Informasi Kesehatan

8 Obat TBC Paling Ampuh yang Bisa Dibeli di Apotik

8-obat-tbc-paling-ampuh-yang-bisa-dibeli-di-apotik-0-alodokter.jpg

Ini Penyebab Skin Tag yang Perlu Diketahui

"Skin tag atau daging tumbuh bisa dipicu oleh…

Awas, DBD pada Balita Bisa Berakibat Fatal

Demam berdarah dengue, atau yang dikenal dengan istilah DBD,…

Langkah Pengobatan Gangguan Kepribadian yang Bisa Dilakukan

"Pengobatan kepribadian melibatkan terapi dan pemberian obat-obatan. Psikoterapi…

Obat TBC bermanfaat untuk mengatasi tuberkulosis. Obat ini sangat penting bagi penderita TBC guna mencegah perkembangan infeksi dan kekambuhan. Dengan rutin mengonsumsi obat ini, penderita TBC bisa tetap beraktivitas dan produktif.

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit yang biasanya menyerang paru-paru ini bisa menyebabkan batuk terus-menerus, batuk darah, nyeri dada, hingga sesak napas.

Obat TBC dapat membunuh bakteri penyebab tuberkulosis dan meredakan gejala yang timbul akibat infeksi ini. Selain itu, obat TBC juga dapat menurunkan risiko terjadinya penularan. Penderita TBC yang sudah mengonsumsi obat secara rutin selama 2 minggu sudah tidak berisiko menularkan penyakit ini.

Beberapa Obat TBC Paling Ampuh yang bisa dibeli di Apotik

Obat TBC terdiri dari beberapa jenis antibiotik. Obat ini perlu dikombinasikan satu sama lain agar infeksi TBC bisa dibasmi hingga tuntas. Obat TBC diresepkan oleh dokter sesuai usia, berat badan, dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan.

Berikut ini adalah beberapa obat TBC yang dapat dibeli di apotek sesuai anjuran dokter:

Pro TB 4

Pro TB 4 merupakan obat TBC yang mengandung kombinasi rifampicin, isoniazid, pyrazinamide, dan ethambutol dalam 1 kaplet. Obat ini digunakan dalam tahap intensif pengobatan TBC, yaitu 2 bulan pertama.

Pro TB 4 dikonsumsi 1 kali sehari, 30 menit sebelum makan. Usahakan untuk minum obat ini pada waktu yang sama setiap harinya. Obat ini perlu dikonsumsi setiap hari sampai habis.

Pro TB 2

Pro TB 2 merupakan obat TBC yang mengandung kombinasi rifampicin dan isoniazid dalam 1 kaplet. Obat ini biasanya digunakan pada pengobatan tahap lanjut untuk membasmi sisa bakteri penyebab TBC. Terapi ini harus diselesaikan agar TBC tidak kambuh.

Pro TB 2 bisa diminum 1 kali setiap hari atau 3 kali seminggu sesuai dengan tahap pengobatan TBC. Obat TBC ini bisa dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Durasi penggunaan obat ini umumnya selama 4 bulan.

Isoniazid Kimia Farma

Isoniazid Kimia Farma merupakan salah satu antibiotik yang efektif untuk mengatasi TBC. Obat ini digunakan bersama obat TBC lain, seperti ethambutol, pyrazinamide, atau rifampicin.

Isoniazid Kimia Farma dapat diminum 1 kali sehari setiap hari atau 3 kali seminggu, sesuai dengan tahap pengobatan TBC. Obat ini bisa dikonsumsi 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Obat ini umumnya digunakan selama 6–9 bulan.

Rifampicin Bernofarm

Rifampicin Bernofarm merupakan antibiotik untuk tuberkulosis. Obat ini digunakan bersama setidaknya 1 jenis obat TBC lain, misalnya isoniazid. Obat TBC ini bekerja dengan cara membunuh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Rifampicin Bernofarm bisa diminum 1 kali sehari, setiap 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Obat TBC ini umumnya dikonsumsi dalam jangka panjang, biasanya selama 6 bulan sampai 1 tahun.

Pyrazinamide Kimia Farma

Pyrazinamide Kimia Farma dapat menghambat pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penggunaan obat ini dikombinasikan dengan obat TBC lain, seperti isoniazid, ethambutol, atau rifampicin.

Pyrazinamide dikonsumsi 1 kali sehari. Obat ini sebaiknya diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Pyrazinamide perlu dikonsumsi dalam jangka panjang, biasanya sekitar 2 bulan.

Inoxin

Inoxin memiliki kandungan aktif isoniazid dan vitamin B6 dalam 1 kaplet. Isoniazid dalam obat TBC ini bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sementara vitamin B6 di dalam Inoxin berfungsi mencegah terjadinya efek samping kesemutan yang umum terjadi akibat konsumsi isoniazid.

Inoxin bisa diminum setiap hari atau 3 kali seminggu. Idealnya, obat ini dikonsumsi 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Adapun lamanya mengonsumsi obat TBC ini tergantung pada kondisi kesehatan pasien, tetapi biasanya 6–9 bulan.

Ethambutol Bernofarm

Ethambutol Bernofarm digunakan bersama isoniazid, pyrazinamide, dan rifampicin. Cara kerja obat TBC ini adalah dengan menghentikan pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Ethambutol Bernofarm bisa diminum 1 kali sehari, idealnya setelah makan. Durasi konsumsi obat TBC ini disesuaikan dengan kondisi pasien, antara 2–6 bulan.

Santibi Plus

Santibi Plus merupakan obat TBC yang mengandung ethambutol, isoniazid, dan vitamin B6 dalam 1 kaplet. Ethambutol dan isoniazid berguna untuk membunuh bakteri penyebab tuberkulosis, sedangkan vitamin B6 berfungsi mengurangi efek samping yang sering timbul akibat isoniazid.

Santibi Plus bisa diminum 1 kali sehari setelah makan. Dokter akan menentukan lamanya waktu penggunaan obat TBC ini, tetapi biasanya 2–6 bulan.

Obat TBC di atas perlu dikonsumsi secara rutin dan sampai habis. Anda juga harus kontrol rutin ke dokter sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Saat kontrol, dokter dapat mengubah dosis obat Anda, karena dosis ditentukan dari berat badan.

Jika berat badan naik, dosis mungkin juga perlu ditingkatkan. Begitu juga jika berat badan turun, dosis mungkin perlu diturunkan. Hal ini penting untuk diperhatikan agar obat bisa bekerja efektif dan mencegah timbulnya efek samping akibat kelebihan dosis.

Perlu diingat bahwa obat TBC juga mungkin menimbulkan efek samping. Oleh sebab itu, konsultasikan dengan dokter jika setelah minum obat Anda mengalami sejumlah keluhan yang mengganggu, misalnya tidak bisa makan atau tidak bisa tidur.