"Saat mengalami wasir, ada beberapa makanan yang sebaiknya kamu hindari untuk mencegah gejala yang bertambah parah. Apa saja? Simak ulasan berikut ini!"
Bagi kamu yang pernah mengalami wasir, mungkin sudah tahu betapa tidak enaknya kondisi tersebut. Selain mengalami rasa sakit yang luar biasa di dalam rektum, kamu mungkin juga akan kesulitan buang air besar. Nah, agar wasir dapat segera membaik sekaligus mencegah sembelit, kamu dianjurkan untuk menghindari beberapa jenis makanan tertentu. Yuk, cari tahu lebih lanjut di bawah ini.
Para pengidap wasir perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi saat mengalami penyakit mengganggu tersebut. Pasalnya, ada beberapa jenis makanan yang dapat membantu mengatasi wasir, tetapi ada juga makanan yang dapat memperparah kondisi tersebut. Kali ini kita akan membahas makanan yang menjadi pantangan pengidap wasir.
Berikut ini 7 jenis makanan yang perlu kamu hindari saat sedang mengalami wasir:
1.Makanan Pedas
Bila kamu mengalami wasir dan juga sembelit, makanan pedas adalah jenis makanan sangat perlu kamu jauhi. Kurangi konsumsi cabai atau rempah-rempah yang dapat merangsang panas dan hindari makan secara berlebihan di makanan pinggir jalan.
2.Terlalu Banyak Keju
Bila kamu adalah seorang pencinta keju, anjuran untuk menghindari keju sama sekali mungkin akan membuat kamu stres. Sesekali mengonsumsi burger keju atau pizza dengan keju ekstra memang tidak berbahaya. Namun, bila kamu mengonsumsi keju secara berlebihan, hal ini dapat memperburuk wasir yang kamu alami. Jadi, batasilah konsumsi keju menjadi sekali seminggu dan perbanyak sayur-sayuran ke dalam burger kamu, sehingga serat yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlancar proses pencernaanmu.
3.Daging
Setelah makanan pedas, daging adalah jenis makanan kedua yang dapat memperburuk kondisi wasir yang sedang kamu alami. Terutama daging merah, karena lebih sulit dicerna. Bila kamu menemukan ada bercak darah pada tinja dan terus-menerus merasa sembelit, cobalah untuk beralih ke diet vegetarian untuk sementara waktu.
4.Alkohol
Tidak ada yang salah bila sesekali minum bir atau segelas anggur, tetapi bila kamu punya kebiasaan minum alkohol secara berlebihan, kamu mungkin harus menghentikannya untuk sementara saat sedang mengalami wasir. Hal ini karena alkohol dapat menyebabkan dehidrasi yang pada akhirnya dapat memperburuk konstipasi dan gejala-gejala wasir lainnya.
5.Makanan Olahan dan Gorengan
Sebagian besar pekerja kantoran mungkin tidak memiliki waktu untuk menyiapkan bekal berisi makanan sehat yang dimasak di rumah, sehingga lebih cenderung mengonsumsi makanan siap saji, seperti burger dan kentang goreng. Bila kamu termasuk salah satunya, sebaiknya ubahlah kebiasaan makan tidak sehat tersebut. Sebab, makanan siap saji dan gorengan dapat memperburuk kondisi wasir.
6.Kafein
Ada berita buruk bagi pecinta kopi yang mengalami wasir. Kafein diketahui dapat menyebabkan iritasi lambung dan juga dehidrasi, sehingga dapat memperburuk wasir yang kamu alami. Jadi, bila kamu memiliki kebiasaan mengonsumsi 6–8 cangkir kafein dalam sehari, beralihlah ke teh hijau yang dapat melancarkan buang air besar.
7.Makanan Asin
Selama mengalami wasir, perhatikan juga jumlah garam yang kamu konsumsi. Pasalnya, asupan garam yang tinggi menyebabkan tubuh memerlukan banyak air yang dapat memberi tekanan lebih besar pada pembuluh darah kamu. Hal ini termasuk pembuluh darah di bagian bawah yang menyebabkan wasir. Jadi, hindari juga makanan yang mengandung kadar garam tinggi, seperti mie instan, seafood kalengan, dan makanan yang menggunakan bumbu instan.
Selain makanan di atas, suplemen zat besi juga dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan lainnya. Jadi, bicarakanlah terlebih dahulu pada dokter sebelum meminumnya.
sumber: Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna