Informasi Kesehatan

Kesalahan saat Berbuka Puasa yang Sering Dilakukan

6073ef2fc00b3.jpg

4 Bahan Alami Pendukung Obat Gula Darah

Selain konsumsi obat gula darah medis, ada pula…

Deteksi Hepatitis B dengan Tes HBsAg

Hati, atau disebut juga liver, adalah organ yang…

Adakah Manfaat Yoga saat Puasa? Ini Berbagai Faktanya

“Selama berpuasa, seseorang tetap harus menjaga kebugaran tubuh…

“Setelah seharian menahan lapar dan haus, waktu berbuka puasa sering menjadi kesempatan untuk mengonsumsi makanan yang diinginkan. Namun, terkadang hal ini menimbulkan kebiasaan buruk yang salah karena bisa berdampak negatif bagi tubuh.”

Waktu berbuka adalah waktu yang semua orang berpuasa tunggu-tunggu. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, berbuka puasa menjadi kesempatan untuk mengembalikan energi dan memasukkan nutrisi ke dalam tubuh. 

Meski begitu, sayangnya masih banyak sekali orang yang melakukan kesalahan ketika berbuka puasa. Bahkan, kesalahan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan kalau sering kamu lakukan. Simak apa saja kebiasaan yang mungkin masih kamu lakukan saat berbuka puasa berikut ini!

Kesalahan yang Umum Orang Lakukan Saat Berbuka Puasa

Agar waktu buka puasa menjadi waktu yang bermanfaat bagi kesehatan, pastikan kamu menghindari hal-hal berikut.

1. Makan terlalu banyak

Karena sudah merasa lapar seharian, banyak orang yang langsung makan dalam jumlah banyak ketika berbuka. Sebenarnya, ini adalah kebiasaan yang salah. Sebaiknya kamu makan dalam porsi seperti makan sehari-hari. 

Makan terlalu banyak ketika berbuka tidak dianjurkan karena bisa memicu masalah pencernaan. Organ tubuh akan sulit melakukan metabolisme dan mencerna makanan jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah banyak sekaligus. Jika kamu masih lapar setelah berbuka, kamu bisa makan porsi normal dengan interval beberapa jam.

2. Langsung makan berat

Tidak hanya makan dalam jumlah banyak, langsung makan berat setelah masuk waktu berbuka juga tidak baik untuk kesehatan. Ini karena perutmu telah berada dalam keadaan kosong selama lebih dari 12 jam. Kalau kamu langsung memberikan makanan yang perlu usaha kerja untuk bisa tercerna, perutmu akan kaget dan mengalami kesulitan.

Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu seperti kolak atau kurma sebagai pembuka. Setelah itu, kamu bisa melakukan ibadah sebelum kemudian makan makanan berat seperti nasi. 

3. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat

Waktu berbuka bukanlah waktu untuk makan apa saja yang hati inginkan. Meskipun lapar, kamu tetap harus memperhatikan nutrisi dan manfaat makanan yang kamu makan. Usahakan untuk hindari makanan yang berlemak dan berminyak, atau makanan yang terlalu asin, manis, dan pedas. 

Makanan yang salah satu rasanya terlalu ekstrem bisa meningkatkan asam lambung dan memicu maag. Selain itu, makanan yang berminyak dan berlemak seperti gorengan atau daging merah bisa meningkatkan kadar kolesterol yang tidak sehat di dalam tubuh.

4. Mengonsumsi kafein

Minuman berkafein seperti kopi memiliki efek stimulan yang bisa membangunkan tubuh. Walaupun dalam waktu tertentu kafein bisa baik untuk kinerja tubuh dan bisa membantumu lebih fokus, mengonsumsinya saat waktu buka puasa bisa merusak jam tidurmu sehingga kamu bisa terlewat sahur.

Kafein juga memiliki sifat diuretin, yang berarti bisa mendorong pengeluaran cairan dari tubuh sehingga kamu lebih cepat haus. Bagi kamu yang sedang berpuasa, menjaga kebutuhan air di dalam tubuh sangat penting. Oleh karena itu, sebaiknya batasi atau hilangkan konsumsi kopi ketika berbuka. 

Itulah beberapa kesalahan yang sering orang lakukan saat berbuka puasa. Pastikan kamu menghindari hal-hal ini agar manfaat puasa untuk kesehatan tetap bisa kamu rasakan.

 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.