Meski memiliki gejala yang hampir mirip, sakit kepala akibat sinusitis dan migrain tetap berbeda. Langkah penanganannya pun tidak sama. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui perbedaan gejala sinusitis dan migrain agar tidak salah langkah dalam mengobatinya.
Sakit kepala merupakan salah satu gejala umum dari penyakit sinusitis dan migrain. Terkadang, gejala sakit kepala akibat sinusitis dan migrain bisa mirip, sehingga banyak orang tidak mampu mengenali perbedaan gejala kedua penyakit tersebut.
Meski demikian, sakit kepala akibat sinusitis dan migrain tetap memiliki ciri khasnya masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk bisa mengenali gejala dari kedua penyakit tersebut agar keluhan yang muncul bisa diobati dengan tepat.
Keluhan sakit kepala yang muncul akibat sinusitis maupun migrain umumnya memiliki ciri yang hampir sama, yaitu rasa nyeri di kepala dan biasanya muncul di bagian dahi.
Selain itu, baik sinusitis maupun migrain juga bisa menimbulkan keluhan berupa mata terasa gatal dan berair, kepala makin sakit saat bergerak, dan nyeri di bagian belakang mata atau pelipis.
Untuk bisa membedakannya, ada beberapa ciri khas gejala sakit kepala akibat sinusitis, yaitu:
Sakit kepala akibat sinusitis biasanya akan semakin parah atau memberat ketika penderitanya membungkuk atau bangkit berdiri dari tempat tidur. Rasa nyeri di kepala karena sinusitis juga bisa semakin parah ketika wajah dan dahi ditekan.
Terkadang, rasa nyeri tersebut bisa memberat pada pagi hari, lalu membaik saat menjelang siang atau malam. Sementara itu, sakit kepala akibat migrain biasanya muncul secara mendadak.
Orang yang menderita sinusitis biasanya akan mengalami kambuhnya gejala ketika berada di tempat yang lembap dan bersuhu dingin. Kondisi lingkungan yang demikian juga bisa membuat gejala sakit akibat kepala sinusitis terasa semakin parah.
Selain itu, sakit kepala yang muncul karena sinusitis sering kali disertai gejala pilek atau hidung tersumbat yang tidak kunjung sembuh selama 7–10 hari.
Sinusitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain sakit kepala, sinusitis juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti demam, keluarnya lendir kental dari hidung, gangguan indra penciuman, dan bau napas tidak sedap. Gejala ini umumnya tidak dialami oleh penderita sakit kepala akibat migrain.
Untuk mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh sinusitis, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat, seperti obat pereda nyeri dan dekongestan. Untuk mengobati sinusitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik.
Selain itu, dokter juga akan melakukan bilas hidung dan rongga sinus untuk meringankan gejala sinusitis. Jika berbagai langkah penanganan sinusitis tidak berhasil mengatasi gejala yang Anda rasakan, dokter bisa saja menyarankan langkah operasi.
Sakit kepala akibat migrain memiliki ciri yang sedikit berbeda dengan sakit kepala akibat sinusitis. Berikut ini adalah beberapa ciri sakit kepala yang disebabkan oleh migrain:
Sakit kepala yang disebabkan oleh migrain biasanya disertai dengan rasa mual, ingin muntah, dan mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Gejala-gejala tersebut bisa muncul dalam beberapa waktu sebelum sakit kepala migrain muncul atau kambuh.
Sakit kepala karena sinusitis bisa mereda dengan istirahat, sedangkan sakit kepala migrain terkadang tidak membaik hanya dengan istirahat yang cukup.
Sebagian penderita migrain juga sering merasakan sakit kepala yang semakin parah dan disertai keluhan lain, seperti gangguan penglihatan atau mata mudah silau. Ketika sakit kepala akibat migrain kambuh, penderitanya pun akan sulit beraktivitas.
Ini merupakan salah satu ciri khas sakit kepala pada migrain. Berbeda dengan sakit kepala yang umumnya dirasakan di wajah, dahi, atau belakang kepala, sakit kepala akibat migrain biasanya terasa berdenyut dan hanya muncul pada satu sisi kepala saja.
Berbeda dengan sinusitis, pengobatan sakit kepala akibat migrain tidak hanya bertujuan untuk meredakan gejala, tetapi juga mencegah migrain kambuh kembali. Pengobatan migrain juga penting untuk mengurangi frekuensi, tingkat keparahan, dan durasi gejala yang muncul.
Pada kondisi migrain yang tergolong ringan, obat antinyeri seperti paracetamol atau ibuprofen, biasanya digunakan untuk mengurangi keluhan sakit kepala yang muncul. Namun, jika sudah berat, penderita migrain biasanya perlu mendapatkan obat-obatan pereda gejala migrain yang diresepkan dokter.
Sakit kepala akibat sinusitis dan migrain bisa mirip dan sulit dibedakan. Jika Anda masih tidak bisa membedakan keduanya atau sering mengalami sakit kepala yang tidak jelas penyebabnya, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa mencari tahu penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.