Ciri batu empedu yang parah bisa dikenali dari sakit yang tidak tertahankan di perut bagian kanan atas, demam tinggi, hingga perubahan warna pada urine dan tinja. Meski awalnya bisa tidak bergejala, batu empedu dapat menimbulkan tanda-tanda bahaya sehingga perlu segera diobati.
Batu empedu terbentuk dari endapan cairan empedu yang mengeras di kantung empedu. Ukuran batu empedu bervariasi, mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf. Beberapa orang ada yang hanya memiliki satu batu empedu, tetapi ada juga yang bisa memiliki banyak batu empedu secara bersamaan.
Batu empedu umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun, bila batu empedu menyumbat salah satu saluran empedu, gejala batu empedu yang menyakitkan bisa muncul. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri batu empedu yang parah agar bisa ditangani dengan cepat dan mencegah kondisi yang lebih serius.
Berikut ini adalah beberapa ciri batu empedu yang parah dan perlu penanganan medis yang tepat:
Ciri batu empedu yang parah ditandai dengan sakit perut di bagian kanan atas secara tiba-tiba dan konsisten hingga penderitanya tidak bisa duduk diam atau tidak menemukan posisi yang nyaman untuk meredakannya.
Seiring waktu, sakit perut karena batu empedu bisa menyebar ke ulu hati, punggung, hingga bahu. Pada kondisi yang sangat parah, sakit perut bisa berlangsung selama berhari-hari.
Gejala batu empedu juga bisa disertai dengan mual dan muntah. Ini biasanya terjadi sebagai respons alami tubuh terhadap rasa sakit di bagian perut. Selain itu, tubuh juga akan berkeringat secara berlebihan.
Demam tinggi dan menggigil juga bisa menjadi ciri batu empedu yang parah dan perlu diwaspadai. Gejala ini menjadi tanda bahwa batu empedu telah lama mengendap dan menghalangi aliran empedu atau berpindah ke organ lain di sistem pencernaan, seperti pankreas atau usus kecil.
Jika saluran empedu tersumbat secara permanen, ini dapat menyebabkan penumpukan empedu di dalam kantung empedu dan meningkatkan risiko infeksi kantung empedu. Kondisi ini disebut juga kolesistitis. Selain demam tinggi, kolesistitis juga biasanya disertai dengan jantung yang berdebar cepat.
Ciri batu empedu yang parah juga bisa dikenali dengan kulit yang menguning. Penyakit kuning sebagai komplikasi batu empedu bisa terjadi apabila batu tersebut keluar dari kantungnya ke saluran empedu dan menghalangi aliran cairan empedu.
Kondisi ini kemudian membuat cairan empedu kembali ke hati dan menyebabkan cairan empedu yang berwarna kuning bocor ke aliran darah. Hasilnya, kulit akan menjadi kuning.
Tidak hanya kulit yang menguning, penyakit kuning sebagai tanda kondisi batu empedu yang parah juga bisa menyebabkan mata berwarna kuning. Sama seperti penjelasan sebelumnya, mata yang menguning merupakan hasil dari cairan empedu yang bocor ke aliran darah dan masuk ke jaringan mata.
Ketika batu empedu telah menyebabkan penyakit kuning, kondisi ini juga bisa ditandai dengan warna urine yang lebih gelap dari biasanya. Perubahan warna urine ini terjadi ketika cairan empedu banyak dikeluarkan melalui urine.
Selain warna urine yang lebih gelap, warna tinja akan terlihat lebih pucat atau lebih terang. Ini terjadi ketika penyumbatan telah menghambat cairan empedu untuk menuju usus dan dikeluarkan bersama tinja. Akibatnya, warna tinja menjadi lebih terang dari biasanya.
Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala biasanya tidak memerlukan tindakan medis segera. Hal terpenting adalah cukupi kebutuhan serat harian, kurangi asupan gula dan lemak, olaharaga secara rutin, serta jaga berat badan ideal.
Namun, jika batu empedu telah menimbulkan gejala yang cukup parah, kondisi ini biasanya memerlukan operasi pengangkatan kantung empedu, apalagi bagi Anda yang berisiko tinggi mengalami komplikasi batu empedu, misalnya usia lebih dari 50 tahun, obesitas, atau penggunaan obat yang mengandung hormon.
Operasi pengangkatan batu empedu bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu laparoskopi dan operasi terbuka. Operasi ini didahului dengan pemberian obat bius, sehingga penderitanya tidak merasakan nyeri selama prosedur.
Setelah itu, Anda juga akan menjalani rawat inap di rumah sakit untuk pemantauan lebih lanjut oleh dokter. Selain operasi, sebenarnya ada juga obat yang bisa dikonsumsi untuk melarutkan batu empedu yang ukurannya kecil, seperti obat asam ursodeoksikolat.
Namun, penggunaan obat untuk batu empedu jarang diresepkan karena butuh waktu lama untuk menghancurkan batu empedu dan Anda bisa terkena batu empedu lagi setelah pengobatan dihentikan. Obat ini juga tidak dianjurkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami beberapa ciri batu empedu yang parah seperti yang telah dijelaskan di atas, jangan tunda memeriksakan diri ke dokter agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat.
Sumber: alodokter.com