“Beberapa penelitian pun mengungkapkan bahwa tidur menggunakan kipas angin dapat menyebabkan beberapa masalah. Salah satunya adalah kekurangan oksigen, karena angin yang dihasilkan dari kipas angin bukanlah oksigen, melainkan karbon dioksida.”
Halodoc, Jakarta - Indonesia merupakan negara tropis, dengan suhu udara yang cenderung panas. Penggunaan kipas angin di rumah pun menjadi solusi bagi kebanyakan orang. Tak terkecuali ketika tidur di malam hari, masih banyak orang yang memanfaatkan semilir sejuk angin dari kipas angin untuk bisa tidur pulas tanpa kegerahan.
Namun, tidur dengan membiarkan kipas angin menyala semalaman itu berbahaya bagi kesehatan, lho. Bahkan di Korea Selatan, ada sebuah kepercayaan yang berkembang di masyarakat, tentang bahaya yang akan terjadi jika tidur di ruang tertutup dengan menyalakan kipas angin listrik. Oleh karena itu, kebanyakan kipas angin di Korea Selatan dilengkapi dengan timer, sehingga kipas tidak akan menyala semalaman.
Beberapa penelitian pun mengungkapkan bahwa tidur menggunakan kipas angin dapat menyebabkan beberapa masalah berikut:
Salah satu bahaya utama tidur dengan mengarahkan kipas angin ke tubuh, terutama wajah, adalah membuat tubuh kekurangan oksigen. Sebab angin yang dihasilkan dari kipas angin bukanlah oksigen, melainkan karbon dioksida. Jika kipas angin itu diarahkan ke wajah selama tidur malam, tubuh akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Terlebih jika kamu tidur di ruangan tertutup yang kurang ventilasi, sirkulasi udara pun tidak akan berjalan dengan baik.
Menurut Public Health England, menggunakan kipas angin dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Hal ini dikarenakan ketika berada di ruangan yang dingin dalam waktu lama, tubuh akan cenderung kekurangan air dan kipas angin akan membuat air dalam tubuh berkurang.
Berkeringat merupakan salah satu upaya tubuh untuk mengatur atau menyeimbangkan suhu di dalam tubuh. Ketika tidur, manusia normalnya akan mengeluarkan keringat, sedangkan penggunaan kipas angin semalaman akan membuat keringat dalam tubuh tidak bisa keluar.
Kekurangan cairan dan penurunan suhu tubuh ketika tidur juga akan berdampak pada kesehatan kulit. Tidur dengan menggunakan kipas angin akan membuat tubuh berada dalam keadaan dingin dalam waktu yang cukup lama. Akibatnya, pori-pori kulit akan mengecil dan kulit pun akan menjadi kering, karena kulit membutuhkan kandungan air dalam darah yang mengalir di sekitar kulit.
Hembusan angin yang menerpa tubuh selama tidur juga akan menurunkan produksi cairan lubrikasi, yang berfungsi untuk menguatkan otot dan persendian. Oleh karena itu, dengan membiasakan diri tidur dengan kipas angin, dapat membuat seseorang sering mengalami nyeri otot.
Kipas angin hanya berfungsi untuk menghasilkan angin, dengan cara menggerakkan udara di sekitar, tanpa ada proses penyaringan. Sementara di udara, ada banyak sekali bakteri, kuman dan virus yang dapat dengan mudah terhirup. Kemungkinan terhirupnya bakteri, kuman dan virus itu ke dalam tubuh dapat membuat seseorang berisiko mengalami berbagai penyakit, salah satu yang paling sering terjadi adalah infeksi saluran pernapasan, seperti asma.
Kebiasaan tidur dengan menggunakan kipas angin juga akan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Bell’s Palsy. Penyakit ini adalah penyakit kelumpuhan, yang biasa menyerang bagian wajah. Orang yang mengidap penyakit ini akan mengalami kelumpuhan wajah, yang ditandai dengan gejala sulit tersenyum, tertawa hingga pembengkakan di area wajah.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.