Informasi Kesehatan

Awas, Trigliserida Tinggi Berisiko Terserang Stroke

trigliserida_tinggi_new.jpg

Waspadai 6 Gejala Infeksi Ginjal yang Sering Diabaikan

“Penting untuk mewaspadai gejala infeksi ginjal, karena penyakit…

Hati-hati, Kurang Serat Bisa Mendatangkan Penyakit

Memastikan tubuh menerima asupan serat yang cukup lewat…

Empty Sella Syndrome, Kelainan Langka yang Menyerang Otak

“Empty Sella Syndrome adalah gangguan kesehatan langka yang…

 Trigliserida adalah sejenis lemak (lipid) yang ditemukan dalam darah. Saat makan, tubuh mengubah kalori yang tidak perlu menjadi trigliserida. Trigliserida disimpan di sel lemak, kemudian hormon melepaskan trigliserida untuk energi di antara waktu makan.

Jika kamu makan lebih banyak kalori daripada yang dibakar, terutama dari makanan tinggi karbohidrat, kamu mungkin memiliki trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia). Trigliserida tinggi dapat menyebabkan pengerasan arteri atau penebalan dinding arteri yang meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung. Trigliserida yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan radang pankreas akut (pankreatitis). Informasi selengkapnya mengenai trigliserida tinggi bisa dibaca di sini!

 

 

Trigliserida Tinggi Berisiko Terkena Penyakit Lain-Lain

Trigliserida tinggi sering kali menjadi tanda dari kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, termasuk obesitas dan sindrom metabolik (sekelompok kondisi yang meliputi terlalu banyak lemak di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, gula darah tinggi, dan kelainan kadar kolesterol). Trigliserida tinggi juga bisa menjadi tanda:

1. Diabetes tipe 2 atau prediabetes.

2. Sindrom metabolik yang merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah tinggi, obesitas dan gula darah tinggi terjadi secara bersamaan sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Rendahnya tingkat hormon tiroid (hipotiroidisme).

4. Kondisi genetik langka tertentu yang memengaruhi cara tubuh mengubah lemak menjadi energi.

Terkadang trigliserida tinggi adalah efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti:

1. Diuretik.

2. Estrogen dan progestin.

3. Retinoid.

4. Steroid.

5. Penghambat beta.

6. Imunosupresan.

7. Obat HIV.

 

Mengapa Trigliserida Tinggi Berisiko Stroke?

Kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan konsentrasi dua jenis partikel lemak yaitu kilomikron dan lipoprotein. Partikel lemak ini dapat berkontribusi pada timbunan lemak yang menghalangi aliran darah dan meningkatkan risiko stroke iskemik.

Namun, selain efek aterogenik langsung dari trigliserida, lipid ini tampaknya menjadi penanda serangkaian perubahan lain yang dapat memperburuk aterosklerosis atau menyebabkan pembekuan darah. 

Trigliserida tinggi dikaitkan dengan beberapa kelainan pada sistem pembekuan tubuh, yang dapat berkontribusi lebih jauh untuk hubungannya dengan penyakit kardiovaskular. Menurut Science Daily, stroke adalah penyebab kematian terbesar ketiga di Amerika Serikat setelah penyakit jantung koroner dan segala bentuk kanker. Selain itu, stroke menjadi penyebab utama kecacatan jangka panjang yang serius di Amerika Serikat. 

Jenis stroke yang paling umum, terhitung sekitar 80 persen dari semua kasus, adalah stroke iskemik, yang disebabkan oleh gangguan suplai darah ke otak. Faktor risiko utama stroke termasuk faktor keturunan, merokok, bertambahnya usia, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan anemia sel sabit. Kolesterol darah tinggi, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko sekunder.

Orang yang mengalami stroke memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi dari rata-rata dan kadar kolesterol HDL yang lebih rendah. Orang dengan trigliserida tinggi biasanya juga memiliki tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan obesitas.

Temuan penelitian menunjukkan trigliserida darah yang tinggi meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke iskemik. Orang dengan trigliserida darah tinggi (lebih dari 200 mg/dL) memiliki risiko hampir 30 persen lebih tinggi untuk terkena stroke. Ini setelah memperhitungkan faktor risiko lain untuk stroke seperti tekanan darah tinggi, merokok, atau diabetes.

Stroke adalah penyebab kematian terbesar ketiga di Amerika Serikat setelah penyakit jantung koroner dan segala bentuk kanker. Ini adalah penyebab utama kecacatan jangka panjang yang serius di Amerika Serikat. Jenis stroke yang paling umum, terhitung sekitar 80 persen dari semua kasus, adalah stroke iskemik, yang disebabkan oleh gangguan suplai darah ke otak.

Faktor risiko utama stroke termasuk faktor keturunan, merokok, bertambahnya usia, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan anemia sel sabit. Sedangkan kolesterol, darah tinggi, aktivitas fisik, obesitas, dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko sekunder.

Pun begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah ada hubungan serupa antara trigliserida darah dan stroke pada orang tanpa penyakit jantung. Jika demikian, obat tertentu atau kombinasi obat untuk menurunkan lipid darah mungkin perlu digunakan untuk mencegah stroke buat orang yang memiliki trigliserida tinggi.

 

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna