Informasi Kesehatan

Cek Fakta: Apakah Obat Pelancar Haid Bisa Gugurkan Kandungan?

IMG-20160906-WA00041-e1473140851922.jpg

Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Memastikan bahwa kebutuhan gizi ibu hamil terpenuhi dengan…

Benarkah Spina Bifida Terjadi Akibat Kekurangan Asam Folat saat Hamil?

“Asam folat perlu untuk ibu hamil penuhi sejak…

Insufisiensi Plasenta, Kenali Gejala, Dampak, dan Penanganannya di Sini

Pernah mendengar insufisiensi plasenta? Gangguan pada ari-ari ini…

 

“Sebenarnya, obat pelancar haid tidak diketahui efektivitasnya dalam konteks tersebut. Namun, mengonsumsinya saat hamil berisiko sebabkan komplikasi fatal yang dapat mengancam keselamatan jiwa.“

Obat pelancar haid memang bermanfaat untuk alat reproduksi wanita untuk kasus tertentu. Misalnya, mengatur siklus haid pada wanita yang sering telat.

Namun sayangnya, penggunaan obat pelancar haid terkadang disalahgunakan sebagai cara untuk menggugurkan kandungan. 

Fakta Mengenai Obat Pelancar Haid

Sebenarnya tidak ada jamu atau obat khusus untuk menggugurkan kandungan.

Kendati demikian, banyak pihak yang biasanya menyalahgunakan jamu atau obat pelancar haid untuk menggugurkan kandungannya. 

Tak sedikit pasangan mencoba terminasi (aborsi) dengan jamu-jamuan. Selain jamu, obat-obatan anti prostaglandin juga kerap disalahgunakan oleh pelaku terminasi. 

Perlu kamu ketahui bahwa prostaglandin merupakan sejenis bahan kimia yang sebenarnya tubuh produksi secara alami.

Senyawa ini berfungsi untuk mengatur ketegangan otot, termasuk relaksasi dan kontraksi otot.  Obat ini menjadi pilihan karena dapat memicu kontraksi rahim.

Kendati demikian, beberapa jenis jamu, seperti jamu berbahan kunyit, temulawak, dan kencur, memang rentan menimbulkan kontraksi otot rahim. 

Nah, kontrasi pada otot rahimi berisiko pada kondisi keguguran janin, apabila ibu yang sedang hamil muda mengonsumsi jamu tersebut.

Sebab, kandungan temulawak dapat melemahkan perkembangan sel embrio. Apabila terlanjur mengonsumsinya secara terus-menerus, maka berisiko sebabkan keguguran.

Kendati demikian, jamu pelancar haid yang biasa digunakan sebagai obat untuk mengatasi nyeri menstruasi, tidak benar-benar bisa menggugurkan kandungan. 

Terkait penggunaan obat untuk melancarkan haid, hal ini nyatanya berisiko untuk alat reproduksi wanita bahkan bisa mengancam nyawa.  

Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan

Ingat, tindakan aborsi di Indonesia hanya legal untuk tujuan menyelamatkan kesehatan sang ibu atau untuk korban kekerasan seksual.

Ketimbang melakukan aborsi dengan obat pelancar haid, sebenarnya penggunaan kontrasepsi dianggap lebih efektif untuk mencegah kehamilan sedari dini.

Berikut adalah beberapa pilihan kontrasepsi yang dapat kamu gunakan: 

1. Kondom 

Tak hanya menurunkan peluang kehamilan, kondom juga merupakan bentuk kontrasepsi yang mampu melindungi tubuh dari sebagian besar penyakit menular seksual. 

Selain itu, penggunaan kondom juga tidak akan memengaruhi hormon di dalam tubuh seseorang.

2. Pil KB

Alat kontrasepsi ini berbentuk tablet kecil yang perlu kamu minum sekali sehari dan tersedia dalam beberapa jenis. Namun, ini tidak sama dengan obat pelancar haid walaupun bisa juga mengatur siklus menstruasi.

Ada yang kombinasi (mengandung progestin dan estrogen), ada juga yang hanya mengandung satu hormon seperti progestin. 

Ketahui bahwa pil KB hanya dapat wanita konsumsi, dan efektivitasnya akan optimal jika setiap hari mengonsumsinya.

3. IUD (Intrauterine Device)

Jenis kontrasepsi ini berupa alat kecil yang dokter masukkan ke dalam rahim oleh profesional medis.

Ada dua jenis IUD: hormonal dan non-hormonal. Keduanya efektif dalam jangka panjang untuk mencegah kehamilan. 

IUD hormonal mengandung progestin yang bekerja dengan menebalkan lendir serviks sehingga menghambat gerakan sperma, dan mencegah terjadinya ovulasi. 

Sedangkan IUD non horminal bekerja dengan cara menghambat gerakan sperma dan mencegah pembuahan. 

4. Suntik Kontrasepsi

Jenis kontrasepsi ini yaitu memberikan suntikan hormonal untuk mencegah kehamilan. Suntik kontrasepsi umumnya mengandung hormon progestin. 

Fungsinya ada beragam, termasuk mencegah ovulasi (pelepasan telur dari ovarium), menebalkan lendir serviks untuk menghambat gerakan sperma, dan mengubah kondisi rahim sehingga sulit untuk terjadi pembuahan. 

Namun, suntik kontrasepsi harus kamu ulang secara berkala, sehingga kamu perlu rutin sesuai jadwal untuk menjaga efektivitasnya.

 

sumber: alodokter . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna