“Makanan di hari raya lebaran identik dengan makanan berlemak yang mengandung santan dan kolesterol. Sebaiknya kurangi penggunaan santan, pilih daging yang rendah lemak, serta perbanyak buah dan sayur agar terhindar dari masalah kesehatan."
Idulfitri atau Lebaran hanya tinggal menghitung hari. Artinya, bulan Ramadan pun akan segera berakhir. Hari Lebaran tidak bisa lepas dari makanan-makanan lezat dan gurih. Sebut saja opor ayam, rendang, semur daging, ketupat, dan lain-lain.
Menu-menu di atas merupakan makanan “wajib” yang mesti ada di meja makan saat hari Lebaran. Meskipun terbilang lezat, makanan-makanan tersebut mengandung tinggi kolesterol dan lemak yang kurang baik untuk kesehatan.
Lantas, bagaimana sih tips menyajikan makanan sehat saat Idulfitri?
Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk membuat makanan yang sehat dan bergizi di hari Lebaran, yaitu:
Tips pertama menyajikan makanan sehat saat Idulfitri, yaitu dengan membatasi penggunaan santan. Santan sendiri menjadi bahan utama pada paduan ketupat dan opor ayam. Namun, penggunaan santan yang berlebihan sesungguhnya tak baik untuk tubuh.
Tak usah khawatir, kamu bisa kok memanfaatkan bahan lainnya agar tak perlu menggunakan santan berlebih. Misalnya, menggunakan santan encer, dan mencampurkannya dengan susu skim untuk menambah rasa gurih masakan, atau mengganti penggunaan santan dengan susu skim.
Cara menyajikan makanan sehat saat Idulfitri lainnya adalah menggunakan bagian daging yang rendah lemak. Jangan salah lho, berbeda jenis atau bagian daging ternyata berbeda juga tekstur dan kandungan lemaknya. Nah, agar menu Idulfitri tak terlalu banyak mengandung lemak, pilihlah bagian daging yang rendah lemak.
Misalnya, kamu bisa memilih bagian dada ayam dibandingkan bagian paha atau kulitnya. Tak cuma itu, kamu juga bisa memilih daging sapi rendah lemak, seperti bagian paha belakang atau has luar (sirloin).
Pernah mendengar ketupat beras merah? Mungkin terdengar kurang menarik, tetapi ketupat ini jauh lebih sehat dan kaya nutrisi ketimbang ketupat pada umumnya (beras putih).
Beras merah lebih kaya kandungan serat daripada beras putih. Nah, serat yang tinggi inilah yang membuat kamu merasa kenyang lebih cepat dan tidak mudah lapar.
Menariknya lagi, ketika nasi merah ini dikombinasikan dengan opor ayam atau sayur labu santan, serat dari ketupat ini bisa membantu mengikat kelebihan lemak dalam tubuh, dan membantu mengeluarkannya lewat pencernaan. Bagaimana, tertarik menyajikan makanan sehat idul fitri yang satu ini?
Saat Idulfitri ada banyak makanan manis yang dihidangkan. Dari mulai kue kering seperti kastangel, nastar, sampai kue basah seperti bolu kukus dan dadar gulung. Semua makanan ini tentu saja mengandung gula. Jika kamu mengonsumsinya sekaligus maka gula darahmu akan melonjak secara tiba-tiba.
Untuk itu sebagai alternatif, gunakanlah pemanis yang rendah kalori dan aman untuk pengidap diabetes. Kamu bisa coba pemanis stevia yang memiliki sifat antioksidan dan antidiabetes.
Opsi lain yang juga bisa kamu coba yaitu erythritol, pemanis ini bebas kalori dan tidak memiliki pengaruh besar pada gula darah. Walaupun sudah menggunakan pemanis alternatif, kamu harus tetap batasi penggunaannya.
Menambah rasa gurih pada makanan tidak harus dengan menambahkan banyak garam apalagi MSG. Nah, mengonsumsi kedua bahan ini dalam jumlah yang berlebihan bisa memicu hipertensi.
Sekarang coba cek dapur dan gunakan rempah-rempah yang kamu punya sebagai alternatif garam. Kamu bisa coba bawang putih untuk menambah rasa pada sup, ketumbar untuk memberikan aroma dan rasa gurih pada opor ayam, atau perasan lemon untuk marinasi daging. Selain ini tentunya ada banyak lagi yang bisa kamu coba seperti jahe, kayu manis, kunyit, dan lain-lain.
Terkahir, tips menyajikan makanan sehat saat idul fitri tentunya dengan melibatkan buah-buahan dan sayur-sayuran. Buah dan sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk kesehatan.
Beragam masakan yang bisa kamu buat dengan bahan dasar buah dan sayuran, antara lain asinan, salad, sop buah, es krim buah, puding buah, atau jus. Kamu juga bisa menghidangkan buah-buahan sebagai hidangan penutup (dessert).
Selain itu, ketika mengambil makanan cobalah penuhi piringmu dengan sayuran. Alasannya simpel, serat dalam sayuran bisa membantu tubuh lebih cepat kenyang. Nah, hal ini yang bisa mencegah kamu dari makan berlebih. Namun, ingat pilihlah sayuran yang tidak bersantan.
Sepiring ketupat sayur komplit dengan lauk-pauknya ternyata mengandung tinggi kalori. Kuah ketupat sayur ini biasanya mengandung santan dan lemak jenuh dalam jumlah besar.
Menurut data dari Fatsecret, sepiring lontong atau ketupat sayur mengandung 357 kalori, 21 persen lemak, 66 persen karbohidrat, dan 12 persen protein. Hal yang perlu diketahui, 90 persen dari total lemaknya adalah lemak jenuh.
Di samping itu, kandungan sebanyak 357 kalori dalam sepiring lontong sayur ini tidak termasuk makanan pendampingnya, seperti rendang atau opor ayam. Satu hidangan dalam sepiring rendang mengandung 195 kalori dan lebih dari setengahnya adalah lemak.
Secara keseluruhan, rendang mengandung lemak jenuh sebanyak 6,5 gram, kolesterol 29 miligram, serat 1,7 gram, karbohidrat 4,49 gram, dan protein 19,68 gram.
Nah, meski menu ketupat dan lauk pelengkapnya tinggi kalori dan kolesterol, kamu tetap bisa kok mengonsumsi makanan tersebut tanpa khawatir. Caranya, tentu jangan terlalu banyak memakannya, dan imbangi dengan berbagai makanan yang bisa memperlambat penyerapan kolesterol pada tubuh.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna