“Diet mediterania dipercaya menjadi salah satu diet terbaik yang dapat diikuti oleh siapapun. Akan tetapi, ternyata masih ada efek samping yang mungkin terjadi apabila kamu mengikuti diet ini secara ketat.”
Beberapa dari kamu mungkin sudah tidak asing dengan diet Mediterania. Seperti namanya, diet Mediterania terinspirasi dari pola makan tradisional masyarakat di negara-negara Mediterania Eropa. Diet ini dinilai sebagai salah satu diet terbaik yang dapat diterapkan oleh siapa pun.
Bukan tanpa alasan pasalnya, diet ini tidak hanya dapat menjaga berat badan, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, pencernaan, dan membantu mengontrol gula darah dan tekanan darah.
Selain itu, diet Mediterania juga mengedepankan konsumsi sayuran dan buah serta menghindari makanan berlemak. Rasanya tidak ada yang lebih sempurna dari pola makan ini.
Dengan begitu banyaknya manfaat Mediterania, mungkin kamu bertanya-tanya, apakah ada efek sampingnya untuk tubuh? Kalau kamu ingin tahu jawabannya, simak ulasannya berikut ini.
Sama seperti diet lainnya, diet Mediterania juga memiliki aturan makan sendiri mengenai makanan yang boleh dikonsumsi dan yang dihindari.
Berikut ini merupakan jenis-jenis makanan yang sebaiknya kamu konsumsi:
Sementara itu, untuk makanan yang dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sedikit yaitu:
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan jika tertarik mengikuti diet Mediterania, untuk mengetahuinya silahkan kunjungi laman berikut.
Meskipun memiliki banyak manfaat, diet Mediterania bisa menimbulkan masalah kesehatan apabila kamu mengikutinya dengan ketat. Salah satu efek samping dari diet Mediterania adalah kenaikan berat badan.
Hal ini bisa terjadi jika kamu mengonsumsi banyak makanan berlemak seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan. Walaupun makanan ini merupakan alternatif yang baik untuk menggantikan lemak hewani, tetapi mengonsumsinya secara berlebihan juga akan menimbulkan dampak yang sama.
Kekurangan zat besi juga dapat terjadi apabila kamu mengikuti diet Mediterania secara ketat. Hal ini terjadi karena kamu kekurangan konsumsi daging dan hati, yang mana keduanya merupakan sumber makanan yang kaya akan zat besi.
Untuk memenuhi asupan zat besi sebaiknya kamu tetap mengonsumsi daging dalam jumlah moderat. Di samping itu, tambahkan juga makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Selain dapat menyebabkan gemuk dan kekurangan zat besi, efek samping diet Mediterania lainnya adalah kekurangan kalsium. Susu, yoghurt, dan keju dapat menjadi sumber kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang. Menguranginya secara drastis tentu akan menurunkan kadar kalsium dalam tubuh.
Salah satu keunikan diet Mediterania adalah memperbolehkan untuk meminum wine, sebab wine sudah menjadi budaya makan bagi masyarakat Mediterania.
Mengonsumsi wine bersamaan dengan makanan sehat lainnya, ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan. Akan tetapi, jangan jadikan diet ini sebagai alasan untuk meminum wine atau alkohol terus menerus.
Sebab terlalu banyak mengonsumsisnya justru dapat menimbulkan masalah kesehatan lain yang lebih serius. Ingat minumlah dalam jumlah yang secukupnya.
Secara keseluruhan, pada dasarnya diet Mediterania terbilang relatif aman untuk tubuh dan tidak menimbulkan bahaya yang signifikan. Akan tetapi, seperti diet lainnya, kamu harus menyesuaikan pola makan yang sesuai tubuhmu. Misalnya, kalau kamu mengidap anemia tidak salahnya untuk mengonsumsi daging merah sedikit lebih banyak.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna