Pernah mengalami kurang motivasi dan tidak bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari? Kalau iya, hati-hati lho, ini bisa jadi tanda kamu sedang mengalami kekurangan hormon dopamin. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang kekurangan hormon dopamin termasuk cara mengatasinya di artikel ini.
Dopamin merupakan senyawa kimiawi penghantar sinyal saraf atau neurotransmiter. Hormon dopamin berperan penting dalam mengatur daya ingat, konsentrasi, gerakan, dan suasana perasaan, termasuk rasa senang, rasa puas, dan motivasi.
Nah, rendahnya kadar hormon dopamin ini erat kaitannya dengan sejumlah gangguan kesehatan, seperti penyakit Parkinson dan depresi. Ada beragam kondisi yang bisa memicu rendahnya kadar hormon ini, di antaranya kurang tidur, obesitas, dan penyalahgunaan obat-obat.
Saat seseorang mengalami kekurangan hormon dopamin, tanda atau gejala yang dialami bisa berupa:
Pada dasarnya, penanganan kekurangan dopamin perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kadar dopamin di dalam tubuh, yaitu:
Untuk mengatasi kekurangan hormon dopamin, cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung dopamine, seperti pisang, alpukat, apel, terong, bayam, dan tomat.
Selain itu, makanan yang tinggi protein, seperti telur, daging sapi, kacang-kacangan, dan susu, juga dapat membantu meningkatkan produksi dopamin.
Probiotik adalah bakteri baik yang diketahui mampu mendukung kesehatan sistem pencernaan. Namun, tidak hanya itu lho, mengonsumsi suplemen probiotik atau makanan kaya probiotik, seperti yogurt, ternyata juga bisa membantu produksi hormon dopamin dan neurotransmiter lain.
Untuk mencegah gangguan kesehatan, termasuk gangguan pada otak tempat dopamin diproduksi, batasi juga konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, termasuk makanan cepat saji. Pilihlah makanan yang lebih sehat, seperti buah, sayuran, dan makanan tinggi protein.
Selain membuat tubuh tetap bugar, melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur, seperti jogging, berenang, bersepeda, dan menari, juga bisa meningkatkan produksi hormon dopamin.
Nah, menurut rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), orang dewasa perlu melakukan olahraga atau aktivitas fisik selama minimal 150 menit setiap minggunya, ya.
Kurang tidur ternyata bisa mengganggu proses produksi dan mengurangi sensitivitas hormon dopamin di otak. Oleh sebab itu, untuk menjaga kadar homon dopamin tetap seimbang, pastikan kamu beristirahat dengan cukup, ya.
Mulai sekarang, usahakan untuk tidur 7–9 jam setiap malamnya, serta jangan lupa juga untuk menerapkan sleep hygiene yang tepat.
Mendengarkan musik instrumental ternyata juga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk merangsang pelepasan hormon dopamin di otak, lho.
Penelitian menyebutkan, mendengarkan musik instrumental dapat meningkatkan aktivitas di area otak yang kaya akan reseptor dopamin, yakni area otak yang bertanggung jawab akan rasa bahagia dan penghargaan.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kekurangan hormon dopamin dalam tubuh. Jika kamu mengalami tanda kekurangan hormon dopamin yang tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya, sehingga kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.