Kandungan gizi kentang tidak bisa dianggap remeh. Meskipun komposisinya didominasi oleh karbohidrat, kentang juga mengandung banyak vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang penting bagi kesehatan tubuh.
Kandungan gizi kentang memang tidak perlu diragukan lagi. Selain nyaris tidak mengandung lemak, kalori pada kentang tergolong rendah. Satu buah kentang rebus ukuran sedang (100 gram) mengandung hanya sekitar 90 kalori.
Selain itu, kentang juga mengenyangkan sehingga membuat Anda lebih bisa menahan diri untuk makan lebih banyak. Oleh karena itu, kentang biasanya menjadi menu karbohidrat utama untuk diet.
Kandungan gizi kentang terdiri dari nutrisi makro maupun mikro. Nutrisi makro berarti nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. Karbohidrat, lemak, dan protein termasuk dalam nutrisi makro, sedangkan vitamin dan mineral tergolong nutrisi mikro, yang artinya dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit.
Berikut ini adalah berbagai kandungan gizi kentang:
Kentang terdiri dari 66–90% karbohidrat. Karbohidrat sering dianggap sebagai biang keladi kenaikan berat badan. Hal ini tidak sepenuhnya salah, terutama jika karbohidrat dikonsumsi berlebihan. Namun, tubuh sebenarnya tetap membutuhkan karbohidrat karena karbohidrat merupakan sumber utama tenaga bagi tubuh.
Para ahli menyarankan agar 45–65% dari total kalori per hari berasal dari karbohidrat. Jadi, jika tubuh membutuhkan 2.000 kalori per hari, 900–1300 kalori disarankan berasal dari karbohidrat. Anda bisa mencukupi kebutuhan ini dengan kentang.
Kandungan serat pada kentang banyak terdapat pada bagian kulitnya. Serat pada kentang adalah jenis serat yang bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus besar, sehingga bermanfaat untuk memelihara kesehatan saluran pencernaan. Selain itu, serat ini juga diketahui dapat mengontrol gula darah dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Efek ini menjadikan kentang sebagai salah satu makanan yang baik untuk diet.
Agar bisa mendapat manfaat maksimal, Anda disarankan untuk meniriskan dulu kentang yang baru dimasak. Kentang yang sudah dingin mengandung kadar serat yang lebih tinggi daripada kentang yang dimakan panas-panas.
Protein berfungsi dalam produksi zat kimiawi tubuh seperti hormon dan enzim. Protein juga dibutuhkan dalam pembentukan otot, tulang, sel darah, rambut dan kulit. Kandungan protein pada kentang memang tergolong sedikit, bahkan paling sedikit dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya, seperti jagung dan gandum.
Meski demikian, kandungan protein yang dikandung kentang tergolong berkualitas tinggi. Protein utama pada kentang bernama patatin. Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap protein kentang ini.
Antioksidan dikenal dalam mencegah radikal bebas dan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner, beberapa jenis kanker, dan diabetes. Meski demikian, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan keefektifan antioksidan dalam kentang untuk mengurangi risiko penyakit kronis pada manusia.
Kalium (potasium) merupakan mineral yang paling banyak di dalam kentang. Mineral ini dapat menekan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke. Kadar kalium terbanyak terdapat pada kulit kentang.
Jika dikonsumsi secara rutin, kentang bisa menjadi sumber folat yang baik. Folat merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh, terutama bagi wanita hamil. Wanita hamil atau yang sedang menjalani program hamil dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak asam folat.
Salah satu kandungan gizi kentang yang juga tak kalah penting adalah vitamin B6 yang berperan dalam pembentukan sel darah, memelihara kesehatan saraf, membantu produksi antibodi atau zat kekebalan tubuh, dan menunjang pencernaan protein.
Vitamin C adalah salah satu antioksidan yang bermanfaat untuk memperbaiki jaringan tubuh, membantu penyerapan zat besi, memelihara kesehatan tulang dan gigi, serta berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Kadar vitamin C terbanyak pada kentang terletak di bagian kulitnya.
Meski kentang mengandung banyak gizi penting, cara mengolah kentang yang tidak tepat dapat menghilangkan manfaat gizi kentang itu sendiri. Merebus, mengukus, dan memanggang merupakan cara terbaik untuk menjaga nutrisi pada kentang.
Sementara itu, menggoreng kentang untuk dijadikan keripik atau kentang goreng, dapat membuat kentang mengandung kalori yang berlebih. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Dianjurkan juga untuk mengonsumsi kentang tanpa mengupas kulitnya agar bisa mendapatkan kandungan gizi kentang yang maksimal. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, serat, vitamin, dan mineral justru lebih banyak terdapat pada kulit kentang.
Meski begitu, Anda perlu hati-hari dalam mengolah kentang. Jika kentang berwarna kehijauan atau tampak terdapat tunas yang baru tumbuh, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi kentang tersebut. Kentang yang bertunas atau berwarna kehijauan mengandung racun yang dapat berbahaya bagi tubuh.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.