Kebanyakan orang tentunya mendambakan penampilan terbaik bagi dirinya. Namun sayangnya, gaya hidup yang kurang seperti kurang aktivitas fisik membuat lemak menumpuk di tubuh. Tak hanya pada perut yang membuncit, hal ini juga dapat memicu terjadinya double chin. Nah, kehadiran double chin tentunya dapat membuat seseorang kurang percaya diri. Sebab, kondisi ini membuat leher seseorang menjadi tidak tampak disertai dengan dagu yang berlipat. 

Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan double chin. Tak harus pergi ke klinik kecantikan atau melakukan operasi. Nyatanya menghilangkan double chin juga dapat dilakukan dengan melakukan jenis olahraga tertentu, yaitu olahraga dagu. 

Cara Menghilangkan Double Chin dengan Olahraga

Sebenarnya sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa ada olahraga latihan dagu berfungsi untuk menghilangkan double chin. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk mencoba beberapa olahraga dagu berikut: 

1. Straight Jaw Jut

Olahraga dagu pertama yang dapat dilakukan adalah gerakan straight jaw jut. Untuk melakukannya, berikut adalah langkahnya: 

• Dongakan kepala ke belakang dan lihatlah ke langit-langit.
• Dorong rahang bawah ke depan untuk merasakan regangan di bawah dagu.
• Tahan selama 10 hitungan.
• Buat rahang di posisi ternyaman dan setelahnya kembalikan kepala ke posisi netral.

2. Ball Exercise

Selain straight jaw jut, kamu juga bisa melakukan ball exercise dengan bantuan bola kecil. Gerakan olahraga dagu ini dapat dilakukan dengan langkah berikut: 

• Tempatkan bola berukuran 9 hingga 10 inci di bawah dagu.
• Tekan dagu ke bawah melawan bola.
• Ulangi beberapa kali sehari.

3. Pucker Up

Gerakan olahraga dagu selanjutnya yang dapat dilakukan adalah pucker up. Adapun langkah untuk melakukannya yaitu: 

• Dengan kepala dimiringkan ke belakang, lihat ke langit-langit.
• Kerutkan bibir seolah-olah kamu sedang mencium langit-langit untuk meregangkan area di bawah dagu.
• Hentikan kerutan dan kembalikan kepala ke posisi normal.

4. Tongue Stretching

Kamu juga bisa mengandalkan lidah untuk melatih dagumu, melalui gerakan tongue stretching. Berikut adalah langkahnya: 

• Lihatlah lurus ke depan dan julurkan lidah sejauh mungkin.
• Angkat lidah ke atas dan ke arah hidung.
• Tahan selama 10 detik dan lepaskan.

Cara Lain yang Dapat Dilakukan

Jika double chin disebabkan oleh kenaikan berat badan, menurunkan berat badan dapat membuatnya lebih kecil atau menghilangkannya. Cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan berolahraga secara teratur. Beberapa pedoman pola makan yang sehat adalah:

• Makan lebih banyak porsi buah dan sayuran per hari.
• Ganti biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh.
• Hindari makanan olahan seperti daging asap, kornet, atau makanan daging lainnya.
• Konsumsi sumber protein dengan lemak rendah, seperti daging unggas dan ikan.
• Makan lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.
• Makan produk susu rendah lemak.
• Tetap dalam kebutuhan kalori harian.

Selain makan makanan yang sehat, kamu juga perlu menambahkan lebih banyak aktivitas fisik untuk menurunkan berat badan. Namun, jika double chin disebabkan oleh faktor genetik, mengencangkan area tersebut dengan olahraga dapat membantu. Jika olahraga sama sekali tidak membantu, dokter dapat merekomendasikan prosedur invasif tertentu. Salah satunya adalah lipolysis yang menggunakan sedot lemak atau panas dari laser untuk mencairkan lemak dan membentuk kulit.

Itulah cara menghilangkan double chin dengan olahraga dagu. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan gaya hidup sehat dengan menerapkan pola diet sehat dan rutin berolahraga. Jika beberapa cara tersebut tidak membuahkan hasil, segeralah periksakan kondisi ke dokter. 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.