Informasi Kesehatan

COVID-19 pada Daging Kemasan, Bisakah Jadi Media Penularan?

daging.jpg

Benarkah Makanan Instan Dapat Memicu Tumor Payudara?

  Benarkah Makanan Instan Memicu Tumor Payudara? Melansir…

Gusi Bengkak Bernanah, Inilah Penyebab dan Pencegahannya

Gusi bengkak bernanah dapat menimbulkan rasa sakit dan…

Catat, Ini 7 Cara Ampuh Untuk Mencegah Radang Pernapasan

“Mencegah radang pernapasan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan…

“Meski dapat menimbulkan kepanikan, tapi World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti bahwa manusia dapat tertular COVID-19 dari makanan. Hal ini termasuk makanan seperti buah-buahan dan sayuran yang masih segar. Sebab, coronavirus penyebab COVID-19 membutuhkan hewan hidup atau inang manusia untuk berkembang biak dan bertahan hidup.”

Peningkatan jumlah kasus harian coronavirus penyebab COVID-19 di beberapa negara kembali menimbulkan kekhawatiran. Di tengah kembali melonjaknya kasus penularan, baru-baru ini hal yang juga tak kalah mencenangkan juga terjadi. 

Kabar terbaru pihak berwenang Hong Kong mengklaim bahwa mereka telah menemukan sampel virus corona SARS-CoV-2, pada kemasan sampel makanan beku seperti daging sapi beku. 

Lantas, bagaimana penjelasan di balik fenomena ini? Dan apakah daging pada kemasan dapat menjadi media penularan COVID-19? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Ditemukannya Sampel Virus Corona pada Daging

Dilansir dari media daring nasional, fenomena ini berawal ketika Pusat Keamanan Pangan Hong Kong (CFS) mengambil 36 sampel dari sekitar 1.100 kotak daging sapi beku dengan berat 29 ton untuk dilakukan pemeriksaan. Daging sapi beku tersebut diimpor dari Brasil melalui jalur transportasi laut. 

Pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil yang mencengangkan, karena hasil dari salah satu sampel dinyatakan positif COVID-19. Pihak berwenang Hong Kong juga mengumpulkan 12 sampel dari 300 kotak kulit daging babi beku dengan berat sekitar tujuh ton, yang diimpor dari Polandia melalui jalur laut. 

Berdasarkan temuan tersebut, CFS pada akhirnya memerintahkan untuk membuang seluruh paket daging sapi dan kulit babi beku tersebut, terutama paket yang masuk bersamaan dengan sampel yang terkonfirmasi positif COVID-19.

“Selain itu, CFS akan meningkatkan pengambilan sampel produk serupa untuk dilakukan tes (Covid-19),” Ujar pihak berwenang Hong Kong, seperti dikutip dari salah satu media daring internasional, Selasa (22/2/2022). Sebelum insiden ini, Hong Kong juga pernah menemukan sampel positif COVID-19 pada kemasan ikan bawal pada Agustus 2021 dan kemasan sotong pada November 2021 silam.

Hong Kong memang dikenal memiliki kebijakan ketat untuk mencegah penularan virus corona dengan menerapkan strategi nol COVID-19 layaknya RRT. Salah satu prosedur pencegahannya adalah melakukan pemeriksaan COVID-19 terhadap komoditas makanan beku yang dikirim ke negaranya. 

Bisakah Daging Menjadi Media Penularan COVID-19?

Meski dapat menimbulkan kepanikan, menurut World Health Organization (WHO) saat ini tidak ada bukti bahwa manusia dapat tertular COVID-19 dari makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran yang masih segar. Sebab, coronavirus penyebab COVID-19 membutuhkan hewan hidup atau inang manusia untuk berkembang biak dan bertahan hidup. Virus tersebut juga tidak dapat berkembang biak pada permukaan paket makanan karena tidak ada inang atau host yang masih hidup.

Di samping itu, perlu diingat bahwa virus corona penyebab COVID-19 dapat dibunuh pada suhu yang mirip dengan virus atau bakteri lainnya, apabila memang ditemukan pada makanan. Maka dari itu, makanan seperti telur dan daging harus selalu dimasak dengan matang setidaknya pada suhu 70 derajat Celsius.

Kamu juga tidak perlu mendisinfeksi bahan kemasan makanan jika ingin mengonsumsinya. Namun, pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan air dan sabun dengan benar setelah membuka paket makanan dan sebelum mengonsumsi makanan yang dimasak.

Nah, itulah penjelasan mengenai ditemukannya sampel positif COVID-19 pada daging kemasan. Hal ini memang dapat menimbulkan kekhawatiran. Namun, kamu perlu mengingat bahwa virus yang menempel pada makanan beku tidak bisa berkembang biak dan tak mungkin menular ke manusia melalui konsumsi makanan. 

Di samping itu, pastikan kalau prosedur pengolahan makanan dalam kemasan dilakukan dengan menjunjung tinggi kebersihan. Untuk melakukannya, penting untuk selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setelah membuka kemasan paket makanan dan sebelum mengonsumsinya.

Selain memperhatikan prosedur pengolahan makanan yang akan dikonsumsi, pastikan kamu juga memenuhi segala asupan nutrisi penting yang tubuhmu butuhkan. Tujuannya tentu saja agar sistem kekebalan tubuhmu senantiasa terjaga di tengah pandemi COVID-19 ini. Agar dapat memenuhinya, kamu bisa mengonsumsi buah dan sayuran, atau mengonsumsi suplemen kesehatan. 

Sumber : Alodokter .com

Jika mengalami keluhan, segera konsultasikan diri ke KLINIK PELITA SEHAT; klinik BPJS Bogor, klinik terfavorit keluarga, klinik terbaik di Bogor, klinik terakreditasi paripurna, faskes, faskes primer. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.