Informasi Kesehatan

Ingin Melakukan Cheat Day Saat Diet? Ini yang Perlu Diperhatikan

panduan-cheating-day-yang-aman-agar-diet-tak-berantakan-1586862374.jpg

Sering Makan Gorengan Bisa Menyebabkan Panas Dalam, Apakah Benar?

Gorengan merupakan salah satu camilan yang digemari oleh…

Tak Sedikit, Ini Manfaat Power Nap yang Bisa Diperoleh

  “Power nap gih, nanti pasti lebih segar…

10 Buah dan Sayuran untuk Menurunkan Gula Darah

Ada berbagai buah dan sayuran untuk menurunkan gula…

Cheat day merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang yang sedang diet. Pada hari ini, kamu bisa bebas makan apa pun yang diinginkan. Namun, supaya kamu tidak kebablasan, ketahui beberapa informasi seputar cheat day di artikel ini, ya.

Saat diet, pasti akan muncul keinginan untuk bebas makan apa saja setidaknya untuk sekali waktu. Nah, momen cheat day atau cheating day adalah waktu yang tepat untuk itu. Jika dilakukan dengan cara yang tepat, cheat day akan membuatmu refreshing sejenak sehingga tidak jenuh dengan rutinitas diet yang kamu jalani.

 

Manfaat dan Risiko Cheat Day Saat Diet

Biasanya, cheat day dilakukan satu kali seminggu di akhir pekan atau satu kali dalam sebulan. Beda orang, maka beda pula metode cheat day yang dilakukan. Ada yang hanya menerapkan cheat meal, tapi ada juga yang benar-benar melakukan cheat day.

Cheat meal adalah istilah yang digunakan untuk pola mengonsumsi salah satu menu makanan yang dilarang saat diet, umumnya makanan tinggi kalori dan bisa memanjakan lidah, serta di satu waktu khusus, misalnya satu kali dalam seminggu atau sebulan.

Sementara itu, cheat day adalah pola mengonsumsi segala jenis makanan apa pun, baik yang dilarang ataupun yang tidak, selama satu hari penuh.

Contoh cheat meal adalah seperti ini: misalnya pelaku diet keto yang saat diet menghindari nasi padang, jadi makan nasi padang pada satu waktu khusus. Sedangkan jika pelaku diet keto dalam satu hari bebas mengonsumsi apa pun, termasuk nasi, ikan, telur atau apa pun secara bebas, baik yang sebelumnya dihindari atau tidak, ini disebut cheat day.

Apa pun pilihannya, keduanya sebenarnya memberikan beragam manfaat buat kamu. Manfaat itu meliputi:

  • Membantu mencegah terjadinya fase stuck atau terhentinya penurunan berat badan dengan meningkatkan kembali metabolisme tubuh atau mengatur kembali kadar hormon lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin).
  • Membantu agar motivasi untuk diet penurunan berat badan tetap terjaga, karena adanya reward berupa satu hari cheat day atau cheat meal.
  • Memberikan waktu istirahat sejenak sehingga mencegah munculnya rasa ingin menyerah.
  • Membantu meningkatkan energi yang kamu butuhkan untuk olahraga.

Namun, selain bermanfaat, cheat day juga bisa membuat program diet jadi batal, lho. Selain itu, hasil akhir terbentuknya pola makan sehat serta penurunan berat badan jadi gagal.

Hal ini biasanya terjadi akibat pelaku diet justru menjadikan cheat day atau cheat meal sebagai ajang “balas dendam” dengan mengonsumsi segala yang diinginkan.

Kalau ajang balas dendam ini tidak dilakukan secara hati-hati dan kamu tidak bijak dalam memilih jenis dan jumlah makanan, hal ini justru bisa membuat berat badanmu tidak kunjung turun, bahkan meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit, termasuk kolesterol tinggi.

Tips Aman Melakukan Cheat Day

Supaya kamu tetap bisa mendapatkan manfaat cheat day, berikut ini ada beberapa tips aman yang bisa kamu terapkan:

1. Jangan makan sembarangan

Sesekali melakukan cheat day boleh-boleh saja, kok. Namun, selalu perhatikan apa yang kamu konsumsi, ya. Pastikan kalori yang masuk ke tubuhmu sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan lupa untuk tetap pilih makanan yang sehat, seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan sumber protein.

2. Tidak berlebihan

Meski boleh libur sejenak dari diet, bukan berarti kamu jadi bisa leluasa mengonsumsi makanan yang dilarang saat diet sebanyak yang kamu mau.

Mengetahui jumlah kalori yang kamu butuhkan dan keluakan perharinya bisa membantumu untuk menetapkan jumlah dan jenis makanan yang bisa kamu konsumsi selama cheat day atau cheat meal.

Kebutuhan kalori tiap orang tentunya berbeda-beda, tergantung dari beragam hal, termasuk usia, aktivitas, berat badan, dan target penurunan berat badan yang ingin kamu capai.

Jika kamu belum tahu, diskusikan dengan dokter mengenai jumlah kalori yang kamu butuhkan dan rajin-rajinlah membaca komposisi dari makanan yang kamu konsumsi, supaya kamu tidak terjebak dalam kelebihan kalori yang masif selama melakukan cheat day atau cheat meal.

3. Perhatikan isyarat tubuh

Ketika melakukan cheat day, kamu tidak boleh abai dengan isyarat tubuh. Maksudnya, kamu dianjurkan untuk makan saat lapar melanda dan berhenti ketika perut sudah terasa kenyang.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa makan dengan memperhatikan intuisi tubuh bisa membantu mengurangi kecenderungan makan berlebihan. Hal ini juga turut membantumu untuk berpegang teguh dengan program diet yang dijalankan, sehingga keinginan untuk makan berlebih jadi berkurang menurun.

4. Makan perlahan

Tidak perlu terburu-buru ketika makan. Makan secara perlahan sambil menikmati setiap makanan yang masuk ke mulut bisa membuat program diet kamu berhasil. Soalnya, cara ini dapat meningkatkan kadar hormon yang bertanggung jawab pada rasa kenyang, sehingga asupan kalori pun cenderung berkurang.

5. Buat versi sehat dari makanan yang diinginkan

Bila saat cheat day kamu ingin sekali makan piza, burger, atau es krim, coba deh buat versi sehat dari menu itu. Misalnya, kamu bisa membuat piza homemade dari roti gandum dengan olesan saus tomat buatan sendiri dan taburan sayur juga daging rendah lemak.

Selain itu, kamu juga bisa buat es krim dari susu rendah lemak yang dicampur dengan jus buah alami juga tambahan yoghurt. Dengan begitu, kamu bisa makan makanan kesukaanmu, tetapi tetap sehat.

Berdasarkan informasi di atas, cheat day saat diet tidak dilarang. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan cheat day, sebaiknya kamu konsultasikan dulu ke dokter. Beda orang, keringanan atau kebijakan dokter pun akan berbeda. Supaya usahamu selama diet tidak sia-sia, jangan sembarangan memutuskannya, ya.

 

Sumber: alodokter.com