Kepala kliyengan umumnya tidak berbahaya, tetapi tetap membutuhkan penanganan. Mengetahui penyebab kepala kliyengan dapat menjadi langkah awal untuk mecegah dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Kepala kliyengan sering kali diartikan sebagai rasa pusing seperti berputar atau melayang. Ada juga yang mengartikannya sebagai rasa akan pingsan, jatuh, atau hilang keseimbangan. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa kepala kliyengan berbeda dengan sakit kepala.
Kepala kliyengan bukanlah penyakit. Kondisi ini merupakan gejala dari kondisi medis lainnya. Untuk mencegah dan mengobatinya, penting mengenali penyebab kliyengan yang mungkin terjadi.
Beberapa kondisi maupun penyakit yang dapat menjadi penyebab kepala kliyengan adalah:
Kepala kliyengan yang terjadi sesekali umumnya tidak berbahaya dan bisa ditangani dengan beberapa langkah penanganan mandiri di rumah. Namun, jika kepala kliyengan sering kambuh atau disebabkan oleh penyakit tertentu, diperlukan penanganan medis oleh dokter neurologi.
Kepala kliyengan, terutama yang terjadi secara mendadak, bisa membuat Anda cemas, bahkan panik. Untuk membantu meringankan keluhan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, yaitu:
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi ginkgo biloba dan teh jahe yang telah dipercaya berkhasiat sebagai obat kliyengan alami. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan efek samping bahan alami tersebut dalam mengatasi kepala kliyengan.
Jika kepala kliyengan tidak bisa diobati dengan cara alami, Anda dapat berkonsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab kepala kliyengan yang Anda rasakan.
Penanganan medis untuk kepala kliyengan dilakukan berdasarkan penyebabnya. Bahkan jika penyebabnya belum diketahui, atau jika keluhan terus berlanjut, pemberian obat-obatan dan terapi lain akan meredakan kepala kliyengan.
Berikut ini adalah beberapa penanganan medis yang direkomendasikan dokter untuk mengatasi kepala kliyengan:
Dokter dapat memberikan obat berupa obat diuretik, antihistamin, antikolinergik, antidepresan, maupun jenis obat lain, sesuai penyebab kepala kliyengan yang Anda alami.
Selain memberikan obat-obat, dokter dapat membantu Anda melakukan gerakan atau manuver Epley. Melakukan manuver ini sebanyak 1–2 kali biasanya akan mengurangi keluhan.
Selain itu, dokter mungkin juga menyarankan jenis terapi lain, seperti fisioterapi, terapi keseimbangan, serta psikoterapi.
Selain mengetahu penyebab kliyengan, Anda bisa melakukan beberapa langkah pencegahan kepala kliyengan sebagai berikut:
Kepala kliyengan yang tidak tertangani dapat mengakibatkan kehilangan keseimbangan, jatuh, bahkan pingsan. Kondisi ini bisa sangat berbahaya, terutama saat Anda sedang mengemudi, menaiki tangga, atau mengoperasikan alat berat.
Oleh karena itu, jika kepala kliyengan cukup sering dialami, tidak kunjung membaik, atau berlangsung sampai berhari-hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Namun, jangan menunda untuk ke IGD di rumah sakit terdekat jika kepala kliyengan terjadi setelah cedera kepala, disertai dengan muntah terus-menerus, nyeri dada, sesak napas, penglihatan ganda, mati rasa atau kesulitan menggerakkan anggota tubuh, atau kejang. Kondisi tersebut termasuk dalam situasi gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera.
Sumber: alodokter.com