Informasi Kesehatan

Hati-Hati, 8 Penyakit Ini Ditandai dengan Keringat Dingin

keringat-dingin_53_20200527200540.jpg

Bukan Cuma Nyeri Dada, Ini Ciri-Ciri Penyakit Jantung di Usia Muda

“Penyakit jantung adalah gangguan yang bisa menyerang semua…

Mengenal Tes Visus Mata untuk Menguji Ketajaman Penglihatan

“Tes visus mata berfungsi untuk menguji ketajaman penglihatan.…

Kelelahan dan Nyeri Dada, Ini 6 Gejala Anemia pada Wanita

“Sangat penting untuk mengetahui gejala anemia pada wanita.…

"Keringat dingin umumnya timbul saat sedang gugup, namun,juga bisa jadi tanda penyakit tertentu dalam tubuh. Misalnya seperti syok, migrain, vertigo, dan sepsis."

Keringat dingin atau diaphoresis adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang merasakan kedinginan pada tubuh saat berkeringat secara tidak normal. Terlepas dari seberapa panas atau dinginnya lingkungan. Biasanya keringat dingin timbul ketika seseorang sedang alami nervous. 

Hal ini wajar terjadi karena keringat dingin adalah respon tubuh manusia untuk bertahan hidup. Meski begitu, keringat dingin juga dapat muncul akibat kondisi lain yang menghambat oksigen atau peredaran darah ke seluruh tubuh. 

Karena itu, bukan berarti keringat dingin dapat kamu sepelekan. Sebab, ada beberapa penyakit atau kondisi medis yang gejalanya ditandai dengan keringat dingin. Agar dapat lebih mewaspadainya, ketahuilah sejumlah penyakit tersebut. 

Berbagai Penyakit yang Menimbulkan Gejala Keringat Dingin 

Berikut adalah berbagai penyakit yang menimbulkan gejala keringat dingin, antara lain: 

1. Syok

Syok terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap lingkungan yang ekstrem atau cedera parah. Ketika tubuh mengalami syok, organ-organ tidak menerima oksigen atau darah sebanyak yang tubuh butuhkan untuk menjalankan fungsi vital. 

2. Stres

Stres atau kecemasan bisa dipicu oleh berbagai hal. Umumnya, stres dapat disebabkan karena tanggung jawab yang berlebihan di rumah, di tempat kerja atau di sekolah. Sama seperti syok, stres juga memicu keringat dingin akibat oksigen yang akan masuk ke otak terhambat. 

3. Mual

Mual termasuk kondisi ringan yang bisa hilang dengan sendirinya. Ketika kamu mual, pasti kamu merasa tidak enak badan, keringat dingin dan ingin muntah, meskipun kamu tidak selalu muntah ketika merasa mual. 

4. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan sakit parah untuk waktu yang lama. Keringat dingin biasanya terjadi selama migrain karena tubuh merespons rasa sakit. Selain keringat dingin, migrain dapat menyebabkan pengidapnya kesulitan bicara, penglihatan kabur, dan sensitif terhadap cahaya. 

5. Vertigo

Berbeda dengan migrain, vertigo adalah pusing yang timbul dari perasaan seperti ruangan sekitar yang berputar. Kondisi ini umumnya terjadi akibat masalah dengan telinga bagian dalam dan kondisi yang berhubungan dengan dengan otak.

6. Pingsan

Pingsan (sinkop) terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen ke bagian otak. Keringat dingin dapat muncul tepat sebelum atau setelah pingsan. Pingsan akibat kekurangan oksigen otak dapat terjadi karena sejumlah alasan, contohnya dehidrasi, kelelahan, hingga detak jantung yang terlalu cepat atau lambat. 

7. Sepsis

Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons infeksi bakteri atau virus yang serius pada bagian tubuh seperti perut atau paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan darah menggumpal atau bahkan keluar dari pembuluh darah. Akibatnya, organ lebih sulit mendapatkan darah dan oksigen segar, sehingga memicu keringat dingin.

8. Nyeri Hebat Akibat Cedera

Rasa sakit akibat cedera, seperti patah tulang atau benturan keras di kepala dapat menyebabkan keringat dingin. Mirip dengan cara syok yang memicu keringat dingin akibat organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. 

Faktor Risiko Keringat Dingin

Faktor risiko dari keringat dingin akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Apabila penyebab yang mendasari adalah syok, maka faktor risiko yang dapat memicunya adalah infeksi darah, dehidrasi, hingga keracunan. 

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala yang menyertai keringat dingin dan mungkin mengindikasikan keadaan darurat medis meliputi:

  • Nyeri dada atau tekanan.
  • Nyeri yang menjalar ke leher atau lengan.
  • Sianosis (bibir atau jari biru).
  • Tiba-tiba detak jantung cepat atau perubahan irama jantung lainnya.
  • Denyut nadi lemah dan sesak napas.
  • Kulit pucat.
  • Kelemahan.
  • Pusing.
  • Suhu tinggi atau sangat rendah dengan menggigil.
  • Kekurangan urin. 
  • Kebingungan atau kelesuan.
  • Nyeri hebat yang tidak jelas penyebabnya.
  • Gemetar.
  • Kecemasan atau lekas marah.

Segeralah mencari pertolongan medis jika kamu atau orang lain mengalami gejala-gejala tersebut.

Diagnosis Keringat Dingin

Untuk mendiagnosis keringat dingin, dokter akan melakukan wawancara medis terkait gejala dan riwayat medis. Setelahnya, pemeriksaan fisik juga akan dokter lakukan. Bila diperlukan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang untuk menetapkan pemeriksaan. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dokter lakukan adalah tes darah atau urine.

Cara Mengatasi Keringat Dingin

Pengobatan keringat dingin akan bervariasi, tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, jika keringat dingin terjadi akibat serangan jantung, kondisi ini perlu mendapatkan perawatan intensif rumah sakit. Sementara itu, jika penyebabnya adalah sepsis, kondisi ini membutuhkan konsumsi antibiotik, dan tindakan untuk menstabilkan pernapasan dan jantung.

Komplikasi Keringat Dingin

Risiko komplikasi juga akan bergantung pada kondisi yang mendasari. Sebagai contoh, apabila penyebabnya sepsis, kondisi ini dapat menyebabkan pembekuan darah atipikal. 

Pencegahan Keringat Dingin

Pencegahan keringat dingin harus sesuai dengan potensi penyebabnya. Adapun sejumlah tindakan yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan secara umum, adalah: 

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 
  • Menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, dan tidak merokok. 
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. 
  • Mengelola stres dengan baik. 

Kapan Perlu ke Dokter?

Jika tubuh mengalami syok, terinfeksi, atau terluka parah, perhatian medis darurat diperlukan untuk mencegah kerusakan jangka panjang. Kamu juga harus mencari pertolongan medis darurat jika kamu merasa mengalami serangan jantung.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna