"Keringat dingin umumnya timbul saat sedang gugup, namun,juga bisa jadi tanda penyakit tertentu dalam tubuh. Misalnya seperti syok, migrain, vertigo, dan sepsis."
Keringat dingin atau diaphoresis adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang merasakan kedinginan pada tubuh saat berkeringat secara tidak normal. Terlepas dari seberapa panas atau dinginnya lingkungan. Biasanya keringat dingin timbul ketika seseorang sedang alami nervous.
Hal ini wajar terjadi karena keringat dingin adalah respon tubuh manusia untuk bertahan hidup. Meski begitu, keringat dingin juga dapat muncul akibat kondisi lain yang menghambat oksigen atau peredaran darah ke seluruh tubuh.
Karena itu, bukan berarti keringat dingin dapat kamu sepelekan. Sebab, ada beberapa penyakit atau kondisi medis yang gejalanya ditandai dengan keringat dingin. Agar dapat lebih mewaspadainya, ketahuilah sejumlah penyakit tersebut.
Berikut adalah berbagai penyakit yang menimbulkan gejala keringat dingin, antara lain:
Syok terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap lingkungan yang ekstrem atau cedera parah. Ketika tubuh mengalami syok, organ-organ tidak menerima oksigen atau darah sebanyak yang tubuh butuhkan untuk menjalankan fungsi vital.
Stres atau kecemasan bisa dipicu oleh berbagai hal. Umumnya, stres dapat disebabkan karena tanggung jawab yang berlebihan di rumah, di tempat kerja atau di sekolah. Sama seperti syok, stres juga memicu keringat dingin akibat oksigen yang akan masuk ke otak terhambat.
Mual termasuk kondisi ringan yang bisa hilang dengan sendirinya. Ketika kamu mual, pasti kamu merasa tidak enak badan, keringat dingin dan ingin muntah, meskipun kamu tidak selalu muntah ketika merasa mual.
Migrain adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan sakit parah untuk waktu yang lama. Keringat dingin biasanya terjadi selama migrain karena tubuh merespons rasa sakit. Selain keringat dingin, migrain dapat menyebabkan pengidapnya kesulitan bicara, penglihatan kabur, dan sensitif terhadap cahaya.
Berbeda dengan migrain, vertigo adalah pusing yang timbul dari perasaan seperti ruangan sekitar yang berputar. Kondisi ini umumnya terjadi akibat masalah dengan telinga bagian dalam dan kondisi yang berhubungan dengan dengan otak.
Pingsan (sinkop) terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen ke bagian otak. Keringat dingin dapat muncul tepat sebelum atau setelah pingsan. Pingsan akibat kekurangan oksigen otak dapat terjadi karena sejumlah alasan, contohnya dehidrasi, kelelahan, hingga detak jantung yang terlalu cepat atau lambat.
Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons infeksi bakteri atau virus yang serius pada bagian tubuh seperti perut atau paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan darah menggumpal atau bahkan keluar dari pembuluh darah. Akibatnya, organ lebih sulit mendapatkan darah dan oksigen segar, sehingga memicu keringat dingin.
Rasa sakit akibat cedera, seperti patah tulang atau benturan keras di kepala dapat menyebabkan keringat dingin. Mirip dengan cara syok yang memicu keringat dingin akibat organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.
Faktor risiko dari keringat dingin akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Apabila penyebab yang mendasari adalah syok, maka faktor risiko yang dapat memicunya adalah infeksi darah, dehidrasi, hingga keracunan.
Gejala yang menyertai keringat dingin dan mungkin mengindikasikan keadaan darurat medis meliputi:
Segeralah mencari pertolongan medis jika kamu atau orang lain mengalami gejala-gejala tersebut.
Untuk mendiagnosis keringat dingin, dokter akan melakukan wawancara medis terkait gejala dan riwayat medis. Setelahnya, pemeriksaan fisik juga akan dokter lakukan. Bila diperlukan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang untuk menetapkan pemeriksaan. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dokter lakukan adalah tes darah atau urine.
Pengobatan keringat dingin akan bervariasi, tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, jika keringat dingin terjadi akibat serangan jantung, kondisi ini perlu mendapatkan perawatan intensif rumah sakit. Sementara itu, jika penyebabnya adalah sepsis, kondisi ini membutuhkan konsumsi antibiotik, dan tindakan untuk menstabilkan pernapasan dan jantung.
Risiko komplikasi juga akan bergantung pada kondisi yang mendasari. Sebagai contoh, apabila penyebabnya sepsis, kondisi ini dapat menyebabkan pembekuan darah atipikal.
Pencegahan keringat dingin harus sesuai dengan potensi penyebabnya. Adapun sejumlah tindakan yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan secara umum, adalah:
Jika tubuh mengalami syok, terinfeksi, atau terluka parah, perhatian medis darurat diperlukan untuk mencegah kerusakan jangka panjang. Kamu juga harus mencari pertolongan medis darurat jika kamu merasa mengalami serangan jantung.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna