Informasi Kesehatan

Efek Narkoba bagi Kesehatan Fisik dan Mental

ccb96528-0e06-4778-86df-a9ee47f66c48_169.jpeg

Pengertian Narkoba dan Dampaknya Bagi Kesehatan

“Menurut Badan Narkotika Nasional, narkoba merupakan obat atau…

Tramadol, Termasuk Narkotika atau Psikotropika?

"Tramadol adalah obat untuk mengurangi rasa sakit sedang…

Tramadol, Termasuk Narkotika atau Psikotropika?

"Tramadol adalah obat untuk mengurangi rasa sakit sedang…

"Efek narkoba bisa berdampak signifikan apabila disalahgunakan dan dalam jangka panjang. Dampak ini bisa menyasar fisik maupun mental penggunanya."

 

Narkoba adalah obat-obatan terlarang yang memiliki efek psikoaktif pada sistem saraf pusat. Zat ini dapat menyebabkan perubahan fisik dan mental.

Efeknya bervariasi untuk setiap orang, tergantung pada jenisnya. Supaya kamu bisa lebih waspada, kenali efek negatif narkoba untuk kesehatan fisik dan mental.

Efek Narkoba untuk Kesehatan Fisik

Penggunaan narkoba dapat memiliki efek merusak yang signifikan pada kesehatan fisik. Beberapa di antaranya, yaitu:

1. Gangguan sistem pernapasan

Berbagai jenis narkoba seperti ganja dan kokain dapat merusak paru-paru dan sistem pernapasan. Penggunaan ganja dapat menyebabkan iritasi paru-paru, bronkitis kronis, dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan. 

Sementara kokain dapat merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan kerusakan permanen.

2. Gangguan kardiovaskular

Kecanduan obat terlarang, seperti kokain, amfetamin, dan heroin bisa menyebabkan masalah serius pada sistem kardiovaskular. Kokain dapat meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia jantung. 

Sedangkan penggunaan amfetamin bisa meningkatkan tekanan darah, denyut jantung yang tidak teratur, dan risiko serangan jantung. Pemakaian heroin dapat menghambat fungsi jantung dan menyebabkan penyakit jantung.

3. Kerusakan hati

Obat-obatan terlarang yang kamu suntik bisa menyebabkan kerusakan hati yang serius. Narkoba dalam bentuk suntik dapat menyebabkan infeksi hepatitis B, hepatitis C, atau bahkan gagal hati.

4. Gangguan pencernaan

Opiat atau stimulan merupakan salah satu jenis narkoba yang bisa memengaruhi sistem pencernaan seseorang. Misalnya, penggunaan opiat seperti heroin dapat menyebabkan sembelit parah, ileus, atau kerusakan usus. 

Stimulan seperti kokain atau amfetamin bisa memicu gangguan pencernaan seperti mual, muntah, atau gangguan makan.

5. Penurunan sistem kekebalan tubuh

Zat terlarang ini juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Menurunnya imun kemudian bisa meningkatkan risiko infeksi dan penyakit. 

Sebagai contoh, penggunaan narkoba suntik dapat meningkatkan risiko infeksi HIV atau hepatitis. Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

Selain dampak tersebut, cari tahu dampak bahaya narkoba lainnya melalui artikel “Catat, Ini 9 Efek Berbahaya Narkoba yang Perlu Diketahui”.

Pengaruh Narkoba untuk Kesehatan Mental

Selain kesehatan fisik, narkoba juga memberikan efek negatif untuk kesehatan mental seperti berikut ini:

1. Perubahan suasana hati

Pecandu narkoba cenderung mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem. Biasanya efek ini dirasakan pada mereka yang menggunakan kokain atau amfetamin. 

Kedua jenis zat tersebut bisa memicu euforia yang tinggi yang bisa berubah menjadi kelelahan, depresi, dan kecemasan usai efeknya hilang. 

2. Gangguan kecemasan

Pemakaian narkoba juga bisa memperburuk gangguan kecemasan yang sudah ada sebelumnya. Meskipun awalnya seseorang mungkin merasa tenang atau rileks setelah menggunakan narkoba, efek tersebut hanya sementara.

Penggunaan jangka panjang dapat memperparah kecemasan bahkan memicu masalah lain, seperti serangan panik.

3. Perubahan kebiasaan tidur akibat narkoba

Sebagian besar efek narkoba yang paling umum adalah gangguan tidur. Seperti amfetamin misalnya, zat ini dapat memicu insomnia untuk pemakainya.  Penggunaan jangka panjang nantinya bisa mengacaukan siklus tidur alami tubuh.

4. Masalah kognitif

Pemakaian obat terlarang dalam panjang dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti gangguan memori, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan kemampuan belajar. 

Seperti ganja contohnya, zat ini bisa memengaruhi kemampuan belajar dan konsentrasi jangka panjang. Penggunaan narkoba stimulan seperti metamfetamin atau ekstasi dapat merusak fungsi kognitif seseorang.

5. Efek narkoba pada gangguan psikotik

Psikotropika seperti LSD, psilocybin, atau MDMA, dapat menyebabkan gejala psikotik. Gejala-gejala ini termasuk halusinasi, paranoid, atau delusi yang menyimpang dari realitas. 

Penggunaan jangka panjang malah bisa menyebabkan gangguan psikotik kronis seperti skizofrenia. Selain itu, Inilah Bahaya Narkoba bagi Tubuh Berdasarkan Jenisnya.

6. Masalah kejiwaan akibat narkoba

Narkoba juga memperburuk gejala atau memicu perkembangan gangguan kejiwaan lainnya seperti depresi, gangguan bipolar, atau gangguan stres pasca-trauma. 

Zat terlarang ini juga dapat memengaruhi tingkat energi, motivasi, dan kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.

Segera hubungi psikolog klinis atau psikiater ahli di Halodoc?? untuk mendapatkan penanangan terhadap gangguan kesehatan mental.

Cara Mencegah Penyalahgunaan Narkoba

Supaya tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba, ketahui langkah-langkah pencegahannya berikut ini:

1. Pendidikan dan kesadaran

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya narkoba adalah langkah awal yang penting. Edukasi tentang risiko dan konsekuensi penggunaan narkoba dapat membantu mengubah persepsi dan perilaku terkait  narkoba. Kenali pula 7 Ciri Pengguna Narkoba Dilihat dari Kondisi Fisik.

2. Membangun komunikasi yang terbuka

Membangun komunikasi terbuka dengan keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar dapat membantu mengenali tanda-tanda awal penyalahgunaan narkoba. Diskusikan secara terbuka tentang bahaya narkoba dan seberapa penting untuk menjauhinya.

3. Tanamkan sikap yang positif

Mengembangkan sikap positif dan memiliki tujuan hidup yang jela bisa membantu melindungi diri dari godaan narkoba. Menjalin hubungan yang positif dengan teman sebaya dan mencari aktivitas yang bermanfaat juga penting.

4. Membangun keterampilan tahan banting (resiliensi)

Mengembangkan keterampilan tahan banting emosional dan mental adalah kunci untuk menghadapi tekanan dan stres tanpa perlu menggunakan narkoba. Temukan cara-cara alternatif untuk mengatasi stres, seperti olahraga, seni, atau meditasi.

5. Membentuk lingkungan yang sehat

Ciptakan lingkungan yang bebas narkoba di rumah, sekolah, dan masyarakat. Caranya dengan menerapkan kebijakan yang melarang penggunaan narkoba dan pendidikan yang berkualitas tentang bahaya narkoba.

6. Mencari dukungan profesional saat alami kecanduan narkoba

Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional apabila mengalami stres, depresi atau bahkan telah masuk ke dalam penyalahgunaan zat terlarang. Konselor, psikolog, atau lembaga rehabilitasi narkoba dapat memberikan dukungan, perawatan, dan pengarahan yang diperlukan untuk pemulihan.

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.