Informasi Kesehatan

Benarkah Rage Applying Merupakan Kondisi Psikologis?

272832909420201003010556mutia.aflakhahstess-overwork-deadline-tired-unshaven-young-architect-freelancer-massaging-nose-bridge_273609-8139_.jpg

Wajib Tahu, Ini Berbagai Pemicu Terjadinya Trypophobia

“Trypophobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap kumpulan…

4 Manfaat Support System untuk Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui

“Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan…

Catat, Ini Dampak Konsumsi Ekstasi yang Mengancam Generasi Muda

“Penggunaan obat inex atau jenis ekstasi lainnya telah…

“Rage applying adalah kondisi psikologis yang menggambarkan situasi saat seorang pekerja melamar berbagai pekerjaan berbeda tanpa pemikiran panjang. Hal ini bisa terjadi ketika mereka merasa marah, kecewa, atau tidak puas karena pekerjaan yang mereka miliki saat itu.”

Selama beberapa tahun kebelakang, berbagai perusahaan korporat telah mengalami banyak sekali tren pekerja. Mulai dari pemecatan massal, sistem kerja WFO-WFH, hingga istilah-istilah seperti quiet quitting dan rage applying. Tren-tren ini telah merubah dinamika perusahaan dan mendorong bisnis untuk beradaptasi dengan keinginan pekerja saat ini. 

Salah satu trennya yaitu rage applying adalah kondisi psikologis yang menggambarkan situasi saat seorang pekerja melamar berbagai pekerjaan berbeda tanpa pemikiran panjang atas dasar perasaan negatif. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang merasa marah atau kecewa tentang pekerjaan mereka saat itu. 

Mengapa Rage Applying Menjadi Tren di Kalangan Pekerja?

Rage applying mulai muncul belakangan ini ketika cerita yang viral di media sosial tentang seorang pekerja yang mendapat pekerjaan dengan gaji tinggi dan lingkungan kerja yang ramah setelah merasa marah terhadap pekerjaan sebelumnya.

Nah, karena ini termasuk kondisi psikologis, sebab-sebabnya akan berkaitan dengan kondisi emosional. Fenomena ini paling umum terjadi di kalangan pekerja Gen-Z.

Latar belakangnya bisa dikaitkan dengan sifat dan pola pikir yang umum kamu temukan di kalangan tersebut. Dalam aspek pekerjaan, Gen-Z cenderung lebih terbuka untuk berganti pekerjaan dan kesempatan untuk meniti tangga karier mereka. 

Selain itu, Gen-Z juga sangat memerhatikan dampak pekerjaan terhadap kesehatan mental mereka. Jadi, ketika mereka tidak berada dalam lingkungan yang suportif atau menghambat pertumbuhan personal mereka, para pekerja Gen-Z lebih memilih untuk mencari pekerjaan di tempat lain. 

Penyebab Rage Applying

Nah, apa aspek-aspek dalam suatu pekerjaan yang bisa menjadi faktor seseorang melakukan rage applying? Beberapa penyebabnya antara lain seperti:

1. Gaji rendah

Akhir-akhir ini, cukup banyak diskusi yang muncul terkait perusahaan yang mempekerjakan pegawai tanpa gaji yang sebanding. Selain itu, ada juga kasus tertentu di mana suatu perusahaan memberikan gaji di bawah UMR daerah.

Alasan ini bisa menjadi sebab seseorang untuk merasa tidak puas dalam pekerjaannya dan memutuskan untuk mencari peluang dengan gaji yang lebih tinggi.

2. Lingkungan kerja yang tidak sesuai

Lingkungan kerja yang toxic, tidak apresiatif, atau tidak fleksibel bisa menimbulkan rasa stres dan frustrasi. Perasaan seperti ini bisa memicu seseorang untuk mendaftar di perusahaan lain tanpa pikir panjang.

Ini bisa terjadi karena lingkungan kerja berperan penting dalam kesehatan pekerja, terlebih lagi untuk para pekerja Gen-Z yang sangat menjunjung tinggi kenyamanan dalam lingkungan pekerjaan.

3. Kurangnya perkembangan diri dalam pekerjaan

Tujuan bekerja bagi sebagian orang tidak hanya sebatas untuk mencari pemasukan saja, tetapi juga untuk mendukung proses pembelajaran terhadap topik tertentu. Dalam menjalani suatu posisi, mereka ingin bisa berkembang dan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan promosi ke posisi yang lebih tinggi.

Jika pekerjaan mereka terlihat stagnan dan monoton, ada risiko mereka akan merasa frustasi dan melakukan rage applying.

4. Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kesibukan lainnya

Memiliki work-life balance adalah hal yang menjadi prioritas pekerja. Jika suatu perusahaan tidak bisa memenuhi hal ini, kemungkinan pekerjanya akan mulai merasa tidak puas dan mulai mencari pekerjaan lain yang bisa memenuhi hal tersebut. 

Maka dari itu, perusahaan yang memberikan beban kerja yang sangat tinggi berpotensi memiliki kasus rage applying yang lebih banyak. Untuk informasi lebih lanjut tentang topik ini, kamu bisa mencari tahu soal Pentingnya Menjaga Work-Life Balance bagi Kesehatan Mental.

Cara Mencegah Rage Applying di Tempat Kerja

Jika kamu adalah seorang pekerja yang sedang berpikir untuk melakukan rage applying, sebaiknya jangan gegabah untuk bertindak atas dasar emosi negatif. Meski terasa baik saat terpikirkan, melamar kerja tanpa benar-benar memiliki rencana yang matang bisa merugikanmu di kemudian hari. 

Ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah melakukan hal ini:

  • Pikirkan dulu matang-matang alasan mengapa kamu tidak puas dalam pekerjaanmu saat ini, apakah hal ini bisa kamu ubah atau solusi satu-satunya adalah berpindah perusahaan.
  • Cari pekerjaan yang sesuai dengan kriteria yang kamu cari. Lakukan dengan perlahan dan teliti.
  • Hati-hati terhadap solusi jangka pendek. Meskipun kamu merasa marah atau kecewa, jangan abaikan pekerjaanmu dan menimbulkan masalah baru. 

Itulah berbagai hal yang harus kamu pahami tentang rage applying.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna