“Keputihan setelah haid adalah proses alami tubuh untuk membuang sisa darah saat menstruasi. Jika terjadi berkepanjangan, keputihan bisa terjadi akibat infeksi jamur atau infeksi menular seksual.”
Keputihan setelah haid adalah kondisi keluarnya cairan dari vagina setelah periode menstruasi atau haid selesai. Fenomena ini umumnya bersifat normal.
Lantas, kenapa setelah selesai haid keluar keputihan? Ini proses alami untuk membersihkan rahim dari sisa-sisa darah dan jaringan selama menstruasi. Warnanya bening, memiliki tekstur lendir, dan tidak berbau.
Keputihan setelah haid dapat bervariasi dan terkadang bisa menjadi tanda masalah kesehatan. Apakah keputihan setelah haid itu normal? Ini adalah hal yang normal jika keputihan tidak mengalami perubahan warna dan bau.
Namun, jika terdapat perubahan yang signifikan dalam warna, bau, atau teksturnya, ini bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan. Beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu:
Studi berjudul GnRH—A Key Regulator of FSH yang terbit pada Endocrinology menyatakan, selama siklus menstruasi wanita, otak dan ovarium memberikan sinyal kepada sistem reproduksi, sehingga terjadi fluktuasi hormon reproduksi di dalam tubuh menjadi tak terkendali.
Studi juga menyebutkan beberapa jenis hormon yang berperan dalam proses tersebut, antara lain:
Hormon yang disebutkan di atas, memicu kelenjar di leher rahim dan vagina memproduksi lebih banyak keputihan. Biasanya, keputihan terjadi beberapa hari setelah menstruasi berakhir, yaitu saat kadar estrogen mulai meningkat dan tubuh bersiap untuk ovulasi.
Perubahan hormon dalam tubuh tak hanya menyebabkan keputihan setelah haid, tetapi juga memicu perubahan siklus menstruasi.
Penyebab keputihan setelah haid lainnya, yaitu adanya darah yang masih tersisa dan belum dikeluarkan dari lapisan rahim. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari setelah menstruasi berhenti.
Keputihan dari darah yang masih tersisa ini umumnya berwarna putih kecoklatan. Volumenya juga tidak terlalu banyak dan dapat membaik dengan sendirinya seiring dengan waktu.
Ketika menstruasi selesai dan tubuh memasuki fase ovulasi, akan terjadi perubahan hormon dalam tubuh. Hal ini menyebabkan lendir serviks menjadi lebih encer dan terjadi peningkatan produksi lendir di vagina.
Proses tersebut yang mungkin menyebabkan keputihan setelah haid. Keputihan ini tersebut bersifat normal dan merupakan bagian dari proses alami reproduksi wanita.
Pil KB atau kontrasepsi oral meningkatkan jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Perubahan hormonal ini dapat memengaruhi produksi lendir serviks, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan produksi keputihan.
Vaginosis bakterialis (BV) adalah infeksi yang terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri alami di dalam vagina. Vagina sendiri memiliki tingkat keasaman yang sehat dan dijaga oleh bakteri baik.
Ketika bakteri jahat menggantikan bakteri baik, pH vagina akan berubah. Hal ini dapat memengaruhi lendir serviks dan menyebabkan perubahan dalam konsistensi dan bau keputihan.
Salah satu tandanya adalah perubahan warna keputihan menjadi putih susu.
Infeksi jamur dapat terjadi selama atau setelah menstruasi. Gangguan ini terjadi akibat produksi ragi atau jamur yang berlebihan, sehingga menyebabkan rasa gatal, terbakar, dan keputihan kental seperti keju.
Mengidap infeksi menular seksual (IMS) juga dapat menyebabkan keputihan setelah haid berwarna kuning atau hijau. Keputihan akibat IMS ini bisa menjadi pertanda klamidia, trikomoniasis, dan gonore, serta menyebabkan bau menyengat.
Keputihan memang sangat mengganggu, terutama saat melakukan aktivitas seksual
Perubahan lendir serviks terjadi akibat perubahan hormon sepanjang siklus menstruasi. Lantas, berapa lama keputihan saat haid? Jika memiliki siklus menstruasi 28 hari, umumnya keputihan akan mengikuti pola berikut:
Jika keputihan mengalami perubahan tekstur, bau, dan warna, perawatannya akan tergantung pada gejala yang kamu alami. Dalam kebanyakan kasus, keputihan biasanya normal dan tidak memerlukan pengobatan.
Jika diperlukan, pengobatannya meliputi:
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn