Informasi Kesehatan

Ini 5 Olahraga yang Aman untuk Pengidap Radang Sendi

Jenis-Olahraga-yang-Aman-Dilakukan-Pengidap-Diabetes-1.jpg

5 Jenis Musik yang Disarankan saat Olahraga

“Saat kamu berolahraga, mendengarkan musik dapat memberikan motivasi…

Cara Melakukan Bulking untuk Menambahkan Massa Otot

  “Secara umum, bulking adalah meningkatkan asupan kalori…

Olahraga atau Diet yang Cepat Merampingkan Badan?

Menurunkan berat badan mungkin perkara yang lebih mudah…

“Radang sendi membuat pergerakan pengidapnya terbatas, namun berolahraga tetap dianjurkan agar badan tetap aktif bergerak. Olahraga ringan seperti berenang, bersepeda, berjalan santai, hingga bela diri tai chi adalah olahraga yang direkomendasikan untuk pengidap radang sendi.”

Artritis atau juga dikenal sebagai radang sendi, adalah kondisi medis yang ditandai oleh adanya peradangan atau iritasi pada satu atau lebih sendi tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan sendi menjadi kaku, nyeri, dan sulit untuk digerakkan. 

Radang sendi biasanya menyerang para lanjut usia. Akan tetapi tidak dipungkiri apabila usia muda juga mengidap penyakit ini, terutama bagi yang memiliki riwayat cedera sendi akibat kecelakaan. 

Penyebab radang sendi biasanya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Osteoarthritis adalah peradangan sendi yang paling sering dijumpai.

Peradangan ini terjadi karena elastisitas tulang rawan yang telah menurun sehingga membuat tulang tersebut jauh lebih rentan. Sedangkan  rheumatoid arthritis meskipun belum diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik.

Olahraga yang Dianjurkan bagi Pengidap Radang Sendi

Radang sendi membuat pengidapnya mengalami keterbatasan dalam bergerak, namun bukan berarti menjadi penghalang untuk melakukan olahraga, ya! Olahraga yang dianjurkan untuk pengidap radang sendi biasanya adalah olahraga ringan dengan porsi yang tidak berlebihan, contohnya:

1. Berenang

Berenang merupakan olahraga air yang cocok untuk pengidap radang sendi karena daya apung air membuat tubuh menjadi lebih ringan dan mudah digerakkan. 

Olahraga ini Aktivitas ini juga membantu mempertahankan kelenturan sendi tanpa memberikan tekanan berlebihan pada persendian, mengurangi ketegangan otot, dan membuat tubuh lebih lentur secara keseluruhan.

2. Bersepeda

Ketika bersepeda, lutut aktif bergerak untuk mengayuh pedal. Aktivitas ini cocok untuk pengidap radang sendi karena menguatkan dan meregangkan otot di sekitar kaki. 

Meskipun bersepeda dengan sepeda biasa sudah cukup, akan lebih baik apabila menggunakan sepeda statis yang bisa diatur beban kayuhannya. 

3. Yoga dan Pilates

Kedua olahraga lantai ini aman bagi pengidap radang sendi karena memiliki tempo yang lambat dan pose yang nyaman. Selain menurunkan kadar stres, olahraga yang berfokus pada pernapasan ini juga berguna untuk meregangkan otot dan membuat tubuh menjadi lebih fleksibel.

4. Tai chi

Olahraga jenis bela diri yang berasal dari Cina ini termasuk dalam olahraga ringan. Beberapa gerakan seperti ‘menimba air’ dan ‘mengayuh perahu’ dapat mengurangi ketegangan pada sendi, membuat otot lebih elastis, serta melatih keseimbangan tubuh.  

5. Berjalan santai

Olahraga terakhir yang direkomendasikan adalah olahraga yang tentunya ramah bagi siapa pun, yaitu berjalan santai. Apa lagi apabila aktivitas ini dilakukan di pagi hari ketika udara masih segar sehingga tidak hanya meregangkan otot saja, tetapi juga berkesempatan untuk menghirup udara segar dan mengurangi stres.

Meskipun olahraga di atas adalah olahraga yang tergolong ringan, kondisi pengidap juga harus disesuaikan. Hindari olahraga berat seperti angkat beban dan olahraga yang bertumpu pada lutut agar cedera sendi tidak semakin parah. 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.