Informasi Kesehatan

Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Memicu Nyeri Ulu Hati

007677400_1483449323-Mengatasi-Nyeri-Ulu-Hati-dengan-5-Cara.jpg

Fungsi Asam Lemak Esensial pada Ikan untuk Kesehatan Tubuh

“Asam lemak esensial sangat dibutuhkan tubuh untuk untuk…

Sakit Kepala Hormonal, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jika kamu sering mengalami sakit kepala menjelang atau…

4 Fakta Menarik tentang Stretch Mark yang Perlu Diketahui

“Meski tidak berbahaya secara medis, banyak orang tetap…

ering merasakan sakit yang membakar di dada atau di belakang tulang dada? Bisa jadi kamu mengalami nyeri ulu hati atau heartburn. Sebenarnya, rasa sakit itu tidak terjadi di dada, tapi di kerongkongan. Hal ini disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan dan mengalir melewati jantung.

Nyeri ulu hati bisa jadi lebih parah ketika pengidapnya berbaring, membungkuk, telat makan, atau memakan makanan yang asam atau pedas. Rasa sakitnya bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. 

Meskipun ini bukan kondisi yang mengkhawatirkan, nyeri ulu hati bisa sangat mengganggu rutinitas sehari-hari. Nah, ada beberapa kebiasaan yang perlu dihindari untuk mencegah terjadinya kondisi ini. 

Beberapa Kebiasaan yang Bisa Memicu Nyeri Ulu Hati

Jika kamu mengidap nyeri ulu hati, yuk simak ulasan tentang kebiasaan-kebiasaan kurang baik yang sebaiknya dihindari agar nyeri ulu hati tidak kambuh. 

1. Makan berlebihan

Ketika kamu makan berlebihan, proses mencerna makanan bisa melambat. Ini bisa mengakibatkan sfingter esofagus bagian bawah, otot yang mencegah asam lambung bergerak ke arah yang salah, tertekan. Peningkatan tekanan inilah yang akan menyebabkan nyeri ulu hati.

Biasakan dirimu untuk makan dalam porsi kecil yang cukup. Daripada makan tiga kali dalam porsi yang besar, cobalah makan enam kali dengan porsi yang kecil. Ini akan menjaga perutmu agar tidak terlalu kenyang dan mencegah produksi asam lambung yang berlebihan. 

Selain menerapkan pola hidup sehat, kamu juga bisa mengonsumsi obat-obatan untuk atasi nyeri ulu hati. Baca di sini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Nyeri Ulu Hati yang Ampuh di Apotek”. 

2. Kebiasaan mak

an yang buruk 

Makan terlalu cepat bisa membuat sistem pencernaan sulit berfungsi dengan baik. Sebab, makanan tidak terkunyah sampai halus dan membuat perut harus bekerja extra untuk menghancurkan makanan. Jika sudah begini, potensi untuk terkena nyeri ulu hati jadi lebih tinggi.  

Selain itu, langsung berbaring setelah makan juga bisa menyebabkan nyeri ulu hati. Sebab, ketika kita berbaring sehabis makan, asam lambung bisa lebih mudah naik ke esophagus. Sebaiknya, tunggulah sekitar 2-3 jam sebelum ingin berbaring.

Waspadai nyeri ulu hati yang timbul setelah makan, cari tahu lebih lengkapnya di sini: “Ulu Hati Sakit Setelah Makan? Awas Mengalami Dispepsia”. 

3. Minum alkohol

Alkohol menyebabkan peningkatan asam di perut. Jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan, nyeri ulu hati akan mudah datang. Sebab, alkohol dapat melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah. Alhasil, membuat asam lambung naik ke esophagus dan memicu nyeri ulu hati. 

4. Merokok 

Selain membahayakan organ pernapasan, merokok juga berdampak pada sistem pencernaan. Zat kimia dalam asap melemahkan banyak jaringan di tubuh, dan salah satu organ yang terdampak adalah sfingter esofagus bagian bawah. Jika bagian ini tidak tertutup rapat, akan mudah untuk asam lambung melonjak naik. 

5. Stres

Sebenarnya stres belum tentu menyebabkan lambung kita memproduksi banyak asam. Tapi, ketika otak sedang stres, terjadi perubahan yang membuat kita lebih sensitif terhadap rasa sakit. 

Sesuatu yang biasanya hanya dianggap kurang nyaman bisa menjadi sangat menyakitkan. Jadi, ketika pengidap nyeri ulu hati merasa stres, mereka jadi lebih sensitif terhadap kandungan asam yang masuk ke esofagus. 

sumber: Halodoc . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna