Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Tubuh
Nutrisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Berikut ini adalah penjelasannya:
Makronutrien
Makronutrien atau zat gizi makro adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Ketiga zat gizi ini berperan sebagai sumber energi, juga sebagai bahan baku untuk pembentukan dan perbaikan sel-sel tubuh.
Anda bisa mencukupi asupan karbohidrat dengan mengonsumsi nasi, kentang, atau mi. Sedangkan protein bisa berasal dari hewan (protein hewani) dan dari tumbuhan (protein nabati). Beberapa jenis makanan yang bisa menjadi sumber protein adalah telur, daging hewan, serta kacang-kacangan.
Sementara itu, asupan lemak bisa dicukupi dengan mengonsumsi daging, ikan, mentega, minyak kelapa, alpukat, serta produk susu tinggi lemak.
Mikronutrien
Mikronutrien atau zat gizi mikro adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah lebih kecil. Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Walaupun tidak dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, mikronutrien memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung berbagai fungsi tubuh dan menjaga kesehatan tubuh.
Mikronutrien berperan untuk mendukung proses pertumbuhan, memperkuat sistem imun, mengoptimalkan perkembangan otak, dan menjaga agar organ dan jaringan tubuh tetap berfungsi dengan baik. Beberapa jenis makanan sumber vitamin dan mineral adalah buah dan sayur, ikan, kacang-kacangan, seafood, serta susu dan produk olahannya.
Dampak Tubuh Kekurangan Nutrisi
Makanan bernutrisi yang mengandung zat gizi makro dan zat gizi mikro perlu dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang cukup. Kekurangan nutrisi dalam jangka panjang bisa menyebabkan munculnya sejumlah masalah kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Rambut rontok dan kering
Kekurangan asupan protein, antioksidan, zat besi, zinc, dan asam folat bisa menyebabkan rambut rontok, kering, dan mudah patah.
2. Kulit kering dan kusam
Lemak, protein, zinc, selenium, serta vitamin A, C, dan E berperan dalam menjaga kesehatan kulit. Jika kekurangan nutrisi-nutrisi ini, kulit bisa menjadi kering dan kusam, bahkan bisa muncul kerutan.
3. Bibir pecah-pecah
Kekurangan nutrisi juga bisa membuat bibir pecah-pecah. Selain itu, kekurangan vitamin B12 dan zat besi bisa menimbulkan luka di sudut bibir (cheilitis angular).
4. Tubuh tidak berenergi
Kalori yang diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein, atau lemak. Kalau Anda tidak mengonsumsi kalori yang cukup, jangan kaget bila tubuh kekurangan energi dan akhirnya lemas atau terasa tidak bertenaga.
5. Kelelahan
Bila Anda sering merasa kelelahan padahal aktivitas tidak begitu berat, mungkin ini salah satu tanda tubuh sedang kekurangan zat besi. Kurangnya asupan zat besi bisa menyebabkan Anda mengalami anemia. Kondisi ini biasanya menimbulkan gejala khas berupa mudah lelah, lemah, sakit kepala, dan pucat di bagian dalam kelopak mata.
6. Malnutrisi
Anda bisa mengalami malnutrisi bila tidak mendapatkan asupan nutrisi dalam jumlah yang cukup dan dengan porsi yang seimbang dalam jangka waktu lama. Malnutrisi yang tidak ditangani dengan baik bisa mengganggu kerja organ-organ tubuh, bahkan bisa berakibat fatal, lho.
Selain bisa menyebabkan munculnya masalah kesehatan seperti yang disebutkan di atas, kebiasaan mengonsumsi makanan tidak bergizi juga bisa mengundang beragam penyakit, seperti diabetes, obesitas, stroke, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, mulai sekarang konsumsilah makanan sehat secara rutin dan dalam porsi yang cukup.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memasak makanannya sendiri bisa memperoleh asupan nutrisi yang lebih baik dibandingkan orang yang sering membeli makanan siap saji. Hal ini karena Anda dapat menentukan bahan makanan dan cara memasak yang sesuai dengan kebutuhan.
Meski demikian, bukan berarti Anda dan keluarga tidak boleh mengonsumsi makanan siap saji sama sekali. Hanya saja, Anda perlu memperhatikan kandungan nutrisi di dalam makanan siap saji atau makanan kemasan yang akan disantap.
Sebagai contoh, bila Anda dan keluarga ingin mengonsumsi mi instan, usahakan pilih produk mi instan yang tidak menggunakan pewarna buatan dan terbuat dari bahan alami, seperti brokoli, serta tidak menggunakan penguat rasa.
Selain itu, Anda juga bisa memilih produk mi instan yang mempunyai logo “pilihan lebih sehat” pada kemasannya. Logo ini dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan tujuan agar konsumen dapat lebih bijak dalam membeli makanan dan minuman kemasan yang lebih sehat.
Bila Anda masih bingung menentukan jenis makanan yang perlu dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan tubuh Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.