Secara umum orang yang telah sembuh dari cacar air akan memiliki kekebalan tubuh terhadap infeksi virus varicella-zoster sepanjang hidupnya. Dengan kata lain, kemungkinan besar Anda tidak akan sakit cacar air untuk kedua kalinya sekalipun tertular virusnya kembali.
Akan tetapi, penularan cacar air yang kedua kalinya bisa memicu re-infeksi. Meskipun kasus ini amat sangat jarang ditemukan, terutama pada orang yang telah melakukan vaksinasi.
Salah satu kasusnya dianalisis dalam studi di tahun 2015 berjudul Reinfection of Varicella Zoster. Kasus ini memperlihatkan terjadinya re-infeksi cacar air pada orang dewasa (19 tahun) yang terkena cacar di umur 5 tahun dan melakukan vaksinasi saat berumur 15 tahun.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan re-infeksi berlangsung. Dugaan mengarah pada terjadinya mutasi genetik virus, tapi tetap memerlukan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif untuk membuktikannya.
Dari kasus-kasus reinfeksi lainnya, terdapat beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang bisa terserang cacar air kembali meskipun telah terinfeksi sebelumnya:
- Terinfeksi cacar air saat masih sangat kecil, terutama saat berusia kurang dari 6 bulan.
- Saat pertama kali terkena cacar, hanya memunculkan gejala yang bersifat ringan atau bahkan tidak terdeteksi karena infeksi yang berlangsung singkat di awal (subklinis).
- Memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Kemungkinan gejala kembali muncul sebenarnya memang bisa terjadi, tapi bukan karena virus cacar air menular untuk kedua kalinya.
Gejala khas cacar air seperti ruam kemerahan yang berubah menjadi lenting bisa muncul lagi akibat re-aktivasi virus varicella-zoster di dalam tubuh.
Setelah Anda sembuh, virus cacar air sebenarnya tidak sepenuhnya hilang. Virus tersebut masih menetap di dalam tubuh, tapi dalam keadaan “tidur” atau tidak aktif menginfeksi (dorman). Virus cacar air yang aktif kembali ini akan menimbulkan herpes zoster atau cacar api.
Penyebab reaktivasi virus dalam kasus cacar api sebenarnya belum diketahui secara pasti, tapi diketahui terdapat kaitannya dengan kondisi sistem imun tubuh yang lemah akibat penyakit atau pengobatan tertentu.
Cara mencegah penyakit cacar air
Sejauh ini cara mencegah cacar air yang paling efektif adalah dengan melalui vaksin cacar. Para ahli dari CDC menyatakan jika imunisasi cacar air sangat aman dan ampuh dalam memberikan perlindungan lengkap dari infeksi virus cacar air pada anak.
Vaksinasi sebagai cara mencegah cacar air dianjurkan untuk semua anak-anak yang berusia di bawah 13 tahun dan orang dewasa yang belum pernah terkena sakit cacar.
Anak-anak dan orang dewasa akan diberikan dua dosis imunisasi secara terpisah. Untuk anak-anak, dosis pertama diberikan saat anak berusia sekitar 12 sampai 18 bulan. Dosis kedua diberikan saat anak sudah berusia 4 sampai 6 tahun.
Sedangkan untuk orang dewasa, dosis kedua bisa diberikan dalam jangka waktu 4 sampai 8 minggu setelah dosis pertama diberikan.
Selain melalui vaksinasi, ada beragam hal lainnya yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah cacar air. Jika ada salah satu keluarga di rumah terkena cacar air, Anda bisa mencegah penularannya dengan cara:
- Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang terinfeksi.
- Selalu menggunakan masker ketika melakukan interaksi dengan anggota keluarga yang kena cacar.
- Rajin cuci tangan menggunakan sabun, terutama setelah kontak dengan orang yang sedang cacar.
- Untuk sementara tidak berbagi barang pribadi (handuk, pakaian, atau sisir) dan tidur sekamar dengan orang yang sedang cacar.
- Pisahkan baju atau seprai orang yang sedang kena cacar saat dicuci.
- Segera menyeka benda atau permukaan yang terkena kontak langsung orang yang sedang cacar dengan menggunakan cairan antiseptik.
- Jika menyadari telah terpapat virus cacar air, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan vaksin yang mencegah penyakit ini sesegera mungkin.
Mencegah penularan virus cacar air pada orang lain
Sedangkan jika Anda atau anak yang kena cacar air, coba untuk melakukan beberapa cara sederhana ini guna mencegah penularan cacar air pada orang lain:
- Menjalani pengobatan cacar air sesuai dengan yang dianjurkan dokter. Jika pengobatan rumahan tidak efektif menyembuhkan gejala, dokter mungkin akan memberikan obat antivirus seperti acyclovir untuk mengurangi infeksi dan meredakan gatal.
- Hindari kontak langsung dengan orang-orang yang belum terinfeksi, termasuk berada dalam satu ruangan yang sama.
- Tidak pergi ke tempat-tempat umum seperti sekolah, kantor, atau pusat perbelanjaan sebelum Anda benar-benar sembuh.
- Mematuhi berbagai pantangan cacar air. Salah satunya adalah dengan tidak menggaruk kulit yang gatal agar tidak meninggalkan bekas cacar. Luka ini kemudian dapat menyebabkan infeksi oleh bakteri yang masuk ke kulit.
- Melakukan isolasi mandiri selama sakit sampai sepenuhnya sembuh.
- Sumber : www.hellosehat.com