Informasi Kesehatan

Ini Cara Mengatasi Overthinking yang Kerap Disepelekan

f9oc5x8qs3ih2lrqhxco.jpg

Berbagai Hal tentang Termometer yang Perlu Diketahui

“Termometer tersedia dalam beberapa jenis dan cara penggunaan…

Ini Pengobatan Malaria yang Bisa Dilakukan

“Malaria bisa diobati dengan pemberian obat-obatan anti parasit.…

Jambu Air, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Tidak hanya enak dan segar, jambu air juga…

“Overthinking ditandai dengan pemikiran berlebihan terhadap suatu masalah. Beberapa cara mengatasi overthinking, yakni mengalihkan perhatian, menarik napas dalam-dalam, menghadapi ketakutan dan memberikan waktu untuk diri sendiri.”

Overthinking ditandai dengan kebiasaan memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Pola pikir ini bukan hanya melelahkan, tapi juga dapat mengganggu aktivitas yang dilakukan.

Masalah ini biasanya dipicu oleh rasa cemas berlebihan atau kurang percaya diri. Mereka cenderung terlihat gusar dan gelisah karena selalu mencari jawaban dalam otaknya atas semua pertanyaan dari kekhawatirannya.

Overthinking bisa berdampak pada munculnya masalah mental, seperti gangguan kecemasan. Untuk mengatasinya, pengidap bisa mengalihkan perhatian, menarik napas dalam-dalam dan menghadapi ketakutannya sendiri.

Cara Mengatasi Overthinking

1. Mencari Tahu Pemicunya

Cara mengatasi overthinking yang paling utama yakni mencari tahu penyebabnya. Setelah mengetahui akar permasalahan, kamu bisa mencari solusi untuk menyelesaikan pemicu dari overthinking

2. Mengalihkan Perhatikan

Ketimbang memikirkan segala sesuatunya secara berlarut-larut, lebih baik sibukkan diri untuk melakukan kegiatan yang disukai. Caranya bisa berbeda-beda. Adapun rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan, yakni:

  • Mempelajari keterampilan baru, seperti baking atau memasak kue.
  • Mengulik resep-resep makanan favorit.
  • Mengikuti aktivitas baru, seperti gym atau senam.
  • Membaca buku, menonton film atau mendengarkan musik.

Mungkin sedikit sulit untuk memulainya, karena pengidap sudah kewalahan dengan pikirannya sendiri. Tapi, cobalah sisihkan sedikit waktu selama 30 menit sebanyak 2 kali per hari untuk melakukan beberapa poin di atas.

3. Tarik Napas Dalam-dalam

Pertama-tama, temukan tempat yang nyaman untuk duduk dan posisikan leher serta bahu serileks mungkin. Letakkan satu tangan di bagian dada dan satu tangan lainnya di atas perut.

Kemudian, tarik napas dan buang napas melalui hidung, perhatikan gerakan dada dan perut saat bernapas. Lakukan latihan ini 3 kali per hari selama 5 menit atau kapan pun ketika memiliki pikiran yang mengganggu.

4. Berdamai dengan Ketakutan Sendiri

Mempelajari cara menerima ketakutan sendiri efektif membantu menekan pemikiran yang berlebihan. Studi dalam jurnal The psychological health benefits of accepting negative emotions and thoughts: Laboratory, diary, and longitudinal evidence menunjukkan bahwa menerima pikiran dan ketakutan negatif dapat membantu meningkatkan kesehatan psikologis.

Tentu saja, menghadapi ketakutan lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan. Prosesnya membutuhkan waktu panjang dan tidak bisa terjadi hanya dalam beberapa hari. Tapi, ketika rasa takut sudah dikalahkan, tidak akan ada lagi overthinking akibat kondisi tersebut.

5. Berikan Waktu Diri Sendiri

Otak dan tubuh membutuhkan waktu untuk berpikir dan mencerna tentang kejadian atau ketakutan yang dialami. Karena itu, berikan waktu untuk diri sendiri sekitar 30 menit. Selama itu juga, tuliskan semua kekhawatiran yang mengganggu di dalam jurnal. 

Kemudian, luangkan waktu untuk mencari solusi. Untuk hal-hal yang tidak dapat dikendalikan seperti reaksi atau perkataan orang lain tentang diri, berusahalah untuk tidak menjadikannya sebagai beban pikiran.

 

Sumber: haloodc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.