“Gejala depresi pada pekerja kantor muncul karena berbagai alasan. Beberapa cirinya, meliputi kehilangan motivasi bekerja, perubahan perilaku sosial, dan kesulitan mengingat atau konsentrasi.”
Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih dan kehilangan minat terhadap hobi. Kondisi ini dapat memengaruhi perasaan, pikiran, dan tindakan.
Depresi merupakan gangguan yang rentan terjadi pada pekerja kantoran. Penyebabnya, yakni lingkungan kerja yang toksik, beban pekerjaan yang tak wajar, atau deadline waktu yang mepet.
Gejala depresi yang dialami oleh pekerja kantoran ditandai dengan beberapa kondisi. Cirinya, yakni kehilangan motivasi bekerja, perubahan perilaku sosial, dan kesulitan mengingat atau konsentrasi.
Depresi menimbulkan gejala fisik berupa sakit kepala, sakit perut, pusing, dan nyeri di area dada, punggung, serta sendi. Kondisi tersebut menyebabkan karyawan sering mengambil cuti sakit.
Depresi juga menyebabkan melemahnya sistem kekebalan melemah. Masalah ini ditandai dengan sering merasa kelelahan, nyeri sendi, sakit perut, dan penurunan nafsu makan.
Karyawan yang mengalami depresi seringkali kehilangan minat pada aktivitas yang mereka sukai. Bisa jadi mereka bahagia setelah memenangkan suatu proyek, lalu menghilang ketika sedang menyelesaikannya.
Perubahan perilaku bisa menjadi gejala depresi pada karyawan. Seorang yang ekstrovert cenderung menarik diri dari lingkup sosialnya. Sementara seorang introvert, mereka terlihat jadi lebih blak-blakan. Perilaku yang muncul tampak berlawanan dari sikap biasanya.
Depresi cenderung menurunkan produktivitas. Jika seorang karyawan sebelumnya tidak memiliki masalah pada kinerjanya, penurunan produktivitas bisa jadi tanda bahwa mereka tengah mengalami depresi.
Depresi dikaitkan dengan kehilangan memori jangka pendek. Saat depresi, kemampuan otak menerima informasi menjadi terganggu. Ini membuat karyawan jadi kesulitan memproses ingatannya.
Selain itu, mereka juga mengalami kesulitan berkonsentrasi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugasnya. Padahal, sebelumnya mereka tampak santai dalam mengerjakan pekerjaannya.
Pengidap depresi cenderung mengalami insomnia pada saat yang bersamaan. Mereka sulit tidur di malam hari karena terlalu sibuk dengan pikirannya. Tanda juga bisa muncul sebaliknya, yakni tidur berlebihan.
Tidur berlebihan justru membuat fisik tidak aktif, sehingga tubuh kekurangan energi untuk bangun dan beraktivitas. Ini membuat karyawan terlihat kelelahan dan cenderung lemas saat bekerja.
Akibat kesulitan tidur atau terlalu banyak tidur, karyawan yang tengah depresi terlihat sering datang terlambat ke kantor. Tak hanya mengurangi produktivitas, gangguan ini juga menyebabkan terhambatnya deadline.
Depresi dapat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan. Sebab, mereka tidak memiliki tenaga untuk memasak atau menyiapkan makanan. Alasan lainnya, yakni kenaikan asam lambung yang menyebabkan mual ketika makan.
Di sisi lain, depresi juga menyebabkan pengidap makan dalam jumlah berlebihan. Ini bisa menjadi upaya untuk memenuhi emosional secara fisik atau emotional eating. Dampaknya, terjadi peningkatan berat badan dalam waktu singkat.
Depresi membuat pengidapnya menjadi lebih gelisah dan mudah defensif. Hal ini memicu konflik dengan rekan kerja karena karena emosional sesaat. Mereka juga cenderung menanggapi kritik pekerjaan secara pribadi.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna