Informasi Kesehatan

Radang Tenggorokan pada Anak Sebabkan Demam, Ini Alasannya

01ggesxrk6v04vpp0kw5aqz8bw.jpg

Obat Sakit Perut untuk Anak serta Cara Mengatasi dan Mencegahnya

"Sakit perut pada anak dapat membuatnya merasa tidak…

Ketahui Gejala Awal Sindrom Angelman pada Anak

Apakah ibu pernah mendengar istilah sindrom Angelman? Kondisi ini…

Anak Demam, Kompres Air Hangat atau Dingin?

“Kompres adalah salah satu cara yang bisa dilakukan…

"Radang tenggorokan pada anak bukan hanya menimbulkan rasa nyeri saat menelan saja, tetapi juga memicu demam. Jika anak rewel karenanya, orangtua otomatis akan merasa khawatir. Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab demam tersebut?"

Halodoc, Jakarta - Radang tenggorokan pada anak adalah salah satu keluhan yang amat umum terjadi. Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan radang tenggorokan pada anak, salah satunya bakteri jahat bernama Streptococcus pyogenes

Radang tenggorokan, atau yang dikenal dengan istilah faringitis merupakan kondisi yang sering terjadi pada anak-anak berusia 5 hingga 15 tahun, biasanya terjadi selama musim hujan dan awal musim panas.

Hanya sekitar 20-30 persen infeksi tenggorokan pada anak usia sekolah disebabkan oleh radang tenggorokan. 

Gejalanya radang tenggorokan berupa sulit menelan, lemas, mual, kehilangan selera makan, tenggorokan kemerahan dan bercak putih atau abu-abu. Di samping itu, radang tenggorokan pada anak juga sering kali menyebabkan demam. 

Pertanyaannya, mengapa anak bisa demam karena radang tenggorokan? 

Demam Karena Radang Tenggorokan, Apa Sebabnya?

Radang tenggorokan merupakan infeksi bakteri yang bisa membuat tenggorokan terasa sakit dan gatal. Radang tenggorokan merupakan salah satu penyebab dari banyaknya penyebab sakit tenggorokan.

Meski umumnya menyerang anak-anak, tapi bakteri jahat penyebab penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa. Nah, kembali ke tajuk utama, mengapa anak bisa demam karena radang tenggorokan?

Sebenarnya demam karena radang tenggorokan adalah hal yang amat umum. Demam ini merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh ketika melawan infeksi bakteri Streptococcus pyogenes yang menyerang tubuh. Selain radang tenggorokan, demam juga bisa terjadi akibat sakit tenggorokan lainnya yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Contohnya seperti tonsilitis, faringitis, atau laringitis 

Hal yang perlu ditegaskan, gejala radang tenggorokan pada anak bukan cuma menyoal demam saja. Ada pula gejala lainnya, seperti:

  • Sakit tenggorokan.
  • Bercak merah dan putih di tenggorokan
  • Amandel merah dan bengkak.
  • Kelenjar leher yang sakit atau bengkak.
  • Sakit kepala.
  • Kehilangan selera makan.
  • Panas dingin.
  • Sulit menelan.
  • Muncul ruam
  • Pegal-pegal.
  • Mual dan muntah, terutama pada anak kecil. 

Hati-Hati, Amat Menular

Radang tenggorokan merupakan penyakit yang terbilang mudah menular. Penyakit ini tidak pandang bulu, tapi banyak kasusnya lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja usia sekolah. Bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan cenderung bersarang di hidung dan tenggorokan.

Nah, cara penularan bakteri ini bisa melalui bersin, batuk, berjabat tangan, atau menyentuh benda (lalu memegang mata, hidung, atau mulut) yang telah terkontaminasi bakteri Streptococcus pyogenes. Anak-anak dengan radang tenggorokan yang tidak diobati lebih mungkin untuk menyebarkan infeksi ketika gejalanya paling parah, dan masih dapat menginfeksi orang lain hingga 3 minggu. 

Itulah mengapa penting untuk mengajarkan anak-anak mengenai pentingnya mencuci tangan. Kebersihan yang baik mengurangi kemungkinan terkena penyakit menular seperti radang tenggorokan.

Cara Mencegah Radang Tenggorokan

Terdapat beberapa upaya yang bisa ibu lakukan untuk mencegah radang tenggorokan. Nah, berikut ini cara mencegah penyebaran radang tenggorongan di lingkungan rumah:

  • Pisahkan peralatan makan, piring, dan gelas minum anak dan cucilah dalam air sabun yang panas setelah digunakan. 
  • Pastikan anak tidak berbagi makanan, minuman, serbet, sapu tangan, atau handuk dengan anggota keluarga lainnya. 
  • Ajari anak untuk menutupi mulut saat bersin atau batuk. Jika tidak ada tisu, anak harus bersin atau batuk ke lengan baju, bukan tangan.
  • Ingatkan semua anggota keluarga untuk mencuci tangan dengan baik dan sering. 
  • Berikan anak sikat gigi baru setelah perawatan antibiotik dimulai agar ia tidak tertular lagi.