakit serius yang harus kamu waspadai adalah kanker serviks atau kanker endometrium. Pasalnya, kondisi ini juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur dan perdarahan berat di luar siklus menstruasi. 

11. Perimenopause

Perimenopause adalah tahap pertama menopause dan dimulai 4–8 tahun sebelum menopause terjadi. Kondisi ini biasanya dialami oleh wanita yang berusia 40-an.

Selama perimenopause, siklus menstruasi mungkin menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Akhirnya, menstruasi menjadi lebih jarang terjadi dan berhenti sama sekali saat menopause dimulai. 

Tips agar Menstruasi Tetap Teratur

Meskipun beberapa penyebab siklus menstruasi yang tidak teratur tak dapat dicegah, ada tips pola hidup sehat yang dapat kamu lakukan supaya menstruasi tetap teratur:

  • Terapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga secukupnya dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Turunkan berat badan secara bertahap dan hindari melakukan diet ekstrem atau olahraga berlebihan. 
  • Pastikan kamu mendapatkan istirahat yang cukup.
  • Berlatih teknik relaksasi untuk atasi stres.
  • Jika kamu seorang atlet, kurangi rutinitas olahraga yang berkepanjangan atau intens. 
  • Gunakan pil KB atau metode kontrasepsi lain sesuai petunjuk.
  • Ganti pembalut setiap 4-6 jam untuk menghindari sindrom syok toksik dan mencegah infeksi.
  • Temui dokter untuk pemeriksaan rutin.

    Sumber : halodoc. com

    Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.