Pada wanita, keluarnya cairan dari vagina atau yang disebut keputihan adalah hal biasa. Keputihan timbul sebelum wanita mengalami menstruasi atau setelahnya. Tidak sedikit wanita yang khawatir terhadap kondisi keputihan ini.
Sebenarnya, vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Caranya dengan mengeluarkan cairan yang sering disebut keputihan. Meski normal terjadi, tetapi keputihan juga bisa menandakan kondisi serius apabila cairan yang dikeluarkan berwarna dan berbau.
Wanita penting untuk menjaga kesehatan vaginanya. Melansir dari Healthline, berikut arti cairan yang dikeluarkan vagina, dilihat dari warnanya:
Keputihan yang normal umumnya berwarna bening dan tidak berbau. Meski demikian, debit keputihan akan mengalami peningkatan setelah kamu melakukan berbagai aktivitas, misalnya olahraga dan berhubungan intim dengan pasangan. Jumlah kotoran yang dikeluarkan oleh vagina menyesuaikan dengan siklus menstruasi. Biasanya, keputihan lebih sedikit pascamenstruasi dan lebih banyak menjelang ovulasi.
Saat sedang dalam masa subur, kadar estrogen kamu mengalami peningkatan. Kondisi ini akan membuat keputihan yang keluar dari vagina lebih banyak dari biasanya. Bahkan, saat kamu mencoba menyentuhnya, cairan vagina umumnya memiliki tekstur kenyal.
Cairan vagina yang berwarna putih susu termasuk dalam kategori normal dan akan sering terjadi sebelum kamu mengalami menstruasi. Meskipun begitu, kamu perlu waspada jika keputihan yang dialami disertai rasa gatal pada area vagina. Perhatikan pula kotoran yang ikut terbuang, kalau jumlahnya banyak, kamu perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca juga: Ketahui Manfaat Masturbasi untuk Wanita
Sebelum haid, vagina akan mengeluarkan cairan yang berwarna kemerahan. Namun, kamu tidak perlu risau. Keluarnya keputihan berwarna merah muda ini bisa jadi karena meluruhnya lapisan endometrium pada rahim kamu. Keputihan ini menandakan bahwa sebentar lagi masa haid kamu akan tiba. Nah, kalau kamu mengalaminya jauh sebelum siklus haid tiba, tandanya kamu sedang hamil.
Sedangkan cairan vagina yang berwarna kecoklatan normalnya muncul di akhir siklus menstruasi. Warna coklat ini adalah sisa-sisa darah kotor yang telah lama menempel di dinding rahim.
Nah, jika cairan pada vagina berwarna kuning seperti warna keju, tandanya kamu perlu waspada. Warna kuning keju adalah tanda dari infeksi jamur. Kamu bisa menggunakan krim antijamur khusus daerah kewanitaan untuk mengatasinya. Sebelum menggunakannya, sebaiknya tanyakan kepada dokter Halodoc?? terlebih dahulu terkait dosis dan keamanannya. Namun, kalau obat tersebut tidak memberikan pengaruh apa pun, kamu harus segera berkunjung ke dokter.
Sama seperti cairan vagina berwarna kuning, cairan yang berwarna hijau bisa menandakan adanya infeksi jamur trikomoniasis. Infeksi ini disertai dengan vairan yang tebaldan bau yang tidak sedap. Cairan yang berbau menyengat seperti bau amis pada ikan juga bisa menjadi tanda infeksi Bacterial Vaginosis (BV) akibat pertumbuhan bakteri secara berlebihan pada vagina.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna